Sifat Mekanik TAUFIK FADLY NST 090401049

disturbance yang diberikan terhadap sebuah sistem, seperti: F gaya, T temperatur, dan lain-lain. a.Sebelum uji tekan b.Setelah uji tekan Gambar 2.5 Pengujian beban tekan pada specimen Keterangan : Gambar A merupakan specimen sebelum dilakukan uji tekan, dan Gambar B merupakan hasil specimen yang sudah dilakukan pengujian tekan Pertimbangan yang paling penting dalam upaya untuk mencegah terjadinya kegagalan desain suatu struktur adalah tegangan yang terjadi tidak melebihi dari kekuatan material. Akan tetapi, ada banyak pertimbangan lain yang harus diperhatikan, misalnya: tegangan yang terjadi dalam jangka waktu yang lama fatique, tegangan yang terjadi secara tiba-tiba impact, dan lain sebagainya. Penyelidikan respon meliputi beberapa aspek, antara lain: respon material dan struktur terhadap pembebanan tertentu, mekanisme perubahan bentuk yang terjadi pada saat terjadinya beban maksimum, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini terdapat bahan yang mengalami deformasi plastis jika terus diberikan tegangan dan bahan ini tidak akan berubah kebentuk semula.

2.7 Sifat Mekanik

Universitas Sumatera Utara Banyak hal yang dapat dipelajari dari hasil uji tarik atau tekan. Bila kita terus menarik atau menekan suatu bahan sampai putus, kita akan mendapatkan profil tarikan atau tekanan yang lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan pada gambar 2.6 . Profil ini sangat diperlukan dalam desain yang memakai bahan tersebut. Gambar 2.6 Kurva F vs Δl Keterangan : Kurva ini menunjukkan hubungan antara gaya tarikan atau gaya tekan dengan perubahan panjang Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan tersebut dalam menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut “Ultimate Compression Strength” dalam bahasa Indonesia disebut tegangan tekan maksimum.Perubahan panjang dalam kurva disebut sebagai regangan teknik ε eng ., yang didefinisikan sebagai perubahan panjang yang terjadi akibat perubahan statik ∆L terhadap panjang batang mula-mula L .Tegangan yang dihasilkan pada proses ini disebut dengan tegangan teknik σ eng , dimana didefinisikan sebagai nilai pembebanan yang terjadi F pada suatu luas penampang awal A . Tegangan normal tesebut akibat beban tekan statik dapat ditentukan berdasarkan persamaan berikut: Universitas Sumatera Utara Ao F = σ Dimana: σ = Tegangan normal akibat beban tekan statik Nmm 2 F = Beban tekan N A o = Luas penampang specimen mula-mula mm 2 Regangan akibat beban tekan statik dapat ditentukan berdasarkan persamaan berikut : L L ∆ = ε Dimana: = ∆L L-L Keterangan: ε = Regangan akibat beban tekan statik L = Perubahan panjang specimen akibat beban tekan mm Lo = Panjang specimen mula-mula mm Pada prakteknya nilai hasil pengukuran tegangan pada suatu pengujian tarik dan tekan pada umumnya merupakan nilai teknik. Regangan akibat beban tekan yang terjadi, panjang akan menjadi berkurang dan diameter pada specimen akan menjadi besar, maka ini akan terjadi deformasi plastis. Hubungan antara stress dan strain dirumuskan pada persamaan berikut : E = σ ε Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Kurva tegangan-regangan Keterangan :Eadalah gradien kurva dalam daerah linier, di mana perbandingan tegangan σ dan regangan ε selalu tetap. E diberi nama “Modulus Elastisitas”atau “YoungModulus”. Kurva yang menyatakan hubungan antara strain dan stress seperti ini kerap disingkat kurvaSS SS curve

2.8. Penelitian yang Pernah Dilakukan