39
berkebalikan dengan VIF.TOL adalah besarnya variasi dari satu variabel independen
yang tidak
dijelaskan oleh
variabel independen
lainnya.Sedangkan VIF menjelaskan derajat suatu variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai TOL yang
rendah adalah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1TOL. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai TOL 0,10 atau sama dengan nilai VIF10 Ghozali, 2011:105-106.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda
disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot,
dengan analisis Ghozali,2011:139.
H. Uji Hipotesis
Pengujian data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda pada umumnya digunakan untuk
menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatupersamaan
40
linier Indriantoro dan Supomo, 2002: 211. Variabel independen terdiri dari X1, X2, X3 dan X4 sedangkan variabel dependennya adalah Y.
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka dirumuskan persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + e Keterangan:
Y : Kepuasan Kerja Auditor X1 : Komitmen Organisasional
X2 : Komitmen Profesional X3 : Motivasi Kerja
X4 : Konflik Peran a : Konstanta
B: Koefisien Regresi e : standar error
1. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai
koefisien determinasi antara nol dan satu.Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi-variasi dependen Ghozali, 2009:87. Untuk
41
mengetahui besar atau kecilnya pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y dipergunakan koefisien determinasi
dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD= r
2
x 100 Dimana:
KD= Koefisien Determinasi r = Koefisien korelasi
2. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi memiliki pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen
atau terikat Ghozali, 2009:88. 3. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh setiap variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen digunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat pengaruh dari variabel independen
terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen. Ghozali, 2009:88.
42
I. Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Kepuasan Kerja Auditor Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap umum individu terhadap
pekerjaannya Robbins, 2006.Dalam hal ini adalah auditor.Auditor dapat menilai seberapa puas atau tidak puas dirinya dengan pekerjaannya.
Menurut Kartono 2007: 249 kepuasan kerja adalah penilaian dari pekerjaan tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan
memuaskan kebutuhan. Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan 5 item
pertanyaan berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh Melia 2008 dengan menggunakan skala interval likert 5 poin mulai dari sangat tidak
setuju 1, tidak setuju 2, ragu-ragu 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.
2. Komitmen Organisasional Komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling
mendorong reinforce satu dengan yang lain. Auditor yang komitmen terhadap organisasi akan menimbulkan sikap yang positif terhadap
lembaganya, auditor akan memiliki jiwa untuk tetap membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi dan memiliki keyakinan
yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi Trisnaningsih, 2001:22.
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan 12 item pertanyaan berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh Trisnaningsih