46
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Bentuk Variasi Bunyi Vokal Bahasa Indonesia pada Masyarakat Keturunan Tionghoa
4.1.1 Identifikasi Bunyi Vokal Bahasa Indonesia pada Masyarakat Keturunan Tionghoa
Menurut Marsono 1986: 29-34 vokal dapat diklasifikasikan berdasarkan: 1.
Tinggi rendahnya lidah 2.
Bagian lidah yang bergerak 3.
Bentuk bibir 4.
Struktur
4.1.1.1 Tinggi Rendahnya Lidah
Bahasa Indonesia yang dipakai oleh masyarak keturunan etnis Tionghoa suku Hokkien memiliki enam bunyi vokal yaitu; [a,i,u,e,o,ü] berdasarkan tinggi
rendahnya lidah, vokal bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien dapat dibedakan atas:
a. Vokal tinggi
: [ i, u] [i]
: [titIk], [sIni], [pa ŋsIt]
[u] : [bUlan], [burUk], [pulUh]
Universitas Sumatera Utara
47
b. Vokal sedang
: [e, o] [e]
: [kekgitU], [boleh], [cet] [o]
: [ora ŋ], [hobi], [novemb
∂
r]
[ ∂]
: [k ∂d∂], [mal∂m], [hokki∂n]
c. Vokal rendah
: [a] [a]
: [ada], [alamat], [dalam]
4.1.1.2 Bagian Lidah yang Bergerak
Berdasarkan bentuk bibir, bunyi vokal bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien dibagi atas:
a. Vokal depan
: [ i, e, , o]
[i] : [ikan], [hilaŋ], [hati]
[e] : [kekgitu], [boleh], [cet]
[o] : [oraŋ], [hobi], [novemb∂r]
b. Vokal tengah
: [ ∂]
[ ∂] : [k∂d∂], [mal∂m], [hokki∂n]
c. Vokal belakang
: [u, a] [u]
: [cukUp], [upah], [tuaŋ] [a]
: [arti], [apa], [di
y
am]
Universitas Sumatera Utara
48
4.1.1.3 Bentuk Bibir
Berdasarkan bentuk bibir, bunyi vokal bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien dibagi atas:
a. Bulat
: [o, u] [o]
: [obat], [doro ŋ], [loh]
[u] : [urap], [burUk], [p
∂
mbantu]
b. Tidak bulat
: [a,i,e, ∂
, ]
[a] : [alamat], [tiIipan], [sarjana]
[i] : [ikan], [titIpan], [tali]
[e] : [elit], [belok], [lele]
[ ∂]
:[ ∂mas], [t∂naga], [p∂t∂]
[
mbr], [bmp∂r], [sat]
4.1.1.4 Struktur
Lapoliwa dalam Marsono 2008 mengatakan struktur adalah keadaan hubngan posisional artikulator pasif degan artikulator aktif. Artikulator aktif
adalah artikulator yang berperan dalam mengucapkan bunyi, sedangkan bunyi artikulator pasif adalah artikulator yang tidak berperan dalam mengucapkan
bunyi. Struktur untuk bunyi vokal ditentukan oleh jarak lidah dengan langit-langit. Maka pada penutur bahasa Indonesia yang dipakai oleh masyarakat keturunan
Universitas Sumatera Utara
49
Tionghoa bersuku Hokkien juga mengenal struktur sehingga vokal dalam bahasa Hokkien dapat dibedakan atas:
Vokal tertutup, yaitu [i], [ü] dan [u], dalam bunyi tertutup ini artikulator aktif adalah lidah yang diangkat setinggi mungkin
sehingga hampir mendekati langit-langit. Contoh:
[i] : [titIk]
[u] :[usaha]
Vokal semi tertutup yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga di bawah tertutup atau
duapertiga di atas vokal yang paling rendah, terletak pada garis yang menghubungkan antara vokal [e]
dan [o]. Contoh:
[e] : [elit]
[o] : [tombak]
Vokal semi terbuka yaitu [], bunyi vokal ini dibentuk dengan lidah yang diangkat dalam ketinggian 23.
[ ]
: [ mbr]
Vokal terbuka yaitu: [a], bunyi vokal ini dibentuk dengan lidah dalam posisi yang rendah.
Contoh: [a]
: [ada]
Universitas Sumatera Utara
50
Dari hasil identifikasi vokal dapat digambarkan peta vokal bahasa Indonesia pada masyarakat etnis Tionghoa bersuku bahasa Hokkien adalah
sebagai berikut: Depan
Tengah Belakang
Struktur TB
B TB
B TB
B Tinggi
i u
Tertutup
Sedang e
O
∂
Semi tertutup Rendah
A Terbuka
Bentuk variasi bunyi vokal bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien adalah
a. Bunyi Vokal e Bunyi vokal e yang ditutukan oleh masyarakat etnis Tionghoa bersuku
Hokkien mengalami variasi bunyi yaitu e dan . Berikut ini adalah contoh
variasi bunyi vokal e bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien.
Universitas Sumatera Utara
51
BUNYI VOKAL [E] Awal
Tengah Akhir
[editor] [t
∂rompet] [pant
[ekskul]
[tero ŋ]
[su ŋ
[eksp
mn] [bel]
[binj
[elit] [belok]
[sat
[
xtrim] [b
mp
∂
r]
[par
[ef k]
[b
∂
r
wok] [lele]
[ nerji]
[k po]
[ase] [
mbr] [h
boh] [emosi]
[p rak]
[el ktronik]
[s pak]
Variasi bunyi itu terjadi karena adanya bentuk perubahan bunyi yang terjadi saat penutur mengucapkan kata-kata yang diucapkan. Berikut contoh jenis
perubahan bunyi yang terjadi pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien.
Universitas Sumatera Utara
52
no Bunyi awal
Variasi bunyi vokal Jenis Perubahan Bunyi
1 malam
mal ∂m
Merupakan jenis perubahan bunyi asimilasi. Bunyi vokal a
pada kata [malam] bervariasi menjadi
∂ pada kata [mal∂m] . kedua bunyi itu termasuk dalam
jenis asimilasi karena vokal a dan
∂ sama-sama berada di tengah artikulatoris
2 hokki
n hokki
∂n Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal
pada kata [hokki n bervariasi
dengan bunyi ∂ menjadi kata
[hokki ∂n]
3 rantai
lant
Merupakan jenis perubahan bunyi monoftongisasi.
Monoftongisasi adalah perubahan dua bunyi vokal atau
Universitas Sumatera Utara
53
vokal rangkap menjadi vokal tunggal. Bunyi vokal ai
berubah pada kata [rantai] berubah menjadi bunyi vokal
pada kata lant
4 k
∂dai k
∂d∂ Merupakan jenis perubahan
bunyi monoftongisasi. Monoftongisasi adalah
perubahan dua bunyi vokal atau vokal rangkap menjadi vokal
tunggal. Bunyi vokal ai berubah pada kata [k
∂dai] berubah menjadi bunyi vokal
∂ pada kata k
∂d∂ 5
pantai pant
Merupakan jenis perubahan
bunyi monoftongisasi. Monoftongisasi adalah
perubahan dua bunyi vokal atau
Universitas Sumatera Utara
54
vokal rangkap menjadi vokal tunggal. Bunyi vokal ai
berubah pada kata [pantai] berubah menjadi bunyi vokal
pada kata pant
6 bol
h bol
∂h Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal
pada kata [bol h] bervariasi
dengan bunyi ∂ menjadi kata
[bol ∂h]
7 s
∂dikit sIkIt
Merupakan jenis perubahan bunyi zeroinisasi. Zeroinisasi
adalah penghilangan bunyi fonemis sebagai upaya
penghematan atau ekonomisasi pengucapan. Bunyi vokal
∂ dan i pada kata [s
∂dikit] mengalami proses penghilangan
bunyi sehingga berubah menjadi kata [sIkIt]
Universitas Sumatera Utara
55
b. Bunyi Vokal o Bunyi vokal o yang ditutukan oleh masyarakat etnis Tionghoa bersuku
Hokkien mengalami variasi bunyi yaitu o dan ᴐ . Berikut ini adalah contoh
variasi bunyi vokal e bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien.
Variasi bunyi itu terjadi karena adanya bentuk perubahan bunyi yang terjadi saat penutur mengucapkan kata-kata yang diucapkan. Berikut contoh jenis
perubahan bunyi yang terjadi pada masyarakat etnis Tionghoa bersuku Hokkien. BUNYI VOKAL [o]
Awal Tengah
Akhir [obat]
[t ᴐ k ᴐ]
[t ᴐ k ᴐ]
[ora ŋ]
[t ᴐ p
ŋ] [s
ᴐ t ᴐ]
[otak] [bun
ᴐ t] [tat
ᴐ] [osis]
[kalo Ɂ]
[l ᴐy ᴐ]
[otomotif] [nom
∂l] [baks
ᴐ] [op
∂
rasi]
[ ŋom ᴐ ŋ]
[ogah] [war
ᴐ ŋ]
[oj k]
[tol ᴐ ŋ]
[oksig n]
[kota]
[opname] [koso
ŋ]
Universitas Sumatera Utara
56
no Bunyi awal
Variasi bunyi vokal Jenis Perubahan Bunyi
1 toko
t ᴐ k ᴐ
Merupakan jenis perubahan bunyi asimilasi. Bunyi vokal o
pada kata [toko] bervariasi dengan bunyi
ᴐ menjadi kata [t
ᴐk ᴐ] 2
bunot bun
ᴐ t Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal o pada kata [bunot] bervariasi
dengan bunyi ᴐ menjadi kata
[bun ᴐt]
3 kalau
kalo Ɂ
Merupakan jenis perubahan bunyi zeroinisasi. Zeroinisasi
adalah penghilangan bunyi fonemis sebgai akibat upaya
penghematan atau ekonomisasi pengucapan. Bunyi vokal au
pada kata [kalau] bervariasi dengan bunyi o menjadi kata
[kalo Ɂ]
Universitas Sumatera Utara
57
4 nomol
nom ∂l
Merupakan jenis perubahan bunyi asimilasi. Bunyi vokal o
pada kata [nomol] bervariasi dengan bunyi
∂ menjadi kata [nom
∂l] 5
ŋomoŋ ŋom ᴐ ŋ
Merupakan jenis perubahan bunyi asimilasi. Bunyi vokal o
pada kata [ŋomoŋ] bervariasi dengan bunyi
ᴐ menjadi kata [
ŋ ŋom ᴐ ŋ] 6
waru ŋ
war ᴐ ŋ
Merupakan jenis perubahan bunyi asimilasi. Bunyi vokal u
pada kata [waru ŋ ] bervariasi
dengan bunyi ᴐ menjadi kata
[war ᴐ ŋ]
7 tolo
ŋ tol
ᴐ ŋ Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal o pada kata [tolo
ŋ ] bervariasi dengan bunyi
ᴐ menjadi kata [tol
ᴐ ŋ]
Universitas Sumatera Utara
58
c. Bunyi Vokal a Bunyi vokal a yang ditutukan oleh masyarakat etnis Tionghoa bersuku
Hokkien tidak mengalami variasi bunyi. Berikut ini adalah contoh tidak adanya variasi bunyi vokal a bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa
bersuku Hokkien. BUNYI VOKAL [a]
Awal Tengah
Akhir [apa]
[tidak] [pelaksana]
[ada] [tapi]
[ju
w
ara] [asik]
[tuka ŋ]
[biaya] [apel]
[tadi] [sastra]
[alamat] [titipan]
[sarjana] [alcohol]
[basi] [buaya]
[alumini
y
um] [cantik]
[bahaya] [androit]
[darah] [nama]
[a ŋka]
[garam] [negara]
[alaram] [gatal]
[gila]
Karena bunyi vokal a tidak memiliki variasi bunyi, bentuk perubahan bunyi juga tidak ditemukan dalam penutur bahasa Indonesia pada masyarakat
etnis Tionghoa bersuku Hokkien.
Universitas Sumatera Utara
59
d. Bunyi Vokal i Bunyi vokal o yang ditutukan oleh masyarakat etnis Tionghoa bersuku
Hokkien mengalami perubahan bunyi yaitu o dan ᴐ . Berikut ini adalah contoh
variasi bunyi vokal e bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien.
BUNYI VOKAL [i] Awal
Tengah Akhir
[ikan] [titIk]
[b
∂
si]
[intan] [tarIk]
[gulali] [istana]
[bida ŋ]
[mandi] [instan]
[siap] [dirI]
[ikut] [p
∂nIti] [suami]
[implan] [tItIp]
[istrI] [indig
ᴐ] [gilak]
[lari] [ipar]
[lipat] [mati]
[int
∂
rv
nsi] [lahIr]
[p ∂rsesi]
[isu] [barIs]
[materi]
Variasi bunyi itu terjadi karena adanya bentuk perubahan bunyi yang terjadi saat penutur mengucapkan kata-kata yang diucapkan. Berikut contoh jenis
perubahan bunyi yang terjadi pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien.
Universitas Sumatera Utara
60
No Bunyi awal
Variasi bunyi vokal Jenis Perubahan Bunyi
1 lahir
lahIr Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal i pada kata [lahir] bervariasi
dengan bunyi I menjadi kata [lahIr]
2 baris
barIs Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal i pada kata [baris] bervariasi
dengan bunyi I menjadi kata [barIs]
e. Bunyi Vokal u Bunyi vokal u yang ditutukan oleh masyarakat etnis Tionghoa bersuku
Hokkien mengalami variasi bunyi yaitu u dan U. Berikut ini adalah contoh variasi bunyi vokal u bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa
bersuku Hokkien.
Universitas Sumatera Utara
61
BUNYI VOKAL [u] Awal
Tengah Akhir
[untU ŋ]
[burUk] [gitU]
[usaha] [ngumpUl
[susU] [upah]
[pulUh] [layu]
[ular] [hUa
ŋ] [perahu]
[undiyan] [walopun]
[tau] [ua
ŋ] [tanjU
ŋ] [lucu]
[uap] [gitU]
[ujU ŋ]
[ujU ŋ]
[ucap] [uda
ŋ]
Variasi bunyi itu terjadi karena adanya bentuk perubahan bunyi yang terjadi saat penutur mengucapkan kata-kata yang diucapkan. Berikut contoh jenis
perubahan bunyi yang terjadi pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien.
Universitas Sumatera Utara
62
no Bunyi awal
Variasi bunyi vokal Jenis Perubahan Bunyi
1 buruk
burUk Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal pada kata [hokkin
bervariasi dengan bunyi ∂
menjadi kata [hokki ∂n]
2 ngumpul
ngumpUl Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal pada kata [hokkin
bervariasi dengan bunyi ∂
menjadi kata [hokki ∂n]
3 puluh
pulUh Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal pada kata [hokkin
bervariasi dengan bunyi ∂
menjadi kata [hokki ∂n]
4 hua
ŋ hUa
ŋ Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal
Universitas Sumatera Utara
63
pada kata [hokkin bervariasi dengan bunyi
∂ menjadi kata [hokki
∂n] 5
walaupun walopun
Merupakan jenis perubahan bunyi asimilasi. Bunyi vokal
pada kata [hokkin
bervariasi dengan bunyi ∂
menjadi kata [hokki ∂n]
6 tanju
ŋ tanjU
ŋ Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal pada kata [hokkin
bervariasi dengan bunyi ∂
menjadi kata [hokki ∂n]
7 gitu
gitU Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal pada kata [hokkin
bervariasi dengan bunyi ∂
menjadi kata [hokki ∂n]
Universitas Sumatera Utara
64
8 uju
ŋ ujU
ŋ Merupakan jenis perubahan
bunyi asimilasi. Bunyi vokal pada kata [hokkin
bervariasi dengan bunyi ∂
menjadi kata [hokki ∂n]
4.2 Faktor Penyebab timbulnya Variasi Bunyi Vokal