27
pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatkan kekuatan tawar menawar dari pembeli atau pemasok utama, perubahan teknologi dan direvisinya atau
pembaharuan peraturan dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan suatu
perusahaan.
Menurut kotler 2002, kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal lingkungan organisasi harus dievaluasi secara periodik yang tujuannya untuk
mengenali kemampuan dan keahlian dalam memanfaatkan peluang terbesar yang menguntungkan perusahaan dan memiliki strategi dalam menghadapi ancaman
pesaing dan meminimalkan ancaman lainnya.
2.3 Pengembangan Produk
Pengembangan produk terdiri dari dua suku kata yaitu pengembangan dan produk. Purwadarminta, 2005 : 538 mendefinisikan bahwa, “ Pengembangan
sebagai suatu proses, cara, perbuatan mengembangkan sesuatu menjadi lebih baik, maju sempurna dan berguna”. Jadi pengembangan merupakan suatu proses atau
aktivitas untuk memajukan yang ditata sedemikian rupa dengan memajukan atau memelihara
yang sudah
ada agar
menjadi menarik
dan lebih
berkembang.Sementara itu pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Kotler, 2001 dalam Ridwan 2012 :
48.
Dari definisi pengembangan dan produk di atas, Kotler 1997:273
memberikan pengertian pengembangan produk seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
28
Pengembangan produk merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian
yang dilakukan oleh para manajer pemasaran maupun melalui departemen
penelitian dan pengembangan.
Sedangkan menurut Yoeti 1996:53 pengembangan suatu produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk
memperbaiki produk yang sedang berjalan dan menambah jenis produk yang dihasilkan ataupun yang akan dipasarkan.
2.4 Definisi Obyek Wisata
Menurut Chafid Fandeli 2000 dalam skripsi Nining Yuningsih 2005, Obyek wisata adalah perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni
budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. Sedangkan obyek wisata alam adalah obyek
wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan sumber daya alam dan tata
lingkungannya.
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek
dan daya tarik wisata. 2.3.1 Jenis Obyek Wisata
Penggolongan jenis obyek wisata akan terlihat dari ciri-ciri khas yang ditonjolkan oleh tiap-tiap obyek wisata. Menurut Mappi 2001 Obyek wisata
dikelompokan ke dalam tiga jenis, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
29
a. Objek wisata alam, misalnya : laut, pantai, gunung berapi danau,
sungai fauna langka, kawasan lindung, cagar alam, pemandangan alam dam lain-lain.
b. Objek wisata budaya, misalnya : Upacara kelahiran, tari-tari
tradisional, music tradisional, pakaian adat, perkawinan adat, upacara turun ke sawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan
bersejarah, peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun tradisional tekstil lokal, pertunjukan tradisional, adat istiadat lokal,
museum dan lain-lain. c.
Objek wisata buatan, misalnya : sarana dan fasilitas olahraga, permainan layangan, hiburan lawak atau akrobatik sulap,
ketangkasan naik kuda, taman rekreasi, taman nasional, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain.
Dalam membangun objek wisata tersebut harus memperhatikan keadaan sosial ekonomi masyarakat setempat, sosial budaya daerah setempat, nilai-nilai
agama, adat istiadat, lingkungan hidup, dan objek wisata itu sendiri. Pembangunan objek wisata dan daya tarik wisata dapat dilakukan oleh
pemerintah, badan usaha maupun perseorangan dengan melibatkan dan bekerjasama pihak-pihak yang terkait.
2.4 Kerangka Berpikir