Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

29 c Waktu tunggu rata-rata W W = L T + U = T 1- F N – L XF d Jumlah pelayanan rata-rata J J = NF 1 – X e Jumlah dalam pelayanan rata-rata H H = FNX f Jumlah populasi N N = J + L + H

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian Nova Rijati 2000, antrian pelayanan nasabah terpanjang terjadi pada hari Senin dan terpendek terjadi pada hari Jumat. Peluang seseorang nasabah untuk tidak mendapatkan pelayanan dalam sistem antrian sangat kecil, walaupun dengan waktu tunggu yang sedikit lama. Dan dapat disimpulkan bahwa BDN cabang Pemuda Semarang tidak terlalu terjadi antrian karena jumlah rata-rata baik dalam antrian maupun sistem terbesar masih kurang dari satu. Hal itu menunjukkan bahwa sistem antrian yang terjadi masih relevan dan efisien. 30 Dalam penelitian Sujana 1999, Kantor Kas Bank NISP Sekolah Kesatuan Bogor membuka 3 tiga buah loket dengan 3 tiga orang karyawan. Namun, dari hasil perhitungan ternyata yang lebih ideal dan lebih baik adalah 2 dua buah loket dengan 2 dua orang karyawan karena memiliki probabilitas tidak ada pelanggan atau nasabah yang menunggu dalam sistem, termasuk yang sedang dilayani, rata-rata pelanggan menunggu dan total waktu dalam sistem, termasuk waktu pelayanannya yang lebih baik apabila dibandingkan dengan 1 satu loket dengan 1 satu orang karyawan atau 3 tiga loket dengan 3 tiga orang karyawan. Dalam penelitian Ferry Sinaga 2002, hasilnya adalah pelayanan yang telah diberikan oleh Bank BNI Cabang Q khususnya untuk waktu tunggu pelayanan pukul 08.00 – 11.00 WIB setiap harinya belum memenuhi standar yang telah ditetapkan BNI, yaitu tidak melebihi 10 menit. Demikian pula harapan nasabah yaitu tidak melebihi 15 menit pada tanggal sibuk dan 10 menit untuk tanggal biasa. Agar BNI Cabang Q dapat memenuhi keinginan nasabah tersebut, maka jumlah layanan yang perlu disediakan adalah : Kondisi Antrian 08.00 – 11.00 11.00 – 14.00 14.00 – 16.00 I tgl. 25 – 5 II tgl. 6 – 12 III tgl. 13 – 22 9 teller 9 teller 9 teller 8 teller 7 teller 7 teller 5 teller 4 teller 4 teller Sumber : Data pengolahan hasil observasi di Bank BNI Cabang Q Dalam penelitian Maharani, M. Munawar Yusro, dan Nurul Hidayat 2006, menganalisis kinerja sistem antrian single channel dan multychannel untuk layanan teller di Bank Mandiri Purwokerto. Dan berdasarkan hasil 31 penelitian dan pembahasannya, menyatakan bahwa sistem single channel yang digunakan pada Bank Mandiri Purwokerto lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan sistem multychannel. Dan dalam penelitian Donata L. Maxima 2008, menyimpulkan bahwa pada objek penelitiannya yaitu Bank BRI Cabang Larantuka kinerja sistem pelayanan pada proses transaksinya adalah kurang baik. Masalah kinerja sistem antriannya adalah pada banyaknya jumlah yang mengantri untuk mendapatkan pelayanan. Berdasarkan perhitungannya dengan model antrian jalur ganda, diperoleh jumlah nasabah yang mengantri adalah sebanyak 10 orang. Penyebabnya adalah karena ketidakseimbangan kapasitas, dimana jumlah teller tidak sesuai dengan kapasitas kedatangan nasabah pada periode waktu sibuk. Dan perbaikan kinerja pelayanannya adalah dengan adanya penambahan 1 orang teller, maka jumlah yang mengantri berkurang sebanyak 2 orang, yaitu menjadi 8 orang. 32

C. Kerangka Kerja Pemikiran