Usahatani Tinjauan Pustaka .1 Sekilas Tentang Kubis

Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.

2.1.2 Usahatani

Usahatani adalah kesatuan organisasi antara faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen yang bertujuan untuk memproduksi komoditas pertanian. Usahatani sendiri pada dasarnya merupakan bentuk interaksi antara manusia dan alam di mana terjadi saling mempengaruhi antara manusia dan alam sekitarnya Suratiyah,2009. Bachtiar Rivai 1980 dalam Hernanto, F 1996:7 mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian.Tata laksana pertanian berdiri sendiri dan sengaja diusahakan oleh seorang atau sekumpulan orang, segolongan sosial, baik yang terikat genologis, politis, maupun territorial sebagai pengelolanya. Defenisi usahatani di atas kemudian diturunkan pengertian adanya empat unsur pokok yang selalu ada pada suatu usahatani. Unsur tersebut juga dikenal dengan istilah lain dengan sebutan faktor-faktor produksi diantaranya: tanah, tenaga kerja, modal, dan Pengelolaan management Hernanto, F:1996. Tanah merupakan faktor produksi yang penting dan mempunyai nilai terbesar dalam usahatani karena tanah merupakan tempat tumbuhnya tanaman, ternak, dan usahatani keseluruhannya.Hubungan tanah dan manusia dapat dibedakan dalam tiga tingkat dari yang terkuat sampai yang terlemah yaitu hak milik, hak sewa, dan hak bagi hasil sakap. Perbedaan hubungan tersebut akan berpengaruh pada kesediaan petani dalam meningkatkan produksi, memperbaiki kesuburan tanah, dan intensifikasi Suratiyah, 2009 Universitas Sumatera Utara Tenaga kerja manusia dalam usahatani dibedakan atas tenaga kerja pria, wanita, dan anak-anak.Tenaga kerja tersebut dapat diperoleh dari dalam keluarga dan dari luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga diperoleh dengan cara upahan, sambatan, dan arisan tenaga kerja. Sedangkan tenaga kerja dalam keluarga umumnya oleh para petani tidak diperhitungkan dan sulit pengukuran penggunaannya Hernanto, 1996. Menurut Suratiyah 2009 sistem upah dibedakan menjadi 3 yaitu : a upah borongan yaitu upah yang diberikan sesuai dengan perjanjian antara pemberi kerja dengan pekerja tanpa memperhatikan lamanya waktu kerja; b upah waktu adalah upah yang diberikan berdasarkan lamanya waktu kerja ; c upah premi adalah upah yang diberikan dengan memperhatikan produktivitas dan prestasi kerja. Dipandang dari sudut efisiensi, semakin luas lahan yang diusahakan maka semakin tinggi produksi dan pendapatan per kesatuan luasnya. Pengukuran luas usahatani dapat diukur dengan: a luas total lahan yaitu seluruh jumlah tanah yang ada dalam usahatani termasuk sawah, tegal, pekarangan, jalan saluran, dan sebagainya; b luas lahan pertanaman yaitu jumlah seluruh tanah yang dapat ditanamidiusahakan; dan c luas tanaman adalah jumlah luas tanaman yang ada pada suatu saat. Lokasi lahan usahatani menentukan kelancaran pemasaran.Lokasi yang jauh dari sarana dan prasarana transportasi dapat memperburuk usahatani dari aspek ekonomi.Keberadaan fasilitas-fasilitas dalam usahatani berupa pengairan dan drainase sangat membantu dalam pertumbuhan tanaman sehingga meningkatkan produksi dan penerimaan Suratiyah, 2009 . Universitas Sumatera Utara Modal yang tersedia berhubungan langsung dengan peran petani sebagai manajer dan juru tani dalam mengelola usahataninya. Jenis komoditas yang akan diusahakan tergantung modal. Komoditas yang padat modal memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk mengusahakannya. Demikian pula seberapa besar tingkat penggunaan faktor produksi tergantung pada modal yang tersedia Suratiyah,2006 Pengelolaan management adalah kemampuan petani menentukan, mengorganisir, dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasainya sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan. Ukuran dari keberhasilan pengelolaan itu adalah produktifitas dari setiap faktor maupun produktifitas dari setiap usahanya Hernanto,F,1996.

2.1.3 Tenaga Kerja Wanita

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

15 160 96

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

6 56 84

Karakteristik Wanita Buruh Tani Pada Usahatani Kopi Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Di Desa Merek, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara)

0 41 115

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 13

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 1

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 8

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 12

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 2

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

0 0 25

KABUPATEN KARO( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 3 11