Pengujian Kekuatan Tekan Kondisi spesimen sebelum dan sesudah pengujian Hasil Pengujian Uji Tekan

Gambar 3.25 Spesimen kadar Fly Ash FA 5 Gambar 3.26 Spesimen kadar Fly Ash FA 10

3.6 Pengambilan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara survey lapangan langsungObservasi dengan cara data berkala, Pengambilan data dilakukan pada waktu penelitian di lapangan yaitu dengan melakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis bahan. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian dengan alat marshall dan pengujian rendam.

3.6.1. Pengujian Kekuatan Tekan

Prosedur pengujian kekuatan tekan dengan alat Marshall adalah sebagai berikut: 1. Spesimen direndam dalam water bath selama 30 menit dengan suhu tetap 60 o C. 2. Spesimen yang telah direndam selama 30 menit dikeluarkan kemudian dipasang pada bagian bawah kepala penekan. 3. Bagian Atas kepala penekan dipasang di atas spesimen, dan diletakkan seluruhnya dalam mesin penguji. 4. Arloji pengukur flowdipasang pada salah satu batang penunutun, dan diatur kedudukan jarum penunjuk pada angka 0. 5. Kepala penekan beserta benda uji dinaikkan hingga menyentuh alas cincin penguji. Universitas Sumatera Utara 6. Jarum arloji tekan diatur pada kedudukan angka 0. 7. Pembebanan diberikan pada benda uji sampai kegagalan benda uji terjadi pembebanan maksimum tercapai, atau jarum penunjuk pada dial tekan berhenti dan mulai kembali berputar menurun. 8. Catat pembebanan maksimum dan nilai flow yang dicapai pada saat pembebanan maksimum terjadi. Prinsip pengujian tekan dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 3.27 Pengujian dengan alat Marshall

3.6.2. Pengujian Ketahanan Rendaman Air

Prosedur pengujian ketahanan rendaman air dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur berikut : 1. Spesimen direndam dalam water bath selama 24 jam dengan temperatur tetap 60 o C. Universitas Sumatera Utara 2. Setelah 24 jam spesimen dikeluarkan dari water bath dan spesimen diletakkan didalam cincin penguji dan dipasang pada alat uji kekuatan tekan Marshall. 3. Arloji pengukur flow dipasang pada salah satu batang penunutun, dan diatur kedudukan jarum penunjuk pada angka 0. 4. Bagian atas cincin penguji alat penekan uji Marshall dipasang di atas benda uji dan diletakkan seluruhnya dalam mesin uji Marshall. 5. Arloji pengukur kekuatan tekan diatur kedudukan jarum penunjuk pada angka 0. 6. Kepala penekan beserta benda uji dinaikkan hingga menyentuh alas cincin penguji. 7. Pembebanan diberikan pada benda uji sampai kegagalan benda uji terjadi pembebanan maksimum tercapai, atau jarum penunjuk pada dial tekan berhenti dan mulai kembali berputar menurun. 8. Catat pembebanan maksimum dan nilaiflow yang dicapai pada saat pembebanan maksimum terjadi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian aspal murni dan aspal yang dicampur palm oil fly ash dengan menggunakan uji tekan dan ketahanan rendaman air. Berdasarkan tahap proses awal sampai pencetakan spesimen dengan material agregat, filler, aspal dan serat sesuai RSNI M-01-2003 dan SNI 03-6753-2002 maka bentuk fisik dari specimen adalah silinder berdiameter 100 mm dan tinggi rata-rata 65,46 mm dengan berat rata-rata 1182 gr. Dari hasil pencetakan spesimen yang telah dilakukan berjumlah 24 spesimen. Spesimen yang akan diuji tekan berjumlah 12 dan yang akan diuji ketahanan rendaman air berjumlah 12 spesimen. Setelah spesimen berhasil dicetak, untuk mengetahui kekuatan tekan maka proses selanjutnya yaitu pengujian dengan mesin tekan standar untuk aspal yaitu alat Marshall. Alat Marshall memiliki cincin penguji berkapasitas 2500 kg 5000 pound dengan ketelitian 12,5 kg 25 pound dilengkapi arloji tekan dengan ketelitian 0,0025 cm 0,0001’’. Pengujian mekanik yang akan dilakukan pada spesimen yaitu pengujian tekan dan pengujian ketahanan rendaman air. Dari pengujian ini akan diketahui hasil berapa kekuatan tekan dan indeks kekuatan tekan sisa dari spesimen

4.1.1 Kondisi spesimen sebelum dan sesudah pengujian

Berikut ini merupakan gambar dari bentuk spesimen yang sudah selesai dicetak sebelum dilakukan pengujian tekan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Kondisi spesimen sebelum pengujian Ketika dalam pengujian, spesimen akan menjadi lebih mengecil atau memendek. Material akan cenderung menyebar kearah lateral dan meningkatnya luas penampang. Berikut ini merupakan gambar dari bentuk spesimen sesudah dilakukan pengujian tekan dengan alat Marshall Gambar 4.2 Kondisi spesimen seseudah pengujian Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Hasil Pengujian Uji Tekan

Pada penelitian ini aspal yang dilakukan pemakaian Palm Oil Fly Ash dan tanpa Fly ash dilakukan dengan pengujian tekan. Pada penelitian ini pengujian tekan dilakukan dengan alat uji marshall dengan prosedur terlebih dahulu dilakukan perendaman air dengan rentang waktu 30 menit didalamwater bath. Maka data lengkap hasil pengujian yang sudah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Data hasil uji tekan RSNI M-01-2003 Catatan : 1. Sampel No.1 dimixer saat aspal mencapai temperatur 50ºC 2. Sampel No.2 dimixer saat aspal mencapai temperatur 70ºC 3. Sampel No.3 dimixer saat aspal mencapai temperatur 90ºC Kadar Fly Ash No. Diameter d mm Panjang l mm Gaya max. kg.f 0 aspal murni 1 100 65,8 1107,99 2 100 66,2 1120,03 3 100 65,1 1288,64 3 1 100 64,8 1180,25 2 100 65,0 1317,24 3 100 65,7 1372,93 5 1 100 64,8 1354,87 2 100 66,0 1384,98 3 100 65,8 1541,54 10 1 100 64,7 1141,60 2 100 65,2 1192,28 3 100 66,0 1348,85 Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Hasil Pengujian Ketahanan Rendaman Air