3 Data kalimat metafora harus tetap memperhatikan situasi konteksnya.
4 Tuturan kalimat diinterpretasikan sebagai tuturan yang bermakna
metaforis. 5
Setiap data metafora diinterpretasikan sesuai dengan konteksnya, bukan dengan konteks yang lain.
6 Penerjemahan bahasa sumber BS yang bermakna metaforis ke bahasa
target BT mempunyai makna yang tetap sama. Ciri-ciri kalimat metaforis tidak hanya bergantung pada pengertian makna yang
tersirat di dalamkalimat intension, tetapi bergantung pada unsur luar ekstension, antara lain, maksud tutura
3.7.2 Metode Penelitian
Penelitian metafora BMDP ini dapat dikategorisasikan pada jenis penelitian kualitatif sehingga dari proses pelaksanaan penelitiannya diperoleh
hasil yang sesuai dengan perencanaan penerapan metode kualitatif Aminnuddin, ed., 1990:12—13. Data dalam penelitian jenis ini bersifat soft data yang kaya
dengan deskripsi, memperhatikan tempat dan uraian percakapan yang terjadi, sehingga tidak mudah dilakukan dengan prosedur statistik.
Moleong 1989:3 menyebutkan bahwa penelitian kualitatif dapat juga berupa pengamatan langsung oleh manusia di lingkungan hidup mereka yang
nyata. Sumarsono dan Paina 1999:9—10 menambahkan perolehan data yang dilakukan dan dikumpulkan melalui kontak atau juga dilakukan pengamatan
secara terus menerus dengan orang-orang di dalam konteks berbahasa yang
Universitas Sumatera Utara
bersifat alami dalam waktu yang lama. Penelitian kualitatif pada umumnya mengumpulkan data bahasa yang bersifat apa adanya. Semi 1993:24—27
menyebutnya bersifat ilmiah. Berkaitan dengan laporan hasil penelitian, Moloeng 1989:14—16
menyatakan laporan hasil penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan untaian kata-kata secara rinci yang diistilahkan deskriptif naratif. Alwi 1990:16
menambahkan bahwa analisis data dilakukan dengan bentuk deskripsi fenomena, bukan berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan antara variabel atau
tidak berupa gambar. Hasil peneltian kualitatif dilengkapi dengan kutipan-kutipan dari kumpulan data untuk memberikan ilustrasi dan mengisi materi laporan.
Sudaryanto 1992:24—25 menjelaskan bahwa pelaksanaan penelitian meliputi dua hal, yakni metode dan teknik, yang masing-masing dilengkapi
dengaan langkah kerja. Data metafora BMDP lisan harus diperoleh di lapangan melalui mendengarkan dan mencatat pembicaraan atau dialog seseorang dengan
orang lain. Catatan data yang telang diperoleh dan dikumpulkan kemudian datanya dipilih kembali sesuai dengan analisis permasalahan. Data metafora
BMDP dapat dikatakan sifatnya seperti potret atau paparan apa adanya. Hal itu berarti penekanan hasil penelitian untuk menganalisis bentuk, fungsi, dan makna
metafora BMDP merujuk bagaimana cara memandang atau melihat temuan data dan tidak mempertimbangkan benar atau kurang tepat sebagai ciri utamanya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini. 1 bagaimana menentukan jenis penelitian BMDP ini. 2 bagaimana menentukan
jenis data dan sumber data. 3 metode dan teknik apa yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
mengumpulkan data, 4 bagaimana menentukan metode dan teknik untuk menganalisis data, 5 bagaimana teknik menyajikan hasil laporan penelitian, dan
6 bagaimana mengemukkan simpulan akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan cara merekam atau mencatat kembali
apa apa yang diucapkan penutur. Maksudnya adalah, ujaran tutur derekam dengan menggunakan daya dengar dari yang diucapkan sumber data sehingga tuturan
tersebut dilanjutkan dengan mencatat sebagai data penelitian. Pelaksanaan metode observasi meliputi metode obsevasi langsung
participant obeservation, yang dilaksanakan dengan teknik rekam dan tulis. Dalam pengamatan terbuka yang akan dilakukan adalah mengingat penulis
sendiri adalah penutur BMDP yang tingal di lingkungan terseut berbaur dengan responden sasaran untuk menggali lebih dalam. Dalam kondisi itu, data akan
diperoleh secara langsung dan dapat dikategorikan mudah dilakukan. Pada saat wawancara dengan responden yang akan dilakukan adalah dengan cara open-
ended interviewing atau indepth interview artinya peneliti akan aktif mengadakan wawancara dan bahkab mengdakan triangulasi dengan sumber data. Penggunaan
metode ini dilakukan dengan wawancara bebas dan tidak mengikat dengan tujuan untuk menambah kesahihan data.
Metode introspeksi—refleksi juga dilakukan dengan tujuan untuk menunjang perolehan pengujian perolehan data agar sahih dan benar. Dengan
metode ini diharapkan peneliti akan mampu mengadakan pengevaluasian kembali tentang data-data yang telah diperoleh, proses penganalisisan, dan hasil-hasil data
metafora yang telah dicapai. Teori pancingan ditujukan pada beberapa sumber
Universitas Sumatera Utara
data tanpa mengikat. Tujuannya adalah agar data yang diperoleh menjadi lebih lengkap dan mengena sasaran, yang dalam pelaksanaannya tetap
memperhitungkan keaslian perolehan data di lapangan.
3.8 Data dan Sumber Data