9
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian audit adalah suatu proses untuk melakukan pengumpulan dan
pengevaluasian mengenai informasi, bukti, dan catatan dengan tujuan untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi yang
diperoleh dari proses pemeriksaan tersebut dengan kriteria atau standar yang telah ditetapkan, yang harus dilakukan oleh orang-orang yang
mampu dan independen. Laporan yang berisi informasi pemeriksaan tersebut kemudian dibuat dalam bentuk laporan pemerikasaan yang
kemudian akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Jenis-jenis Audit
Arens, et al. 2010:13-14 menyatakan bahwa dalam pelaksanaan audit, akuntan publik melakukan tiga jenis utama, yaitu:
a Audit operasional, yaitu audit yang dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas dan efesiensi setiap bagian prosedur dan metode operasi
organisasi. Hasil akhir audit operasional adalah rekomendasi untuk memperbaiki operasi manajemen.
b Audit ketaatan, yaitu audit yang dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan
tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. c Audit laporan keuangan, yaitu audit yang dilakukan untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yaitu General Accounting Accepted Principle GAAP.
10
Menurut Rahayu dan Suhayati 2010:4-13 jenis audit terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a Financial Statement Audit audit laporan keuangan, yaitu audit yang bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tertentu tersebut adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK. Asersi dari audit Laporan
Keuangan ini merupakan informasi yang terdapat dalam Laporan Keuangan. Bukti audit yang tersedia dapat berupa dokumen, catatan,
dan bukti yang berasal dari sumber-sumber diluar perusahaan. Hasil akhir audit ini dalam bentuk opini auditor yang dihasilkan oleh
akuntan publik sebagai auditor independen. b Operational audit audit operasional, merupakan audit operasional
dilakukan untuk membantu klien dalam melakukan pengendalian operasional perusahaan, audit ini bertujuan untuk memberikan
informasi kepada manajemen mengenai efektivitas suatu unit atau fungsi serta mengukur efektivitas yang didasarkan pada bukti-bukti
dan standar-standar. c Compliance audit audit kepatuhan, audit kepatuhan dapat
didefinisikan sebagai audit yang bertujuan untuk menentukan apakah auditee telah mengikuti kebijakan, prosedur, dan peraturan yang telah
ditentukan otoritasnya lebih tinggi.
11
Sedangkan Agoes 2008: 9-12 membagi audit menjadi dua bagian. Bagian pertama jenis audit berdasarkan luas pemeriksaan dibagi menjadi
dua, yaitu general audit pemeriksaan umum dan special audit pemeriksaan khusus. Sedangkan berdasarkan jenis pemeriksaannya audit
dibedakan menjadi empat, yaitu management audit audit operasional, complience audit pemeriksaan ketaatan, internal audit pemeriksaan
internal, dan computer audit audit komputer. Ditinjau dari luasnya pemeriksaan audit dibagi menjadi dua, yaitu:
a General audit pemeriksaan umum, yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP dengan tujuan
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
b Special audit pemeriksaan khusus, yaitu suatu pemeriksaan terbatas sesuai dengan permintaan auditee yang dilakukan oleh KAP yang
independen, dan pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas.
Ditinjau dari jenis pemeriksaannya, audit bisa dibedakan menjadi empat, yaitu:
a Management audit audit operasional, yaitu suatu pemeriksaan terhadap operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan
kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui kegiatan operasi tersebut dilakukan secara efektif, efesien,
dan ekonomis.
12
b Complience audit pemeriksaan ketaatan, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah menaati
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
c Intern audit pemeriksaan internal, pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan
dancatatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
d Computer audit, pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan sistem EDP
Electronic Data Processing. Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis audit
dikelompokkan menjadi dua bagian umum, yaitu general audit pemeriksaan umum dan special audit pemeriksaan khusus. Bagian-
bagian ini kemudian dikelompokkan lagi kedalam beberapa jenis yang lebih spesifik. Pemeriksaan umum terdiri dari audit atas laporan keuangan,
dimana dalam pemeriksaan ini menghasilkan opini dari auditor. Sedangkan pemeriksaan khusus terdiri dari audit operasional, internal
audit, audit kepatuhan dan juga komputer audit.
13
3. Standar Audit