Keterangan : Grafik hasil uji ketahanan rendaman air menunjukkan bahwa semua specimen,mengalami pengalami penurunan kekuatan tekan
dibandingkan dengan Pengujian Perendaman 30 menit Pengujian kekuatan tekan
4.3 Perbandingan kekuatan tekan
Perbedaan nilai kekuatan tekan antara uji kekuatan tekan dan uji ketahanan rendaman air adalah dasar perbandingan dari variasi lamanya perendaman dalam alat
water bath.Dari pengujian spesimen dan pembahasan yang telah dilakukan, didapat indeks penurunan kuat tekan aspal campuran akibat pengaruh perendaman 30 menit
dan 24 jam.
Dilihat dari data gambar 4.5 Grafik Perbandingan Hasil Uji Tekan Dan Uji Ketahanan Rendaman Air dengan kekuatan tekan aspal murni 0 yang tidak
dicampur dengan Fly Ash maka diperoleh hasil uji tekan 1,108 MPa dan hasil uji ketahanan rendam air 1.018 MPa. Hasil ini mengalami pengaruh kenaikan kekuatan
tekan yang positif. Jika penambahan kadar aspal yang dicampur fly ash 3 akan diperoleh hasil uji tekan 1,186 MPa dan hasil uji ketahanan rendam air 1,157
MPa. Kadar aspal yang dicampur fly ash 5 diperoleh hasil uji tekan 1,359 MPa dan hasil uji ketahanan rendam air 1,309 MPa. Aspal yang dicampur fly ash pada
kadar 10 mengalami penurunan kekuatan dimana hasil uji tekan 1,173 MPa dan hasil uji ketahanan rendam air 1,039 MPa. Hal ini menunjukkan bahwa presentase
penambahan bahan jenis fly ash dalam pembuatan aspal campuran, harus ditentukan berdasarkan pengujian labolatorium. Hal ini dikarenakan penambahan bahan jenis fly
ash sampai dengan batas tertentu memang dapat memperbaiki sifat-sifat rheologi aspal dan campuran. Tetapi penambahan yang berlebihan justru akan memberikan
pengaruh yang negatif. Maka didapat grafik seperti yang terlihat pada gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Grafik perbandingan hasil uji tekan dan uji ketahanan rendaman air
Keterangan : Grafik perbandingan pengujian tekan garis merah dan pengujian ketahanan rendaman air garis hijau menunjukkan bahwa semua
specimen uji kekuatan tekan memiliki kekuatan tekan lebih tinggi dibandingkan specimen, uji ketahanan rendaman air.
4.4 Indeks Kuat Tekan Sisa
Nilai indeks kuat tekan sisa atau nilai indeks penurunan kuat tekan aspal murni dan aspal campur serat tandan kosong kelapa sawit akibat pengaruh
perendaman adalah sebagai berikut : 5. Untuk aspal murni :
Indeks kuat tekan sisa =
�2 �1
×
100
=
1.018 ���
1,108 ���
×
100 = 91
1,000 1,050
1,100 1,150
1,200 1,250
1,300 1,350
1,400
GRAFIK PERBANDINGAN
3 5
10 σ MPa
F N
Universitas Sumatera Utara
6. Untuk aspal campur fly ash 3 :
Indeks kuat tekan sisa =
�2 �1
×
100
=
1,157 ���
1,186 ���
×
100 = 97 7. Untuk aspal campur fly ash 5 :
Indeks kuat tekan sisa =
�2 �1
×
100 =
1,309 ���
1,359 ���
×
100 = 96
8. Untuk aspal campur fly ash 10 :
Indeks kuat tekan sisa =
�2 �1
×
100 =
1,039 ���
1,173 ���
×
100 = 88
Tabel 4.7 Indeks kekuatan tekan sisa
.
Kadar Fly Ash Kekuatan tekan rata-
rata uji tekan
σ
MPa Kekuatan tekan rata-
rata uji ketahanan rendaman air
σ
MPa Indeks kekuatan
tekan sisa
0 aspal murni 1,108
1.018 91
3 1,186
1,157 97
5 1,359
1,309 96
Universitas Sumatera Utara
10 1,173
1,039 88
Dari tabel 4.7 diatas indeks kekuatan tekan sisa dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti berikut ini :
Gambar 4.6 Grafik indeks kekuatan sisa Keterangan : Dari Gambar diatas maka diperoleh Indeks Kekuatan Sisa. dari gambar
diatas, Menunjukkan bahwa specimen aspal yang di campur dengan Kadar Fly Ash 3 memiliki kekuatan indeks 97 dan specimen
aspal yang di campur dengan Kadar Fly Ash 5 memiliki kekuatan indeks 96 . Maka dari hasil indeks yang diperoleh dari Gambar 4.6
Grafik indeks kekuatan sisa diatas, dapat kita lihat bahwa specimen aspal yang di campur dengan Kadar Fly Ash 3 dan 5 memiliki
kekuatan sisa yg lebih tinggi dan lebih tahan terhadap air,dibandingkan dengan specimen 0 dan 10
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110
1 2
3 4
10 3
5 F N
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan