Uji Asumsi Klasik Kreativitas, Inovasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Muda di Pajak USU Padang Bulan

58 4. Dengan rata-rata 6,31 : responden menyatakan mereka sangat setuju bahwa setiap bulannya mereka menambah produk yang akan dijual. 5. Dengan rata-rata 5,37 : responden menyatakan mereka setuju bahwa mereka sudah mempunyai cabang usaha.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Hipotesis: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi mormalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 59 Sumber: Hasil pengolahan data primer kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013 Gambar 4.1 Histogram Dari Gambar 4.4 terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal dimana grafik tersebut membentuk pola lonceng atau tidak miring ke kanan atau ke kiri. Universitas Sumatera Utara 60 Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013 Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data-data titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa model telah memenuhi uji normalitas. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov Sumirnov 1 Sampel KS dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 61 Menentukan kriteria keputusan: a. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0.05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. b. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 45 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.50099902 Most Extreme Differences Absolute .106 Positive .068 Negative -.106 Kolmogorov-Smirnov Z .712 Asymp. Sig. 2-tailed .692 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013 Pengambilan keputusan: Pada Tabel 4.16 terlihat bahwa Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,692, dan diatas nilai signifikansi 5 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 62

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013 Gambar 4.3 Scatterplot Universitas Sumatera Utara 63 Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas. Tabel 4.9 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.323 1.283 1.031 .308 kreativitas -.009 .051 -.044 -.172 .864 inovasi -.115 .095 -.344 -1.205 .235 pengetahuan .084 .059 .424 1.421 .163 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013 Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.3.3. Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 4.10 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.822 2.382 2.024 .049 kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000 .353 2.835 inovasi -.109 .177 -.091 -.614 .543 .283 3.535 pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007 .260 3.848 a. Dependent Variable: keberhasilan Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013 Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda