Pada tahapan penyiangan priasuami dan wanitaistri memiliki curahan tenaga kerja yang sama besar. adapun tujuan dari penyiangan ini adalah untuk
untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan
penetrasi sinar matahari. Hal ini disebabkan tanaman harus mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan secara
optimal. Pada tahapan kegiatan Pemberantasan Hama dan Penyakit priasuami
memiliki curahan tenaga kerja yang sama besar. Hal ini karena pada kegiatan pemberantasan Hama dan Penyakit membutuhkan tenaga yang lebih besar seperti
penyemprotan. Maka dapat disimpulkan bahwa curahan tenaga kerja wanita dalam
usahatani kubis lebih besar dibandingkan dengan curahan tenaga kerja pria, hal ini disebabkan karena di daerah penelitian kurangnya minat priasuami untuk bekerja
sedangkan wanita lebih giat dalam bekerja hal ini didukung dengan setelah berdiskusi dengan masyarakat di daerah penelitian wanita memang lebih aktif
dalam bekerja dalam kegiatan usahatani dibandingkan dengan pria.
5.2. Besar Pendapatan Rumah tangga Wanita dalam Usahatani Kubis di Desa Surbakti
Pendapatan rumah tangga adalah seluruh kegiatan yang langsung menghasilkan pendapatan yang berasal dari pria dan wanita dalam rangka
memenuhi kebutuhan anggota rumah tangga.Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih petani yaitu selisih antara total penerimaan
terhadap total biaya yang dikeluarkanoleh petani Rphamusim tanam.Dimana total penerimaan adalah total hasil yang diterima petani dari penjualan kubis yaitu
Universitas Sumatera Utara
jumlah produksi dikalikan dengan harga jual kubis selama 1 periode tanam Rphamusim tanam, sedangkan total biaya adalah seluruh total pengeluaran
petani yang dilimpahkan petani untuk usahataninya selama 1 periode tanam Rphamusim tanam. Pendapatan bersih didapat dari penerimaan dikurangi
dengan Total biaya produksi, Nilai Tenaga kerja dalam Keluarga merupakan tambahan terhadap toatal pendapatan bersih keluarga wanita usahatani kubis.
Besarnya pendapatan Rumah tangga Wanita dari usahatani kubis di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 13. Rata-rata pendapatan Rumah Tangga Wanita dari usahatani Kubis Per musim tanam
Uraian Per Petani
Per Hektar
Produksi Kg 10.755,55
26.391,56 Penerimaan
16.133.333,33 39.587.347.94
Total Biaya Produksi 4.745.477,77
11.659.285.72
Pendapatan bersih 11.387.855.56
27.928.062.22
Sumber : Data Lampiran 26 dan 27 Dari Tabel 13 dapat dilihat rata-rata produksi kubis permusim tanam
sebesar 10.7 Ton per petani dan 26.3 Ton per Ha, setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan Rata- rata penerimaan rumah tangga wanita usahatani kubis
sebesar Rp 16.133.333 per Petani dan Rp 39.587.347 per Ha, dengan rata-rata total biaya produksi Rp 4.745.477 per Petani dan Rp 11.659.285 per Ha kemudian
setelah melakukan perhitungan usahatani maka didapat pendapatan bersih rumah tangga wanita dari usahatani kubis sebesar Rp 11.387.855 per petani dan Rp
27.928.062 per Ha.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Besar kontribusi Curahan Tenaga Kerja Wanita dalam Usahatani Kubis Terhadap Total Pendapatan Keluarga
Kontribusi Pendapatan Curahan tenaga kerja Wanita adalah besarnya sumbangan curahan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga yang
dihitung dalam persen . Besarnya kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita dapat kita lihat pada Tabel 14.
Tabel 14.Rata-rata Pendapatan dan Kontribusi pendapatan Wanita. No
Uraian Jumlah
RpPerpanen3 bulan
Jumlah Rpbulan
Persentase
1
Pendapatan istri
7.556.980 2.518.993
66,36
2 Pendapatan
suami 3.830.875
1.276.958 33,64
Total pendapatan keluarga 11.387.855
3.795.951 100
Sumber : data lampiran 18 dan 26 Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa wanita menyumbangkan rata-rata
Rp 2.518.993 per bulan dengan persentase 66,36 terhadap total pendapatan keluarga sedangkan pria menyumbangkan rata-rata Rp 1.276.958 per bulan
dengan persentase 33,64 terhadap total pendapatan keluarga. Hal ini terbukti sangat membantu pendapatan wanita dalam menambah pendapatan keluarga
petani sampel.Sehingga keterlibatan wanita dalam kegiatan usahatani dalam menambah pendapatan keluarga tidak dapat diabaikan.
Secara perhitungan HKO pria memiliki nilai HKP yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, Hal ini secara teori kontribusi tenaga kerja pria
untuk usahatani kubis seharusnya lebih besar dibandingkan dengan kontribusi tenaga kerja wanita, akan tetapi pada penelitian ini kontribusi tenaga kerja wanita
lebih besar hal ini dapat dilihat dengan total curahan tenaga kerja wanita dan total
Universitas Sumatera Utara
pendapatan wanita dalam usahatani kubis lebih besar dibandingkan dengan total curahan tenaga kerja pria dan total pendapatan pria ,hal ini disebakan karena
kurangnya minat petani priasuami dalam membantu kegiatan usahatani kubis sehingga pada akhirnya kontribusi pendapatan suami terhadap pendapatan
keluarga sangat kecil dibandingkan dengan pendapatan istri. Maka dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa kontribusi pendapatan
wanita tani terhadap total pendapatan rumah tangga adalah sebesar 66,36 dari total pendapatan keluarga
≥ 50 maka kontribusi tenaga kerja wanita di daerah penelitian adalah besar. maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang
menyatakan kontribusi curahan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga besar dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan