9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimajinasi dan menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau
menerapkan ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya. Ide-ide kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan
sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi Zimmerer, 2008 : 57.
Rahasia keberhasilan seorang wirausaha terletak pada kesediaan untuk senantiasa mengetahui kebutuhan orang dengan melakukan pengamatan dan
memperhatikan orang dilingkungan tempat ia berada dan berusaha untuk memenuhinya. Dengan terus melakukan kreativitas dan inovasi dapat menjadikan
wirausahawan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk yang lebih baik lagi. Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide
dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang Suryana, 2008 : 2
Menurut West, kreativitas adalah penyatuan pengatahuan dari berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide yang baru dan
lebih baik. Kreativitas adalah salah satu bagian mendsar dari usaha manusia Marizar, 2005 : 10.
Universitas Sumatera Utara
10
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat
heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau
menemukan sesuatu yang baru. Atribut orang yang kreatif adalah terbuka terhadap pengalaman, suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,
kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan,
berpikir dan bertindak, memerlukan dan meng-asumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko
yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar-kemampuan untuk men-generik ide-ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap
perasaan, terbuka terhadap feno-mena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif Hadiyati, 2011 : 10.
Menurut Mc. Pherson mendefinisikan kreativias Hutagalung, 2010:18, yakni :
1. Kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan
didalam pikiran-pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk berpikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, ataupun
menghasilkan gagasan-gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal bermanfaat.
2. Penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman untuk
menghasilkan ide-ide baru dan lebih baik: ketreampilan untuk menentukan
Universitas Sumatera Utara
11
pertalian baru, melihat dari perspektif baru dan membentuk kombinasi – kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam
pikiran. 3.
Kumpulan ide-ide pikiran bebas yang hidup pada individu, kelompok dan masyarakat, baik pengetahuan dan pengalaman yang berada di dalam
pikiran manusia proses mental pada otak bagian kanan, yang kemudian diramu ketrampilan menjadi sesuatu hal kreatif hal baru atau kejutan
yang berguna bagi diri sendiri, orang lain maupun organisasi pada kondisi yang konsudif.
Dalam bukunya A Whack on the Side od the Head, Roger von Oech mengidentifikasikan 10 “kunci mental” mental locks yang membatasi krativitas
seseorang Zimmerer, 2008 : 68 : 1.
Mencari jawaban satu jawaban yang “tepat”. Kebanyakan sistem pendidikan yang mendarah daging adalah asumsi
bahwa terdapat satu jawaban yang “tepat” untuk masalah tertentu. 2.
Berfokus untuk “berpikir logis”. Logika adalah bagian yang sangat penting dalam proses kreatif, terutama
ketika mengevaluasi ide dan menerapkannya. Akan tetapi, dalam fase imajinatif awal dari proses tersebut, pemikiran logis dapat menghambat
kreativitas.
Universitas Sumatera Utara
12
3. Mengikuti aturan acara membabi buta.
Kadang-kadang krativitas bergantung pada kemampuan kita melanggar aturan yang ada sehingga kita dapat melihat cara-cara baru melakukan
sesuatu. 4.
Terus-menerus bersifat praktis. Menyingkirkan kepraktisan selama beberapa waktu dapat membebaskan
pikiran untuk mempertimbangkan solusi kreatif yang sebaliknya mungkin tidak akan pernah timbul.
5. Memandang permainan sebagai hal yang tidak berguna.
Wirausahaan dapat mengambil manfaat dari permainan seperti dilakukan oleh anak-anak. Kreativitas membuahkan hasil ketika wirausahawan
mengambil apa yang telah mereka pelajari sewaktu bermain, mengevaluasinya, memperkuatnya dengan pengetahuan lain, dan
mempraktikkannya. 6.
Menjadi terlalu terspesialisasi. Pemikir kreatif cenderung menjadi “penjelajah,” mencari beberapa ide di
luar bidang keahlian mereka. 7.
Menghindari ambiguitas. Ambiguitas makna ganda dapat menjadi rangsangan kreatif yang sangat
kuat, hal tersebut mendorong kita untuk “berpikir dengan cara berbeda.” Menjadi sangat terperinci dalam situasi imajinatif cenderung
melumpuhkan kreativitas.
Universitas Sumatera Utara
13
8. Takut terlihat tolol.
Pemikiran kreatif bukan tempat untuk konvensionalitas. Ide-ide baru jarang muncul dari lingkungan yang konvensional. Orang cenderung
menjadi konvensional karena mereka tidak ingin terlihat bodoh. 9.
Takut salah dan gagal. Orang-orang kreatif menyadari bahwa mencoba sesuatu yang baru sering
kali mengarah pada kegagalan; akan tetapi, mereka tidak melihat kegagalan sebagai akhir. Hal itu mencerminkan pengalaman belajar yang
mengarah pada kesuksesan. 10.
Percaya bahwa “saya tidak kreatif.” Beberapa orang membatasi dirinya karena merasa yakin bahwa kreativitas
hanya dimiliki oleh Einsten, Beethoven, dan da Vinci. Sayangnya, keyakinan ini sering menjadi ramalan untuk menghakimi diri sendiri.
Seseorang yang yakin dirinya tidak kreatif akan bertindak seperti itu dan akan mewujudkan keyakinan tersebut.
Ada tujuh prinsip di dalam pola pikir kreatif The Basics of Creative Thinking Hendro, 2011 : 110 yaitu:
1. Posisikan diri anda berlawanan atau berebeda dengan yang lain opposite
atau think differently. 2.
The innovation theory: Think differently dari nothing to give a spectacular result.
3. Think more detail: Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau
biasanya.
Universitas Sumatera Utara
14
4. Have a perfect result: Berpikirlah bahwa apa yang ingin andai capai itu
sempurna dan tidak mungkin terlampaui oleh yang lain. 5.
Berpikirlah: There must be a solution, bahwa apa pun kesulitannya, pasti ada jalan keluarnya.
6. Kesulitan dan inspirasi itu saling melekatkan diri, satu di depan dan yang
lain di belakangnya. 7.
Knowledge only 1, imagination 99: Sebagian besar penemu dunia memiliki pola pikir imajinasi yang kuat.
2.1.1 Ciri-Ciri Kreatif
Ciri – ciri kreatif didasarkan pada pengembangan sejumlah pribadi berulang-ulang secara konsisten Hutagalung, 2010 : 21, antara lain :
1. Nilai –nilai intelektual dan artistik. Sebagai ilustrasi, kegiatan intelektual
seperti membaca buku-buku bermutu dan bernilai astistik. 2.
Minat akan kompleksitas. Hal ini ditunjukan dari ketertarikan pada usaha menjelajahi masalah sulit dan rumit untuk mendapatkan solusi dan
memahami masalah tersebut. 3.
Kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian. Hal ini ditunjukkan oleh disiplin diri yang berkaitan dalam pekerjaan, dengan dorongan dan
motivasi tinggi, serta peduli terhadap usaha mencapai keunggulan. 4.
Ketekunan. Orang yang kreatif biasanya mempunyai tekad keras untuk mencapai tujuan dan mengidentifikasikan, serta memecahkan masalah
ditempat kerja, mempunyai keyakinan kuat akan kekuatan-kekuatan dan ketrampilan-ketrampilan yang mendukung tekadnya.
Universitas Sumatera Utara
15
5. Pemikiran mandiri. Orang-orangyang kreatif dan inovatif menunjukkan
kemaandiriannya dalam karakteristik membuat kesimpulan, setiap pada opini dan sikap, meskipun banyak diantaranya cenderung menyesuaikan
diri pada pandangan-pandangan yang dinyatakan oleh mayoritas atau mempunyai kedudukan yang lebih tinggi.
6. Toleransi terhadap keraguan. Orang-orang yang kreatif merespon secara
positif pada situasi meragukan dan berusaha mencernanya sambil menikmati proses. Keraguan adalah situasi dimana seseorang mengalami
pengalaman tidak menentu. 7.
Otonomi. Orang kreatif cenderung mengandalkan diri sendiri dan kurang bergantung pada orang lain, menikmati dan menuntut kebebasan ditempat
kerja, dalam hal ini membutuhkan kebebasan dan pengontrolan yang tidak terlalu ketat.
8. Kepercayaan diri. Salah satu ciri orang kreatif adalah kepercayaan diri
yang tinggi dan dipeliharanya citra diri kreatif. Dalam hal ini, orang-orang yang percaya pada kreatifitas dirinya sendiri dan yakin kepada
kemampuannya akan lebih besar kemungkinannya untuk berperilaku kreatif.
9. Kesiapan mengambil resiko. Orang kreatif lebih cenderung siap
mengambil resiko dengan ide-ide baru, serta mencoba cara-cara baru dan lebih baik dalam mengerjakan berbagai hal, sekalipun orang-orang
disekitarnya tidak mendukung.
Universitas Sumatera Utara
16
2.1.2 Proses Kreatif
Proses kreatif yang diikuti oleh pikiran kita dalam hal mencari pemecahan masalah tertentu, telah dianalisis oleh banyak ilmuwan, dan mereka berhasil
menemukan berbagai macam cara untuk melaksanakannya. Seorang yang bernama Herman von Helmholtz, seorang ahli fisika Jerman menggariskan proses
kreatif dalam tiga langkah Winardi, 2008 : 205 sebagai berikut: 1.
Saturasi saturation Saturasi yaitu upaya mengumpulkan fakta, data dan sensasi-sensasi yang
kemudian oleh pikiran dijadikan bahan mentah untuk memproduksi ide-ide baru. Proses tersebut dapat berlangsung secara sadar atau dibawah sadar
dan secara umum boleh dikatakan bahwa proses yang dikemukakan berlangsung seumur hidup atau sepanjang kehidupan kita.
2. Inkubasi incubation
Inkubasi merupakan langkah berikut dalam proses berlangsung, yang dilaksanakan tanpa adanya sesuatu upaya yang dilakukan secara sadar.
Menurut teori yang ada, disini pikiran kita dibawah sadar menyeleksi aneka macam potongan informasi, yang kemudian diolah menjadi berbagai
macam kombinasi yang tidak terhitung banyaknya, yang sebagian besar ditolak, sebelum mereka muncul pada pikiran sadar kita.
3. Iluminasi illumination
Iluminasi berkaitan dengan suatu gejala yang dinyatakan sebagai ”flash of genius” ilham yang sekonyong-konyong muncul dalam pikiran kita,
yang seringkali terlihat setelah periode inkubasi yang berlangsung lama.
Universitas Sumatera Utara
17
Sekonyong-konyong pemecahan problem muncul dalam benak dan pikiran kita, yang kadang-kadang secara sangat mengherankan berisikan hal-hal
rinci secara lengkap.
2.2 Pengertian Inovasi