Baharuddin Afandi : Pengaruh Co
2
Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sudah sejak lama manusia menyukai air yang dikarbonasi. Orang-orang Yunani dan Roma kuno, selalu mandi dengan air mineral yang alami. Kemudian orang-orang
Eropa menggunakan air tersebut untuk diminum bagi kesehatan.
Pembuatan air karbonasi ini pertama kali dilakukan di Inggris ketika Joseph Priestly menemukan cara untuk mengikat karbondioksida didalam air pada tahun
1772. Menjelang tahun 1830, pemakaian air karbonasi semakin luas dinegara-negara seperti Amerika, kemudian Australia. Dengan penambahan pemanis, rasa sejuk dan
aroma, minuman ini tidak lagi di konsumsi sebagai minuman kesehatan, tetapi sebagai minuman penyegar.
Sejak pertama kali minuman berbuih tersebut dibuat hingga sekarang, bahan yang dipakai untuk membuatnya berbusa selalu sama yaitu karbondioksida. Bahan ini
berada dalam atmosfer bumi secara alami sebagai gas yang tidak bewarna dan tidak berbau. Karbondioksida sangat penting dalam system pernafasan manusia,
karbondioksida juga berfungsi sebagai penjaga kadar pH atau keasamaan dalam darah, yang merupakan elemen penting bagi manusia untuk terus hidup.
Baharuddin Afandi : Pengaruh Co
2
Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
Gas itu pula yang kita keluarkan pada saat bernafas, kemudian dimanfaatkan oleh tanaman. Di dalam minuman ringan, gas ini memberi warna jernih yang khas dan
berbuih jika dituang dari kemasannya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat air karbonasi ini, pertama- tama dengan mengolahmemproses air minuman biasa. Hal ini untuk meningkatkan
kualitas fisik dan aroma, rasa, pencemaran serta mineral-mineral tertentu. Kemudian karbondioksida dilarutkan didalam air yang diolah dengan alat bernama karbonator.
Hampir semua produksi minuman ringan selalu menggunakan bahan-bahan air, sirup minuman dan karbondioksida.
Tidak beda dengan bahan-bahan makanan lain, penggunaan karbondioksida ini juga telah melewati penelitian para ahli terkenal dunia. Selain itu, kini penggunaan
zat tersebut telah terjamin keamanannya.
Karbonasi terjadi karena proses mencairnya karbondioksida di dalam air, sebuah proses yang umumnya dipergunakan untuk membuat minuman bersoda atau
air bersoda. Namun manfaat karbonasi ternyata bukan hanya untuk membuat gelembung atau buih. Proses karbonasi juga memberi rasa unik pada minuman dan
bahkan juga berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan mikroba dalam minuman bersoda. Sehubungan dengan adanya fenomena penghambatan mikroorganisme yang
dapat dilakukan dengan penambahan karbondioksida dalam minuman berkarbonasi, maka penulis tertarik untuk membahasnya, yang hasil pembahasan tersebut
dituangkan ke dalam karya ilmiah yang diberi judul:
Baharuddin Afandi : Pengaruh Co
2
Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
“Pengaruh CO
2
Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan”
1.2. Permasalahan