a. Pihak-pihak yang berperkara
Berdasarkan surat yang terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Timur tanggal 28 Februari 2008 dengan nomor perkara
0284Pdt.GPA.JT, bahwa Dr. Zulkifli Amin bin H. Amin Rachmani, agama Islam, selanjutnya disebut sebagai “PEMOHON” , dalam hal ini memberi
kuasa kepada Eliman Harefa, S.H seorang advokat di Jakarta yang beralamat di Jl. Daan Mogot Km. 11 Komp. Dep. Agama No. 35, Jakarta Barat,
melawan Erna Veronica binti Abdul Wahab, agama Islam, selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON”. Pemohon dan termohon, keduanya adalah
suami isteri yang sah dan berdomisili di Jl. Bumi Pratama IX Blok N-9 Rt. 005006, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur. Dalam
perkara ini pemohon mengajukan permohonan izin beristeri lebih dari satu orang ke Pengadilan Agama Timur.
b. Duduk perkara
Pemohon adalah suami sah dari termohon yang menikah pada tanggal 17 Februari 1980 sesuai dengan kutipan akta nikah nomor 501221980
tertanggal 18 Februari 1980 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama kecamatan Kebayoran Baru, KabupatenKotamadya Jakarta Selatan. Dari
pernikahan tersebut, mereka dikarunia tiga orang anak, yaitu Lukman ZA 26 tahun, Firman ZA 23 tahun dan Hilman ZA 18 tahun. Kehidupan
rumah tangga pemohon dan termohon sejak awal pernikahan sampai pertengahan tahun 1998 berjalan normal, rukun dan harmonis. Tetapi pada
pertengahan tahun 1998 sampai permohonan ini diajukan kehidupan rumah
tangga pemohon dan termohon mulai berubah dan berjalan tidak normal lagi. Hal ini menurut pemohon disebabkan karena termohon mulai menunjukkan
sikap dan tingkah laku yang tidak normal lagi yaitu menjadi pendiam, sulit diajak berkomunikasi, suka mengurung diri dan bersikap seakan-akan
memiliki dunianya sendiri. Karena perubahan sikap yang terjadi pada isterinya termohon maka
pemohon berkonsultasi dengan rekan-rekan sejawatnya yang berprofesi sebagai dokter. Setelah konsultasi, diketahui bahwa termohon mengidap
penyakit yang disebut skizofrenia yaitu sejenis penyakit gangguan jiwa di mana penderita menunjukkan berbagai gejala terpecahnya kepribadian
sehingga kerjasama antara pikiran, perasaan dan tingkah laku tidak serasi lagi. Pemohon sudah berusaha untuk memberikan perawatan secara khusus
terhadap termohon tetapi selalu gagal karena termohon selalu memberikan reaksi penolakan secara keras setiap kali dibawa ke psikiater sehingga
sampai saat ini pemohon hanya dapat memberikan obat-obatan dengan resep dari beberapa dokter spesialis jiwa dan karena termohon tidak berhasil
dibawa untuk perawatan khusus maka pemohon juga tidak berhasil mendapat surat keterangan dari dokter ahli jiwa mengenai kondisi termohon
tersebut. Sejak termohon menderita penyakit tersebut yang sudah berlangsung
kurang lebih 10 tahun terakhir. Maka pemohon tidak dapat lagi menjalani kehidupannya secara normal, kebutuhan pemohon sebagai seorang suami
tidak terpenuhi karena isteri tidak dapat memenuhi kewajibannya. Dengan
keadaan demikian pemohon berkeinginan untuk menikah lagi dengan seorang wanita yang bernama Prafithrie Avialita Shanti binti Moh. Nasir
Rahawi, selanjutnya disebut sebagai calon isteri pemohon. Karena kondisi kejiwaan termohon saat ini maka pemohon tidak dapat meminta izin untuk
menikah lagi dengan calon isteri tersebut. Antara pemohon dan calon isteri, sudah saling mencintai dan tidak ada
hubungan hukum yang melarang mereka untuk menikah. Pemohon juga menyatakan bahwa ia sanggup berlaku adil terhadap isteri-isteri serta anak-
anak pemohon, pemohon juga memiliki penghasilan tetap sebagai dokter serta penghasilan tambahan dari praktek pada beberapa rumah sakit yang
rata-rata perbulannya sebesar Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka pemohon
mengajukan permohonan kepada ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur Majelis Hakim untuk memeriksa dan memutuskan permohonan dengan
amar putusan sebagai berikut: a.
Mengabulkan permohonan pemohon seluruhnya. b.
Menetapkan memberi izin kepada pemohon untuk menikah lagi dengan calon isteri pemohon.
c. Membebankan biaya perkara sesuai dengan aturan perundang-undangan
yang berlaku. Atau apabila pengadilan berpendapat lain. Mohon putusan yang seadil-
adilnya.
Adapun alat-alat bukti untuk memperkuat dalil-dalilnya, pemohon telah mengajukan bukti tertulis berupa:
1. Surat permintaan izin untuk beristeri lebih dari seorang kepada instansi
tempat pemohon bekerja, tertanggal 2 Juni 2008, asli diberi tanda P.1. 2.
Surat jaminan berlaku adil tanggal 2 Juni 2008, asli diberi tanda P.2. 3.
Surat keterangan dari RSUP Cipto Mangunkusumo Departemen Psikiatri tanggal 7 April 2008, asli diberi tanda P.3.
4. Surat izin atasan pemohon tanggal 2 Juni 2008, asli diberi tanda P.4.
Selanjutnya pemohon juga mengajukan dua orang saksi dari pihak keluarga untuk memberikan keterangan kepada Majelis Hakim.
c. Pertimbangan