Modifikasi Vokal Faktor Penyebab timbulnya Variasi Bunyi Vokal

67

4.2.3 Modifikasi Vokal

Verhaar 1996: 81 mengatakan bahwa modifikasi vokal adalah modifikasi yang menyebabkan fonem vokal tertentu berubah menjadi fonem vokal yang lain. Ada tiga jenis modifikasi vokal yaitu: 1. Modifikasi Vokal: Umlaut, yaitu perubahan vokal sedemikian rupa sehingga vokal itu diubah menjadi vokal lebih tinggi, sebagai akibat vokal biasa i atau semivokal yaitu [y] yang mengikutinya langsung atau tidak langsung yang tinggi. Tentunya umlaut itu merupakan salah satu jenis asimilasi. Peninggian vokal seperti itu dapat merupakan perubahan fonetis saja, dapat juga merupakan perubahan fonemis. 2. Modifikasi vokal: Ablaut 3. Modifikasi vokal: harmoni vokal adalah perubahan vokal di bawah pengaruh vokal yang lain, sedemikian rupa sehingga vokal dalam setiap Hal terpenting dalam harmonisasi vokal adalah bentuk keselarasan dengan melibatkan tiga kualitas vokal, yaitu; depan belakangnya, tinggi rendahnya, dan bundar tidaknya. bunyi fonem [e] memiliki daerah artikulator dan intonasi yang sama dengan bunyi fonem [ ] namun ketika disuarakan, bunyi fonem [] lebih tinggi daripada bunyi fonem [e]. Universitas Sumatera Utara 68 contohnya adalah Peniliti : “ci dekat rumah cici ada warung gak ci?” Informan : “ war ᴐng?, ada itu warong jual nasi” Percakapan Informan 1 [waruŋ] [war ᴐŋ] Bunyi fonem [ ᴐ] lebih rendah daripada bunyi fonem [u] depan tengah belakang TB B TB B TB B i u tinggi I U e ∂ o tengah  ᴐ rendah a bunyi fonem [ ᴐ] memiliki daerah artikulator yang sama dengan bunyi fonem [u], ketika di suarakan bunyi fonem [ ᴐ] lebih tinggi daripada bunyi [u]. Peneliti : “ci, alamat cici dimana ni ci?” Informan : “ jalan pinang bar s nomor 3 A Medan” Percakapan Informan 2 [pinaŋ baris] [pinaŋ bar s] Bunyi fonem [ ] lebih rendah daripada bunyi fonem [i] Universitas Sumatera Utara 69 depan tengah belakang TB B TB B TB B i u tinggi I U e ∂ o tengah  ᴐ rendah a bunyi fonem [i] memiliki daerah artikulator yang sama dengan bunyi fonem [ ] namun ketika disuarakan, bunyi fonem [ ] lebih rendah daripada bunyi fonem [i]. Peneliti : “ce, biasa kalau jalan-jalan itu ngapain aja?” Informan : “ya banyaklah, tapi lebih sering sh kumpᴐl sama kawan- kawan” Percakapan Informan 2 [kumpul] [kump ᴐl] Bunyi fonem [ ᴐ] lebih rendah daripada bunyi fonem [u] depan tengah belakang TB B TB B TB B i u tinggi I U e ∂ o tengah  ᴐ rendah a bunyi fonem [ ᴐ] memiliki daerah artikulator yang sama dengan bunyi fonem [u], ketika di suarakan bunyi fonem [ ᴐ] lebih tinggi daripada bunyi [u]. Universitas Sumatera Utara 70

4.2.4 Anaptiksis