Deskripsi Efikasi Diri Mekanisme Efikasi Diri

commit to user 12 pebelajar harus mencari strategi terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan, berikut strategi alternatif yang dapat digunakan Amin dan Eng, 2003. Sementara, memonitor dan mengevaluasi perkembangan sebagai tahapan akhir pengembangan kemampuan metakognitif sejatinya merupakan sebuah proses yang berkesinambungan. Pada tahap ini, pebelajar perlu mengajukan beberapa pertanyaan, antara lain ‘Sejauh mana perkembangan yang dicapai?’, ‘Apakah saya perlu mengubah strategi belajar?’, ‘Apa yang telah saya pelajari dari proses akan membantu saya di kemudian hari?’ Amin dan Eng, 2003.

2. Efikasi Diri

a. Deskripsi Efikasi Diri

Efikasi diri self efficacy diturunkan dari teori kognitif sosial social cognitive theory yang dikemukakan oleh Bandura 1986. Teori ini memandang pembelajaran sebagai penguasaan pengetahuan melalui proses kognitif terhadap informasi yang diterima. Aspek “sosial” mengandung pengertian bahwa pemikiran dan kegiatan manusia berawal dari apa yang dipelajari dalam masyarakat. Sedangkan “kognitif” mengandung pengertian bahwa terdapat proses kognitif yang berkontribusi secara influensial terhadap motivasi, sikap dan perilaku manusia. Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa sebagian besar pengetahuan dan perilaku anggota organisasi digerakkan dari lingkungan, dan secara terus menerus mengalami proses berpikir terhadap informasi yang diterima. Hal tersebut memberikan pengaruh nyata pada indikasi motivasi akademis seperti pemilihan aktifitas belajar, tingkat usaha yang dilakukan, kegigihan belajar serta commit to user 13 tingkat reaksi emosional pebelajar Zimmerman, 2000. Sedang proses kognitif setiap individu akan berbeda tergantung keunikan karateristik personalnya. Efikasi diri dinyatakan sebagai kepercayaan seseorang bahwa ia dapat menjalankan tugas pada sebuah tingkatan tertentu, dan merupakan salah satu dari faktor yang mempengaruhi aktifitas pribadi terhadap pencapaian tugas Bandura,1986. Sedang Sullivan dan Mahalik dalam Naqiyah et al 2007 mengemukakan bahwa efikasi diri merupakan sebuah struktur kognitif yang diciptakan oleh pengalaman-pengalaman belajar, yang secara kumulatif akan membentuk sebuah rasa percaya atau keyakinan bahwa seseorang yang bersangkutan dapat menyelesaikan aktifitas tertentu dengan sangat baik.

b. Mekanisme Efikasi Diri

Menurut teori kognitif sosial Bandura 1986, setiap individu memiliki sistem diri yang memungkinkan mereka melakukan langkah pengawasan atas pikiran, perasaan, motivasi dan aktifitas mereka sendiri. Sistem ini memberikan mekanisme referensi dan susunan sub-fungsi untuk merasa, mengatur dan mengevaluasi perilaku, sebagai hasil dari saling keterkaitan antara sistem dan sumber-sumber lingkungan pengaruh tersebut. Hal ini memberikan sebuah fungsi pengaturan diri dengan memberikan kemampuan mempengaruhi proses kognitif dan aksi kepada setiap individu, dan kemudian merubah lingkungannya. Bandura 1986 juga menjelaskan bahwa melalui proses refleksi diri, seseorang mampu mengevaluasi pengalaman dan proses berpikirnya. Menurut pandangan ini, apa yang manusia tahu, atau kemampuan apa yang mereka alami, commit to user 14 atau apa yang telah mereka capai, tidak selalu menjadi prediktor untuk capaian- capaian berikutnya. Hal tersebut disebabkan karena kepercayaan yang mereka pegang mempengaruhi secara luas cara bertindak mereka. Akhirnya, perilaku seseorang dimediasi oleh kepercayaan tentang kemampuan mereka, dan seringkali dapat diprediksi dengan menggunakan ukuran ini, daripada dengan hasil performa mereka sebelumnya. Hal ini tidak berarti bahwa seseorang dapat menyelesaikan tugas diluar kemampuannya semata-mata dengan keyakinan bahwa mereka mampu. Untuk berfungsi secara kompeten, seseorang membutuhkan keserasian antara kepercayaan-kepercayaan diri pada satu sisi, dan kemampuan serta pengetahuan di sisi lain. Akan tetapi, hal tersebut dapat berarti bahwa persepsi diri atas kemampuan seseorang membantu menentukan apa yang seseorang lakukan dengan pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga, efikasi diri merupakan faktor penting pada tahap pertama bagaimana pengetahuan dan kemampuan yang baik dibutuhkan.

c. Sumber dan Dimensi Efikasi Diri

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Antara Kesadaran Diri dan Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi AKademik Mahasiswa.

0 2 21

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Antara Kesadaran Diri dan Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi AKademik Mahasiswa.

4 9 13

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Antara Kesadaran Diri dan Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PRESTASI AKADEMIK HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA MAHASISWA.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK DAN KECEMASAN MENYELESAIKAN STUDI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK DAN KECEMASAN MENYELESAIKAN STUDI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR.

0 0 16

HUBUNGAN EFIKASI DIRI, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA.

0 0 13

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TERKAIT KEMAMPUAN DOSEN MENGAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA.

0 0 15

Hubungan Efikasi Diri, Kemandirian Belajar Dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa COVER

0 1 32