Tenaga Kerja Wanita Tinjauan Pustaka .1 Sekilas Tentang Kubis

Modal yang tersedia berhubungan langsung dengan peran petani sebagai manajer dan juru tani dalam mengelola usahataninya. Jenis komoditas yang akan diusahakan tergantung modal. Komoditas yang padat modal memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk mengusahakannya. Demikian pula seberapa besar tingkat penggunaan faktor produksi tergantung pada modal yang tersedia Suratiyah,2006 Pengelolaan management adalah kemampuan petani menentukan, mengorganisir, dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasainya sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan. Ukuran dari keberhasilan pengelolaan itu adalah produktifitas dari setiap faktor maupun produktifitas dari setiap usahanya Hernanto,F,1996.

2.1.3 Tenaga Kerja Wanita

Banyaknya partisipasi wanita dalam pasar kerja dikarenakan peranan wanita secara tradisional sebenarnya cukup besar, terutama di daerah pedesaan dan khususnya sektor pertanian.Banyaknya jumlah wanita yang bekerja disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu peningkatan dari penawaran dan pemintaan.Dari sisi penawaran disebabkan oleh semakin membaiknya tingkat pendidikan wanita.Hal tersebut didorong oleh kondisi dimana semakin besarnya masyarakat yang menerima wanita bekerja di luar rumah. Sedangkan dari sisi permintaan, tenaga kerja wanita diperlukan dalam proses produksi seperti industri tekstil dan garmen. Sedangkan fenomena lain yang mendorong masuknya wanita ke lapangan pekerjaan adalah karena semakin tingginya biaya hidup jika hanya ditanggung oleh pendapatan rendah Ihromi, 1995. Universitas Sumatera Utara Meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja merupakan suatu fenomena yang umum di Indonesia. Hal ini sesuai dengan GBHN Bab IV mengenai “peranan wanita dalam pembangunan dan pembinaan bangsa”, yang antara lain menyebutkan “pembangunan menyeluruh mensyaratkan ikut sertanya pria maupun wanita secara maksimal di ssegala bidang”. Oleh karena itu, wanita mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria untuk ikut serta sepenuhnya dalam segala kegiatan pembangunan Notopuro, 1979. Konteks pembangunan segala sumber daya seharusnya dikembangkkan dan didayagunakan, baik sumber daya fisik maupun sumber daya insani termasuk didalamnya wanita yaitu dengan usaha meningkatkan peran wanita, baik dalam lingkup rumah tangga maupun dalam lingkup masyarakat. Jadi wanita dalam statusnya sebagai ibu rumah tangga memiliki peranana untuk mengatur rumah tangga dengan kegiatannya yang terpusat sekitar rumah dan kegiatan pria diluar rumah Sajogyo, 1983 Secara konseptual ada beberapa macam pengelompokan kerja perempuan, seperti system produksi terdiri atas subsistem yaitu pekerjaan tanpa upah dalam produksi keluarga, dan systemputting-up, seperti pekerjaan rumah home worker, pembantu rumah tangga, buruh upahan, dan usaha mandiri self employed. Semua itu menunjukkan bahwa hanya itulah ruang yang tersisa bagi perempuan marjinal Chotim dan Ratih, 2004 Wanita disamping sebagai ibu rumah tangga ia juga berperan dalam peningkatan pendapatan keluarga, besarnya kemampuan dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi yang dalam penelitian ini dibatasi pada faktor upah dan jumlah pendapatan suami Moenandar, 1985. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Partisipasi Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

15 160 96

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

6 56 84

Karakteristik Wanita Buruh Tani Pada Usahatani Kopi Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Di Desa Merek, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara)

0 41 115

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 13

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 1

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 8

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 12

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 2

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

0 0 25

KABUPATEN KARO( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 3 11