13
4. Strategi Defensif
Strategi Defensif adalah strategi yang bertujuan untuk bertahan. Adapun jenis strategi ini adalah sebagai berikut:
a. Retrechment penciutan, yaitu mengubah pengelompokan lewat
penghematan biaya dan asset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.
b. Divestasi, yaitu menjual suatu devisi atau bagian dari suatu organisasi.
Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan gagal menghasilkan perbaikan yang diperlukan.
c. Likuidasi, yaitu menjual semua aset perusahaan tersebut. Strategi ini
dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan divestasi, dan tidak ada yang berhasil.
2.1.5 Manfaat Strategi
Menurut greenly dalam David 2002:19 bahwa manajemen strategi menawarkan manfaat antara lain:
a. Memungkinkan mengenali, menetapkan prioritas, dan memanfaatkan
berbagai peluang b.
Menyediakan pandangan objektif mengenai masalah manajemen c.
Menjadi kerangka kerja untuk memperbaiki koordinasi dan pengendalian aktivitas
d. Meminimalkan pengaruh kondisi dan perubahan yang merugikan
e. Memungkinkan keputusan utama yang lebih baik mendukung sasaran
yang telah ditetapkan
Universitas Sumatera Utara
14
f. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif
untuk mengenali peluang g.
Memungkinkan sumber daya yang lebih kecil dan waktu lebih sedikit dicurahkan untuk mengoreksi kesalahan atau keputusan.
h. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staff
2.1.6 Perumusan Strategi
Menurut Henry Mintzberg, Joseph Lampel, James Brian Quinn, dan Sumantra Ghoshal 2003 dalam buku The Strategy Process, menyajikan lima
definisi strategi yaitu : A.
Strategi Sebagai Rencana Strategi adalah rencana, semacam sadar dimaksudkan yang meliputi
tindakan pedoman yang ditetapkan untuk menangani situasi. Dengan definisi ini, strategi memiliki dua karakteristik penting, yaitu mereka dibuat sebelum tindakan
yang menerapkan, dan mereka dikembangkan secara sadar dan sengaja. Sebagai rencana, strategi berkaitan dengan bagaimana pemimpin mencoba untuk
menetapkan arah untuk organisasi, untuk mengatur mereka pada tindakan yang telah ditentukan. Dalam mempelajari strategi sebagai rencana, kita harus entah
bagaimana masuk ke dalam pikiran strategi, untuk mencari tahu apa yang benar-
benar dimaksudkan.
B. Strategi Sebagai Taktik
Sebagai taktik, strategi membawa kita ke dalam wilayah persaingan langsung, dimana ancaman dan berbagai manuver lain bekerja untuk mendapatkan
keuntungan. Tempat ini proses pembentukan strategi dalam pengaturan yang
Universitas Sumatera Utara
15
paling dinamis, dengan gerakan memprovokasi dan sterusnya. Namun ironisnya, strategi itu sendiri adalah sebuah konsep yang berakar tidak dalam perubahan
tetapi dalam stabilitas dalam mengatur rencana dan pola didirikan. C.
Strategi Sebagai Pola Tetapi jika strategi dapat dimaksudkan apakah sebagai rencana umum
atau khusus ploys, tapi mereka juga dapat terwujud. Dengan kata lain, menentukan setrategi sebagai rencanan ini tidak cukup; kita juga perlu definisi
yang meliputi perilaku yang dihasilkan. Dengan demikian, definisi ketiga
diusulkan strategi adalah pola-khususnya, pola dalam aliran tindakan Minzberg
dan Waters, 1985 dalam Mintzberg, Lampel, Quinn, Ghoshal:2003. Menurut definisi ini, strategi adalah konsistensi dalam perilaku, apakah atau tidak
dimaksudkan. Dengan demikian, definisi strategi sebagai rencana dan pola dapat cukup
independen satu sama lain. Strategi sebagai pola juga memperkenalkan gagasan tentang konvergensi, pencapaian konsistensi dalam perilaku organisasi.
Menyadari strategi dimaksudkan, mendorong kita untuk mempertimbangkan gagasan bahwa strategi dapat muncul serta sengaja dikenakan.
D. Strategi Sebagai Posisi
Definisi keempat adalah strategi sebagai posisi secara khusus, cara untuk menemukan
sebuah organisasi,
diteori organisasi
suka menyebutnya
“lingkungan”. Dengan definisi ini, strategi menjadi mediasi antara organisasi dan lingkungan dalam konteks internal dan eksternal. Definisi strategi sebagai posisi
dapat kompatibel dengan baik atau semua dari yang sebelumnya, posisi dapat
Universitas Sumatera Utara
16
dicentang dan bercita-cita untuk memikirkan rencana taktik dapat dicapai, mungkin bahkan melalui pola perilaku.
Sebagai posisi, strategi ini mendorong kita untuk melihat organisasi dalam lingkungan kompetitif mereka, bagaimana mereka menemukan posisi merek dan
melindungi merek untuk memenuhi persaingan, menghindarinya atau menumbangkannya. Hal ini memungkinkan kita untuk beroikir organisasi secara
ekologis, sebagai organism dalam ceruk yang berjuang untuk bertahan hidup di dunia permusuhan dan ketidakpastian serta simbiosis
E. Strategi Sebagai perspektif
Sementara definisi keempat strategi terlihat keluar, mencari untuk menemukan organisasi dalam lingkungan eksternal, dan turun ke posisi kelima
terlihat di dalam organisasi, memang dalam kepala strategi kolektif, tetapi sampai dengan pandangan yang lebih luas. Di sini, strategi adalah perspektif, bukan
hanya terdiri dari posisi pilihan, tetapi cara yang tertanam memahami dunia. Definisi kelima ini menunjukan bahwa semua konsep strategi memiliki
satu implikasi penting, yaitu bahwa semua strategi adalah abstraksi yang hanya ada d pikiran pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk diingat bahwa
tidak ada yang pernah melihat atau menyentuh strategi, setiap strategi adlaha sebuah penemuan, khayalan dari imajinasi seseorang, apakah dirumuskna sebagai
niat untuk mengatur perilaku itu berlangsung atau dimpulkan sebagai pola untuk menggambarkan perilaku yang telah terjadi
Sebagai perspektif, strategi menimbulkan pertanyaan menarik tentang niat dan perilaku dalam konteks kolektfif. Jika kita medefinisikan organisasi sebagai
Universitas Sumatera Utara
17
tindakan kolektif dalam mengejar misi umum, kemudian strategi sebagai perpekttif memunculkan masalah bagaimana menyebar niat melalui sekelompok
orang untuk menjadi bersama sebagai norma-norma dan nilai-nilai dan bagaimana pola perilaku menjadi sangat tertanam dalam kelompok.
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari
kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Strategi yang dirumuskan bersifat lebih spesifik tergantung kegiatan fungisional manajemen Freddy Rangkuti 1997
Perencanaan strategi merupakan bagian dari manajemen strategi. Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk pembuatan formulating,
penerapan implementing dan evaluasi evaluating keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa
datang. Jadi perencanaan strategi lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan jangka panjang Husein Umar 2001. Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi
suatu usaha, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan
jangka panjang organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan David 2004
Tujuan dilakukan perumusan strategi adalah mengurangi resiko, untuk bertahan, dan atau berkembang untuk memperoleh profit. kegiatan dalam
perumusan strategi adalah mengembangkan visi dan misi bisnis, mengenali
Universitas Sumatera Utara
18
peluang-ancaman, menetapkan kekuatan-kelemahan internal menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan menetapkan strategi
Harisudin, 2009 Langkah-langkah dalam perumusan strategi dapat diuraikan sebagai
berikut: Menurut jatmiko 2003 Pada dasarnya strategi dapat dikelompokkan
berdasarkan empat 4 jenis strategi yaitu :
1. Strategi pertumbuhan atau Ekspansi
Perusahaan harus tumbuh untuk memuaskan pemiliknya. Pertumbuhan suatu perusahaan merupakan hasil dari variabel
– variabel produk atau jasa yang dihasilkan, Kondisi lingkungan eksternalnya, kemampuan dan skill
manajemennya. Pertumbuhan menjamin kelangsungan organisasi dalam jangka panjang, atau dengan kata lain perusahaan organisasi harus tumbuh
jika ingin survive. Terdapat beberapa jenis strategi yang dikategorikan dalam strategi pertumbuhan,
yaitu : a.
Pertumbuhan Konsentrasi Strategi konsentrasi disebut juga strategi penetrasi pasar yang fokus pada
bisnis produkjasa tunggal, atau sejumlah kecil produkjasa yang sangat berkaitan.
Strategi konsentrasi merupakan strategi untuk meningkatkan penggunaan produk-produk yang telah ada di dalam pasar yang ada. Terdapat tiga pendekatan
dasar untuk menerapkan strategi konsentrasi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
19
1. Pengembangan pasar Market Development
Pengembangan pasar adalah memperluas pasar dari bisnis produkjasa semula atau produk yang sudah ada. Pengembangan pasar dapat dilakukan dengan
memperluas bagian pasar dari pasar semula, memperluas wilayah pasar, atau memasuki segmen pasar baru.
2. Pengembangan produk Produk Development
Pengembangan produk adalah memilih produkjasa dasar menambahkan produkjasa yang sangat berkaitan yang dapat dijual pada pasar semula, atau
dengan kata lain mengembangkan produk – produk baru untuk melayani yang
sudah ada. 3.
Integrasi Horizontal Horizontal integration Integrasi horizontal terjadi apabila suatu organisasi perusahaan menambah
satu atau lebih bisnisnya yang memproduksi produkjasa yang sejenis dioperasikan pada pasar produk yang sama.
b. Strategi Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal terjadi apabila suatu bisnis atau perusahaan bergerak ke wilayah yang melayani pasokan bahan baku atau mendekatkan produk ke
arah pelanggan. Apabila suatu bisnis bergerak ke arah bidang yang melayani pasokan bahan baku, maka disebut integrasi vertikal kebelakang
dan sebaliknya, bila suatu bisnis bergerak ke arah yang melayani pelanggan atau pemakai akhir suatu produk maka disebut integrasi vertikal
ke depan. c.
Strategi diversifikasi
Universitas Sumatera Utara
20
Diversifikasi terjadi apabila suatu organisasi bergerak ke arah bidang usaha yang menghasilkan produk yang secara jelas berbeda dari jenis
semula. 2.
Strategi Stabilitas Strategi Stabilitas berarti organisasi tetap melanjutkan pekerjaan atau aktivitas
yang sama dengan sebelumnya. Asumsi strategi stabilitas adalah bahwa lingkungan eksternal tidak akan mengalami perubahan yang signifikan pada
jangka pendek. Kunci keberhasilan strategi stabilitas adalah pada sistem monitoring lingkungan eksternal dan pengalaman manajemen dalam
menentukan waktu yang tepat untuk merespon perubahan kondisi pasar. 3.
Strategi Penciutan Strategi penciutan Retrenchment disebut juga strategi bertahan Defensive,
atau strategi penyehatan. Perusahaan yang menerapkan strategi merasa bahwa strateginya tidak sesuai dengan sasaran atau misi dasarnya. Sehingga
perusahaan merasa perlu mengurangi skala operasinya.Adapun jenis – jenis
strategi penciutan adalah : a.
Cutback dan Turnaround Cutback dan Turnaround adalah strategi penyehatan perusahaan yang
bertujuan mengeliminasi kerugian dan memotong biaya – biaya tetap, atau
memotong biaya – biaya operasi, atau mengurangi ukuran operasi
perusahaan agar beroperasi lebih efisien. b.
Divestasi Divestment
Universitas Sumatera Utara
21
Divestment adalah strategi penyehatan atau penciutan perusahaan yang bertujuan mengeliminasi kerugian dan memotong biaya
– biaya tetap yang ditanggung perusahaan dengan caran menjual sebagian aset atau kekayaan
yang dimiliki organisasi perusahaan. c.
Likuidasi Liquidation Likuidasi adalah strategi penciutan atau penyehatan perusahaan dengan
menjual seluruh aset yang dimiliki perusahaan. Terdapat dua jenis likuidasi, yaitu liquidation by choice yaitu likuidasi yang dilakukan karena
memang pilihan yang diambil oleh pihak perusahaan dan liquidation by force yaitu likuidasi yang dilakukan karena memang kondisi keuangan
perusahaan sudah tidak sehat dan sangat buruk. d.
Kebangkrutan Bankcruptcy Suatu perusahaan dikatakan bangkrut jika pemilik perusahaan tidak dapat
lagi menjalankan usahanya. 4.
Strategi kombinasi Strategi kombinasi digunakan apabila suatu korperasi organisasi perusahaan
dalam waktu bersamaan menerapkan strategi yang berbeda untuk setiap unit bisnis strategi yang berbeda.
B. Strategi Bisnis
Strategi bisnis merupakan strategi yang pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi pesaing produk atau jasa
perusahaan di dalam suatu industry atau segmen pasar tertentu Solihin, 2012. Menurut Rangkuti 2009 : 7 strategi bisnis juga disebut strategi bisnis secara
Universitas Sumatera Utara
22
fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegaiatan
manajemen, seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau strategi operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi
– strategi yang berhubungan dengan keuangan.
C. Manajemen Strategi
Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan
fungisional yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya Fred R. David 2002 Fokus manajemen strategis terletak pada memadukan manajemen,
pemasaran, keuanganakunting, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Proses
manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Pertama, perumusan strategi termasuk
pengembangan produk, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka
panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Kedua, implementasi strategi menuntut perusahaan untuk
menetapkan obyek tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan
dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah
usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan konpensasi karyawan dengan prestasi
Universitas Sumatera Utara
23
organisasi. Ketiga, evluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah : 1 Meninjau
faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi 2 Mengukur
prestasi 3 Mengambil tindakan korektif. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan hari ini bukan merupakan jaminan keberhasilan di masa depan.
Keberhasilan selalu menciptakan masalah baru dan berbeda David, 2002 : 5
2.2 Analisis SWOT