Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

27 untuk memiliki peluang dan menentukan nasib mereka sendiri, banyak generasi muda yang lebih memilih kewirausahaan sebagai jalur karir mereka. Menurut Hurlock Hutagalung, 2010 : 9 menyatakan bahwa usia 18 tahun sampai 40 tahun adalah usia dewasa awal, dimana masa itu merupakan masa yang terkait dengan tugas perkembangan dalam hal membentuk keluarga dan pekerjaan. Ketika seseorang masuk dalam usia dewasa awal yang memiliki tugas pokok yaitu memilih bidang pekerjaan yang cocok dengan bakat, minat serta faktor psikologis yang dimilikinya. Masih banyak orang dewasa muda yang bingung dengan pilihan karirnya, situasi seperti ini sering terjadi pada entrepreneur. Hurlock menyebutkan masa dewasa awal adalah masa coba-coba untuk berkarir. Penelitian yang dilakukan oleh College Zimmerer, 2008 : 26 menemukan bahwa Generasi X mereka yang lahir antara tahun 1965-1981 tiga kali lebih mungkin meluncurkan bisnis dibandingkan mereka yang berada dalam kelompok umur lainnya. Anggota generasi ini menangani sekitar 80 dari seluruh bisnis awal, sehingga mereka menjadi generasi yang paling memiliki jiwa kewirausahaan tinggi dalam sejarah. Tidak ada kemunduran yang terjadi ketika generasi ini menegangkan otot-otot kewirausahaannya. Generasi X ini mungkin lebih tepat disebut sebagai Generasi Entrepreneur.

2.5 Penelitian Terdahulu

Menurut Deden dan Janivita 2012 melakukan penelitian dengan judul “Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Pelaku Usaha Kecil” menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi mempunyai pengaruh positif terhadap kompetensi Universitas Sumatera Utara 28 usaha kecil. Jumlah sampel yang terpilih sebanyak 165 unit usaha meliputi wilayah Bandung, Purwakarta,Tasikmalaya, Ciamis dan Garut, dengan teknik pengambilan sampelnya adalah Two Stage ClusterSampling. Variasi perubahan kreativitas dan inovasi mempengaruhi variasi perubahan kompetensi kewirausahaan sebesar 58 . Angka positif mengindikasikan bahwa apabila kreativitas dan inovasi tinggi maka kemampuan kewirausahaan juga tinggi sehingga menunjang keberhasilan usaha. Peneliti lain Nasution 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Manajemen Permodalan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Rumah Makan Ayam Penyet Pujakesuma Square”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan X1 dan menajemen permodalan X2 terhadap keberhasilan usaha Y1 pada rumah makan Ayam Penyet Pujakesuma Square. Penulis menarik hipotesis bahwa pengetahuan kewirausahaan dan manajemen permodalan merupakan faktor pendorong keberhasilan usaha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Peneliti menggunakan teknik Sampling Jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Peneliti menggunakan 2 orang responden sebagai sampel. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan manajemen permodalan terhadap keberhasilan usaha pada usaha rumah makan adalah penerapan pengetahuan kewirausahaan dan manajemen permodalan. Ini berarti hipotesis diterima. Universitas Sumatera Utara 29

2.6 Kerangka Konseptual

Untuk mencapai keberhasilan usaha di era persaingan yang tinggi dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam menjalankan suatu usaha. Menurut Sun 2013 : 21 semakin perusahaan mampu mengeksplorasi ide-ide kreatif untuk menciptakan produk baru, semakin cerah pula masa depan perusahaan tersebut. Hidup matinya perusahaan sangat tergantung pada kemampuan perusahaan berinovasi. Perusahaan akan menjadi sehat dan kuat jika mampu berinovasi dengan baik. Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimajinasi dan menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya. Ide-ide kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi Zimmerer 2008 : 57. Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor pengetahuan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha harus memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam dunia usaha karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Hampir setiap orang memiliki potensi untuk menjadi young entrepreneur. Tentu saja keragaman menjadi tanda entrepreneurship. Penelitian ini berfokus pada young entrepreneur yaitu orang-orang muda yang mulai mengambil bagian Universitas Sumatera Utara 30 dalam memulai bisnis Zimmerer, 2008 : 26. Didorong akan sempitnya lapangan pekerjaan atau rasa kekecewaan akan prospek dalam perusahaan serta keinginan untuk memiliki peluang dan menentukan nasib mereka sendiri, banyak generasi muda yang lebih memilih kewirausahaan sebagai jalur karir mereka. Kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka konseptual Sumber : Sun 2013, Zimmerer 2008 data diolah

2.7 Hipotesis