pengaruh proses perencanaan strategis atas superioritas kinerja organisasi di organisasi pelayanan kemanusiaan nirlaba. Temuan utama penelitian ini adalah bahwa perencanaan
strategis sangat berhubungan dengan superioritas kinerja organisasi.
2.1.4 Process Improvement
Sarah Cook 1996 menyatakan “process improvement is an aspect of organizational development in which a series of actions are taken by a process owner to identify, analyze
and improve existing business processes within an organization to meet new goals and objectives, such as increasing performance, reducing costs and accelerating schedules.”
Perbaikan proses merupakan aspek pengembangan organisasi dimana serangkaian tindakan yang dilakukan oleh pemilik proses untuk mengidentifikasi, menganalisis dan meningkatkan
proses bisnis yang ada dalam suatu organisasi untuk memenuhi goals baru dan objectives, seperti meningkatkan kinerja, menutukan biaya dan mempercepat siklus proses.
Proses perancangan suatu bisnis proses selalu didasarkan atas asumsi dasar tertentu, misalnya jumlah pengunjung yang relatif banyak sehingga untuk mengu-rangi waktu tunggu
pelanggan dibentuk beberapa posisi yang bekerja secara terspe-sialisasi. Karena pembagian pekerjaan berdasarkan tipe pekerjaannya, yang disebut spesialis, akan dapat menyelesaikan
pekerjaannya masing-masing secara lebih cepat jika dibandingkan dengan pekerjaan generalis. Pertanyaannya adalah “apakah setelah bisnis proses tersebut dilaksanakan, asumsi
dasar tersebut memang terjadi? Apakah pelanggan yang berkunjung memang banyak?Kalau ternyata setelah ber-jalan setahun jumlah pengunjung tidak sebanyak yang diperkirakan,
apakah jumlah pegawai yang dibentuk secara spesialisasi tersebut benar-benar diperlukan?”Ini merupakan contoh perlunya melakukan evaluasi atas sistem yang ada secara
berke-sinambungan.
Perbaikan sistem bisa dilakukan dengan cara mengevaluasi sistem yang ada disebut dengan process assessment atau dengan melakukan rancang ulang disebut dengan process
reengineering. Hammer dan Champy 1993 menyatakan “process reengineeringis the fundamental rethinking and radical redesign of business processes to achieve dramatic
improvements in critical, contemporary measures of performance, such as cost, quality, service, and speed.”
Rancang ulang proses merupakan pemikiran ulang secara mendasar dan pe-rancangan ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai peningkatan yang dramatik atas
pengukuran kinerja yang kritikal seperti biaya, kualitas, pelayanan, dan kecepatan.Untuk melakukan process improvement, kita perlu melakukan assessment atas bisnis proses yang
akan dikembangkan. Dalam melakukan assessment tersebut, yang menjadi sasaran adalah waktu penyelesaian proses lebih pendek, kualitas output lebih baik, pengawasan internal
lebih kuat, dengan biaya yang lebih murah. Biasanya, suatu perusahaan memiliki banyak bisnis proses. Karena banyak-nya bisnis
proses tersebut, akan lebih signifikan hasil yang akan dicapai jika prio-ritas diberikan kepada proses yang mengakibatkan kenaikan biaya atau kualitas output yang manurun atau proses
yang menggunakan waktu yang lama untuk melakukan suatu pekerjaanpada periode tiga tahun terakhir.Hasil dari kegiatan process assessment ini adalah daftar bisnis proses yang
akan dikembangkan berdasarkan urutan prioritasnya dan hasil evaluasi awal atas bisnis proses yang dievaluasi.
Untuk bisnis proses yang sudah jelas permasalahannya dan cara memper-baikinya, process improvement bisa segera dilakukan dengan membuat process flow yang baru beserta
penjelesannya. Setelah proses yang baru ini disetujui oleh pejabat yang berwenang, sosialisasi kepada pihak terkait bisa dilakukan untuk pelaksanaan proses yang baru
tersebut.Monitoring atas pelaksanaan proses yang baru perlu dilakukan untuk memastikan bahwa proses yang baru dilaksanakan seba-gaimana mestinya.
Kadangkala, permasalahan suatu bisnis proses dapat didefinisikan dengan jelas. Tetapi cara penyelesaiannya belum jelas. Untuk hal seperti ini, manajemen perlu membentuk
cross functional team yang anggotanya berasal dari tim-tim yang terkait dengan bisnis proses bersangkutan.Permasalahan yang seperti ini yang disebut sebagai initiative.Initiative
dikerjakan dengan membentuk sebuah proyek yang beranggotakan para wakil dari departemen yang terkait dengan bisnis proses bersangkutan. Agar dapat memperoleh hasil
yang maksimal, proyek tersebut harus dilaksanakan secara terstruktur dengan menggunakan project management tools.
Padaproject management tools, ada tahapan yang menghendaki agar biaya untuk melaksanakan proses yang sekarang dihitung. Pada tahapan lainnya dimana berbagai
alternatif dipertimbangkan, taksiran biaya untuk melaksanakan proses dengan menggunakan tiap alternatif harus dihitung juga. Jadi project team tahu persis bahwa proses yang baru akan
lebih menguntungkan atau tidak. Pemilihan alternatif dilakukan berdasarkan kriteria pemilihan yang telah disepakati sebelum-nya. Kalau ternyata semua alternatif yang ada tidak
lebih efisien atau tidak meng-hasilkan output yang lebih baik, proyek bisa dihentikan saja. Saver 2011 melakukan process improvement untuk pelaksanaan operasi di ruangan
operasi dengan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.Setelah training berkomunikasi diselenggarakan, dilakukan evaluasi keefektifan training tersebut terhadap pelaksanaan
operasi selanjutnya.Hasil process improvement menunjukkan bahwa sebelum training berkomunikasi diberikan, kesalahan berjumlah 56 dari 76 jam operasi yang dilaksanakan.
Setelah training berkomunikasi diberikan, jumlah kesalahan menurun menjadi hanya 20 dari 74 jam operasi yang dilaksanakan.
2.1.5 Financial Modeling