Adapun alat-alat bukti untuk memperkuat dalil-dalilnya, pemohon telah mengajukan bukti tertulis berupa:
1. Surat permintaan izin untuk beristeri lebih dari seorang kepada instansi
tempat pemohon bekerja, tertanggal 2 Juni 2008, asli diberi tanda P.1. 2.
Surat jaminan berlaku adil tanggal 2 Juni 2008, asli diberi tanda P.2. 3.
Surat keterangan dari RSUP Cipto Mangunkusumo Departemen Psikiatri tanggal 7 April 2008, asli diberi tanda P.3.
4. Surat izin atasan pemohon tanggal 2 Juni 2008, asli diberi tanda P.4.
Selanjutnya pemohon juga mengajukan dua orang saksi dari pihak keluarga untuk memberikan keterangan kepada Majelis Hakim.
c. Pertimbangan
Menimbang, bahwa karena termohon tidak datang menghadap di persidangan atau tidak mengutus kuasa atau wakilnya meskipun telah
dipanggil dengan cara yang sepatutnya dan tidak terdapat alasan yang sah atas ketidakhadirannya, maka termohon dinyatakan tidak hadir dan perkara
diputus tanpa hadirnya termohon, sesuai dengan pasal 125 HIR. Menimbang, bahwa pemohon telah menguatkan dalil-dalil tersebut
dengan bukti tertulis P.1, P.2, P.3, P.4 dan keterangan saksi-saksi yang dinilai oleh Majelis Hakim dapat menguatkan alasan-alasan tersebut di atas
sehingga bukti-bukti tersebut dapat dipertimbangkan.
d. Putusan
a. Kepala putusan
Putusan Pengadilan
Agama Jakarta
Timur Nomor
0284Pdt.G2008PA.JT dengan kepala putusan yang didahului dengan kalimat
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Di bawah kepala putusan dilanjutkan dengan identitas dari pihak pemohon dan termohon.
b. Pertimbangan hukum dan amar putusan
Sebelum Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur menjatuhkan putusannya, Majelis Hakim mengemukakan pertimbangan hukum yang
pada pokoknya sebagai berikut:
1. Pemohon adalah suami sah dari termohon terbukti pada kutipan akta
nikah No. 501221980 tertanggal 18 Februari yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama.
2. Menyatakan termohon tidak hadir, karena termohon tidak datang
dalam persidangan, walaupun telah dipanggil dengan cara yang sepatutnya, maka perkara ini diputus tanpa hadirnya termohon
sesuai dengan maksud pasal 125 HIR. 3.
Diketahui bahwa alasan pemohon untuk berpoligami adalah karena isteri mengalami gangguan jiwa yang sudah berlangsung selama
kurang lebih sepuluh tahun sehingga kebutuhan pemohon sebagai
suami tidak terpenuhi lagi karena termohon tidak mampu melaksanakan kewajibannya sebagai isteri.
4. Adanya bukti tertulis yang dihadirkan pemohon untuk menguatkan
dalil-dalilnya, ditandai dengan kode P.1, P.2, P.3, dan P.4 . 5.
Adanya keterangan dua saksi yang dihadirkan pemohon, keterangan saksi pertama yang pada pokoknya menyatakan saksi ada hubungan
saudara, saksi mengetahui kondisi termohon yang sakit karena gangguan kejiwaan sejak lima tahun yang lalu dan termohon
kadang-kadang bisa diajak berkomunikasi oleh pemohon, kadang tidak bisa.
6. Adanya keterangan saksi kedua yang pada pokoknya menyatakan,
saksi adalah saudara pemohon, saksi mengetahui kondisi termohon sejak lima tahun yang lalu, saksi mengetahui termohon tidak banyak
berkomunikasi dan suka mengurung diri serta termohon juga sudah diobati baik secara medis maupun alternatif.
7. Menyatakan permohonan pemohon sudah sesuai dengan maksud dan
ketentuan pada pasal 4 dan pasal 5 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 40 dan pasal 41 Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun
1975. 8.
Menyatakan bahwa calon isteri pemohon tidak keberatan untuk dimadu dan antara pemohon dengan calon isterinya tidak ada
halangan perkawinan sebagaimana dengan yang dimaksud pada pasal 39 dan pasal 40 Kompilasi Hukum Islam KHI.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim mengambil kesimpulan akhir dalam menyelesaikan perkara ini yaitu dengan
amar putusan yang berbunyi: 1
Menyatakan termohon dipanggil dengan sepatutnya untuk menghadap di persidangan, tidak hadir.
2 Mengabulkan permohonan pemohon dengan verstek.
3 Menetapkan memberi izin kepada pemohon untuk menikah lagi
yang kedua poligami dengan calon isteri yang bernama Dr. Prafithrie Avialita Shanti binti Moh. Nasir Rahawi.
4 Membebankan pemohon untuk membayar biaya perkara ini
sejumlah Rp. 681.000,- enam ratus delapan puluh satu ribu rupiah. Putusan dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Majelis
Hakim, dengan dihadiri oleh pemohon dan tanpa hadirnya termohon pada hari Rabu tanggal 23 Juli 2008.
C. ANALISIS PENULIS