tuanya.
6. 6.
Manantu mak Tageh yo bana-
bana bak gadih julong basubang.
Menantu mak Tageh benar-benar seperti
gadis baru beranting. Kata seperti gadis
baru beranting merupakan
seseorang yang angkuh karena baru
merasakan kekayaan.
Stilistik
7. 13.
Nyo dijua indak dimakan balik
digadai indak dimakan sando
kan baitu mak? Dia dijual tidak
dimakan balik digadai tidak
dimakan sandera. Kan begitu mak?
Kata “dijual tidak dimakan balik,
digadai tidak dimakan sandera”
memiliki arti segala sesuatu yang sudah
dijual, tidak mungkin bisa
memilikinya lagi, sedangkan jika di
gadai, maka dengan adanya tebusan akan
dapat dimiliki kembali.
Stilistik
8. 14.
Musti bapikia realistis. Basiang
ateh tumbuah, batimbang ateh
nan lalu liek sikonnyo.
Musti berpikir realistis. Besiang di
atas tumbuh, bertimbang atas yang
lalu lihat sikonnya Kata “basiang ateh
tumbuah, batimbang ateh nan lalu”
merupakan suatu bentuk pelajaran
yang kita dapat dari masa lalu.
Stilistik
9. 15.
Pagang gadai disilang ampek
nagari ko. Penggadaian disilang
empat di negeri ini. Kata “disilang
ampek” memiliki arti dihapuskan atau
dihilangkan.
Stilistik
10. 16.
Sadangkan papatah lain nan
babunyi “sakalia aie gadang, sakali
tapian berubah” sedangkan pepatah
lain yang berbunyi “sekali air besar,
sekali tepian berubah”
Kata “sekali air besar, sekali tepian
berubah” suatu masalah yang besar
dapat merubah segalanya.
Stilistik
11. 17.
Nan sakan-akan adat barat batu
nan tak dipengaruhi
cuaca. Yang seakan-akan
adat ibarat batu yang tak dipengaruhi
cuaca. Kata “ibarat batu
yang tidak dipengaruhi cuaca”
merupakan seseorang yang tetap
pendirian dan tak pernah berubah
walau dengan apapun.
Stilistik
12. 18.
Kalau inyo dipanggang
kemudian disiram mako batu akan
pacah. Kalau dia
dipanggang kemudian disiram
maka batu akan pecah
Kata “ dipanggang” dan “disiram” yaitu
terkena panas dan hujan.
Stilistik
13. 27.
baruak bagak beruk berani
Orang yang memiliki sifat
Stilistik Lanjutan Tabel 3
Universitas Sumatera Utara
pemberani.
14. 28.
kayo hati kaya hati
Orang yang dermawan.
Stilistik
15. 32.
Tapi sungguahpun baitu jaan
malakak kuciang di dapur,
manahan jerek di pintu.
Tapi sungguhpun begitu jangan
memukul kucing di dapur, menahan jerat
di pintu Kejahatan tidak
dibalas dengan kejahatan tapi
dengan kebaikan
Stilistik
16. 33.