anggota tim tersebut, sehingga pada akhir tahun semua target yang disepakati dapat dicapai dengan baik, yang berarti bahwa target korporat juga dicapai dengan baik.
Manajemen kinerja merupakan suatu sistem atau proses dimana pekerjaan direncanakan, target hasil ditentukan, kinerja dimonitor, kemampuan pekerja ditingkatkan,
kinerja diukur, dan pencapai kinerja terbaik top performer diberikan penghargaan. Beberapa manfaat dari penerapan manajemen kinerja antara lain adalah dapat meningkatkan standar
kinerja di segala bidang operasional seperti peningkatan target penjualan, pengurangan biaya organisasi, menghentikan pengeluaran project yang melebihi budget, kegiatan anggota
organisasi mendukung pencapaian target CEO, incentive plan dapat diperuntukkan bagi pencapaian target saja sehingga dapat meningkatkan komitmen pegawai untuk berkontribusi
dalam pencapaian target perusahaan. Pertanyaannya adalah “apakah manajemen kinerja memang benar-benar dapat meningkatkan kualitas kinerja perusahaan untuk meningkatkan
pertumbuhan perusahaan?” Andréet al. 2011 melakukan penelitian mengenai pengaruh manajemen kinerja atas
hasil organisasi nirlaba.Hasil penelitian tersebut mendukung pimpinan yang mau menerapkan manajemen kinerja untuk meningkatkan hasil organisasi nirlabanya.Hasil penelitian juga
mengindikasikan bahwa penggunaan manajemen kinerja menghendaki perhatian manajemen yang berkesinambungan agar tetap berhasil dalam jangka panjang.
2.1.7 Budaya OrganisasiOrganizational Culture
Schein 1990 menyatakan “culture is a set of different values and behaviors that may be considered to be a guide to success.” Budaya adalah satu set nilai-nilai dan perilaku yang
berbeda yang dianggap akan menuntun dalam mencapai keberhasilan.Penelitian Shahzad 2012 menyatakan bahwa fungsi-fungsi dari budaya organisasi adalah memengaruhi
pengambilan keputusan dan tingkah laku pegawai, merekatkan hubungan antar pegawai, dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pegawai. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa budaya organisasi adalah satu set nilai-nilai dan perilaku yang berbeda yang memengaruhi
pengambilan keputusan dan tingkah laku pegawai, keeratan hubungan antar pegawai, serta efisiensi dan efektivitas pegawai.
Budaya organisasi sebaiknya dibangun sedemikian rupa agar dapat mening-katkan kinerja organisasi dan membangun kesadaran akan kualitas secara berkesinambungan
Pettigrew, 1979. Norma-norma memang tidak bisa dilihat, tetapi jika organisasi ingin meningkatkan kinerja pegawai dan profitabilitasnya, norma-norma merupakan sesuatu yang
pertama untuk diperhatikan Stewart, 2010. Budaya organisasi atau corporate culture mengacu kepada nilai-nilai atau prinsip
yang mendasari cara bertindak tiap pegawai dalam menyelesaikan peker-jaan. Budaya organisasimenggambarkan siapa mereka sebagai individu, meng-gambarkan bagaimana cara
organisasi bertindak, dan merupakan sesuatu yang kri-tikal dan diyakini dapat digunakan untuk mencapai kinerja yang maksimalhigh-performance. Yang penting adalah keselarasan
antara prinsip tersebut dengan tindakan anggota tim, dimana anggota organisasi melihat bahwa tindakan mereka sehari-hari sesuai dengan budaya organisasidan bagaimana tindakan
sedemikian berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi. Beberapa contoh budaya organisasi yang sering digunakan:
a Keselamatansafety – melakukan suatu pekerjaan dengan selamat atau ja-ngan
melakukan pekerjaan itu sama sekali b
Professional – mampu melakukan pekerjaan, kreatif, inovatif, memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
c Disiplin – mentaati proses yang telah disetujui
d Integritas – dapat dipercaya jujur, tulus, menjadi panutan, mematuhi standar etika
bisnis yang tinggi
e Akuntabel – berbicara dengan data, transparan obyektif, pengungkapan fakta secara
penuh kepada manajemen f
Bekerja-sama – menghormati teman kerja dan mengajak bekerja-sama untuk menciptakan sinergi.
Pertanyaannya adalah “apakah budaya organisasi memang benar-benar dapat meningkatkan kualitas kinerja perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan
perusahaan?”Berdasarkan studi literatur yang ada, Shahzad 2012 mendefinisikan dan mengukur budaya organisasi dan pengaruhnya atas kinerja organisasi. Ditemukan bahwa
budaya organisasi berperan secara signifikan atas berbagai proses, pegawai, dan kinerja organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa jika pegawai memiliki komitmen dan memiliki
norma-norma dan nilai-nilai yang sama dengan organisasi, hal ini dapat meningkatkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
Para pimpinan disarankan untuk mengembangkan budaya yang kuat di orga-nisasi untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan dari pegawai dan organisasi. Budaya
organisasi dianggap kuat jika sebagian besar pegawai memegang keperca-yaan dan nilai-nilai yang sama dengan organisasi Deal and Kennedy, 1982. Budaya yang kuat meningkatkan
rasa percaya diri dan komitmen pegawai dan mengurangi job stress dan meningkatkan perilaku etik para pegawai Saffold 1998.
Di dalam budaya organisasi yang kuat, tujuan pegawai paralel dengan tujuan manajemen dan membantu untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Deal
dan Kennedy, 1982. Budaya organisasi memiliki pengaruh yang dalam atas kinerja pegawai yang selanjutnya akan meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi Shahzad, 2012.
2.1.8 Sistem Informasi AkuntansiAccounting Information System