Kondisi spesimen sebelum dan sesudah pengujian Hasil Pengujian Uji Tekan Hasil Pengujian Ketahanan Rendaman Air

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian aspal murni dan aspal yang dicampur palm oil fly ash dengan menggunakan uji tekan dan ketahanan rendaman air. Berdasarkan tahap proses awal sampai pencetakan spesimen dengan material agregat, filler, aspal dan serat sesuai RSNI M-01-2003 dan SNI 03-6753-2002 maka bentuk fisik dari specimen adalah silinder berdiameter 100 mm dan tinggi rata-rata 65,46 mm dengan berat rata-rata 1182 gr. Dari hasil pencetakan spesimen yang telah dilakukan berjumlah 24 spesimen. Spesimen yang akan diuji tekan berjumlah 12 dan yang akan diuji ketahanan rendaman air berjumlah 12 spesimen. Setelah spesimen berhasil dicetak, untuk mengetahui kekuatan tekan maka proses selanjutnya yaitu pengujian dengan mesin tekan standar untuk aspal yaitu alat Marshall. Alat Marshall memiliki cincin penguji berkapasitas 2500 kg 5000 pound dengan ketelitian 12,5 kg 25 pound dilengkapi arloji tekan dengan ketelitian 0,0025 cm 0,0001’’. Pengujian mekanik yang akan dilakukan pada spesimen yaitu pengujian tekan dan pengujian ketahanan rendaman air. Dari pengujian ini akan diketahui hasil berapa kekuatan tekan dan indeks kekuatan tekan sisa dari spesimen

4.1.1 Kondisi spesimen sebelum dan sesudah pengujian

Berikut ini merupakan gambar dari bentuk spesimen yang sudah selesai dicetak sebelum dilakukan pengujian tekan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Kondisi spesimen sebelum pengujian Ketika dalam pengujian, spesimen akan menjadi lebih mengecil atau memendek. Material akan cenderung menyebar kearah lateral dan meningkatnya luas penampang. Berikut ini merupakan gambar dari bentuk spesimen sesudah dilakukan pengujian tekan dengan alat Marshall Gambar 4.2 Kondisi spesimen seseudah pengujian Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Hasil Pengujian Uji Tekan

Pada penelitian ini aspal yang dilakukan pemakaian Palm Oil Fly Ash dan tanpa Fly ash dilakukan dengan pengujian tekan. Pada penelitian ini pengujian tekan dilakukan dengan alat uji marshall dengan prosedur terlebih dahulu dilakukan perendaman air dengan rentang waktu 30 menit didalamwater bath. Maka data lengkap hasil pengujian yang sudah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Data hasil uji tekan RSNI M-01-2003 Catatan : 1. Sampel No.1 dimixer saat aspal mencapai temperatur 50ºC 2. Sampel No.2 dimixer saat aspal mencapai temperatur 70ºC 3. Sampel No.3 dimixer saat aspal mencapai temperatur 90ºC Kadar Fly Ash No. Diameter d mm Panjang l mm Gaya max. kg.f 0 aspal murni 1 100 65,8 1107,99 2 100 66,2 1120,03 3 100 65,1 1288,64 3 1 100 64,8 1180,25 2 100 65,0 1317,24 3 100 65,7 1372,93 5 1 100 64,8 1354,87 2 100 66,0 1384,98 3 100 65,8 1541,54 10 1 100 64,7 1141,60 2 100 65,2 1192,28 3 100 66,0 1348,85 Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Hasil Pengujian Ketahanan Rendaman Air

Analisa ketahanan rendaman air dilakukan dengan perendaman sampel selama 24 jam dengan alat uji water bath. Pada penelitian ini pengujian ketahanan rendaman air dilakukan untuk mengetahui pengaruh lamanya waktu perendaman air terhadap nilai indeks kekuatan sisa atau nilai indeks penurunan kuat tekan campuran aspal.Maka data lengkap hasil pengujian yang sudah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Data hasil uji ketahanan rendaman air SNI 03-6753-2002 Catatan : 1. Sampel No.1 dimixer saat aspal mencapai temperatur 50ºC 2. Sampel No.2 dimixer saat aspal mencapai temperatur 70ºC 3. Sampel No.3 dimixer saat aspal mencapai temperatur 90ºC Kadar Fly Ash No. Diameter d mm Panjang l mm Gaya max. kg.f 0 aspal murni 1 100 64,9 1041,24 2 100 66,0 1023,67 3 100 65,9 1144,11 3 1 100 65,0 1091,42 2 100 65,2 1229,42 3 100 65,8 1312,72 5 1 100 65,6 1168,20 2 100 65,9 1417,60 3 100 64,8 1529,50 10 1 100 65,3 903,24 2 100 66,0 1083,89 3 100 65,7 1292,14 Universitas Sumatera Utara 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pembahasan Uji Kekuatan Tekan