Karbondioksida Dalam Air Pengaruh Co2 (Karbondioksida) Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

Baharuddin Afandi : Pengaruh Co 2 Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. Cairan kabondioksida terbentuk hanya pada tekanan di atas 5,1 atm; titik tripel karbondioksida kira-kira 518 kPa pada −56,6 °C Silakan lihat diagram fase di atas. Titik kritis karbon dioksida adalah 7,38 MPa pada 31,1 °C. Terdapat pula bentuk amorf karbondioksida yang seperti kaca, namun ia tidak terbentuk pada tekanan atmosfer. Bentuk kaca ini, disebut sebagai karbonia, dihasilkan dari pelewat bekuan CO2 yang terlebih dahulu dipanaskan pada tekanan ekstrem 40-48 GPa atau kira-kira 400.000 atm di landasan intan. Penemuan ini mengkonfirmasikan teori yang menyatakan bahwa karbon dioksida bisa berbentuk kaca seperti senyawa lainnya yang sekelompok dengan karbon, misalnya silikon dan germanium. Tidak seperti kaca silikon dan germanium, kaca karbonia tidak stabil pada tekanan normal dan akan kembali menjadi gas ketika tekanannya dilepas. http:id.wikipedia.orgwikiKarbon_dioksida.

2.2. Karbondioksida Dalam Air

Meskipun persentase karbondioksida di atmosfer relatif kecil, akan tetapi keberadaan karbondioksida di perairan relatif banyak, karena karbondioksida memiliki sifat kelarutan yang tinggi. Sifat kelarutan beberapa jenis gas dalam air murni ditunjukkan dalam tabel 2.2. Tabel 2.1 Kelarutan Beberapa Jenis Gas dalam Air Murni pada Suhu10 C dan tekanan 1 Atm No Gas Kelarutan mlliter 1 Nitrogen N 2 18,61 2 Oksigen O 2 37,78 3 Argon Ar 41,82 4 Karbondioksida CO 2 1.194,00 Baharuddin Afandi : Pengaruh Co 2 Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. Karbondioksida yang terdapat di perairan berasal dari berbagai sumber, yaitu sebagai berikut. 1. Difusi dari atmosfer. Karbondioksida yang terdapat diatmosfer mengalami difusi secara langsung ke dalam air. 2. Air hujan, Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi secara teoritis memiliki kandungan karbondioksida sebesar 0,55-0,60 mgliter, berasal dari karbondioksida yang terdapat di atmosfer. 3. Air yang melewati tanah organik. Tanah organic yang mengalami dekomposisi mengandung relative banyak karbondioksida sebagai hasil proses dekomposisi. Karbondioksida hasil dekomposisi ini akan larut ke dalam air. 4. Respirasi tumbuhan, hewan, dan bakteri aerob maupun anaerob. Respirasi tumbuhan dan hewan mengluarkan karbondioksida. Dekomposisi bahan organik pada kondisi aerob menghasilkan karbondioksida sebagai salah satu produk akhir. Demikia juga, dekomposisi anaerob karbohidrat pada bagian dasar perairan akan menghasilkan karbondioksida sebagai produk akhir. Sebagian kecil karbondioksida yang terdapat di atmosfer larut ke dalam uap air membentuk asam karbonat, yang selanjutnya jatuh sebagai hujan. Sehingga air hujan selalu bersifat asam dengan nilai pH sekitar 5,6, seperti yang ditunjukkan dalam persamaan 6,18 dan 6,19. Hal serupa juga terjadi jika karbondioksida masuk ke badan air; sekitar 1 karbondioksida bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. CO 2 + H 2 O H 2 CO 3 6.18 H 2 CO 3 H + + HCO 3 - 6.19 Baharuddin Afandi : Pengaruh Co 2 Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. Jadi pada dasarnya keberadaan karbondioksida di perairan terdapat dalam bentuk gas karbondioksida bebas CO 2 , ion bikarbonat HCO 3 - , ion karbonat CO 3 2- , dan asam karbonat H 2 CO 3 . Perairan air tawar alami hampir tidak pernah mamiliki pH 9 sehingga tidak ditemukan karbon dalam bentuk karbonat. Pada air atanah, kadar karbonat biasanya sekitar 10 mgliter karena sifat air tanah yang cenderung alkalis. Perairan yang memiliki kadar sodium tinggi mengandung karbonat sekitar 50 mgliter. Kelarutan karbondioksida dalam perairan alami dan keterkaitannya dengan suhu air ditunjukkan dalam table 2.2. Tabel 2.2 Kelarutan Karbondioksida di Perairan Alami pada Berbagai Suhu Suhu C CO 2 mgliter Suhu C CO 2 mgliter Suhu C CO 2 mgliter 1,10 11 0,74 21 0,54 1 1,06 12 0,72 22 0,52 2 1,02 13 0,69 23 0,51 3 0,99 14 0,67 24 0,50 4 0,94 15 0,65 25 0,48 5 0,91 16 0,62 26 0,46 6 0,88 17 0,60 27 0,45 7 0,86 18 0,59 28 0,44 8 0,82 19 0,58 29 0,43 9 0,79 20 0,56 30 0,42 10 0,76 Istilah “karbondioksida bebas” free CO 2 digunakan untuk menjelaskan CO 2 yang terlarut dalam air, selain yang berada dalam bentuk terikat. CO 2 bebas Baharuddin Afandi : Pengaruh Co 2 Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Fanta Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. menggambarkan keberadaan gas CO 2 diperairan yang membentuk kesetumbangan dengan CO 2 di atmosfer. Effendi, 2003

2.3. Minuman Berkarbonasi