Aspek-aspek Kestabilan Emosi Kestabilan Emosi

commit to user 23 berlebihan atas rangsangan yang diterima, terutama dalam menghadapi masalah-masalah. Hal ini dapat dilihat dari keseimbangan antara emosi pleasant dengan emosi unpleasant. Seseorang akan mampu mengatasi dan menerima gejolak naik turunnya emosi serta dapat mengarahkan emosi unpleasant ke dalam suatu bentuk pemahaman yang lebih positif. Kestabilan emosi ini merupakan suatu tahapan yang harus dicapai oleh seseorang untuk lebih tenang dalam menghadapi segala permasalahan, mencakup kemampuan untuk mengungkapkan emosi dengan melakukan kendali yang tidak berlebihan terhadap gejala-gejala yang muncul baik dalam kondisi pleasant maupun unpleasant Irma, 2003. Dari beberapa pengertian kestabilan emosi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan kestabilan emosi adalah suatu kondisi emosi yang tetap, tidak mudah berubah, tidak labil, tidak mudah mengalami gangguan emosional, memiliki kontrol emosi yang baik dan mampu mengendalikan emosi secara tepat ketika menghadapi kondisi yang menyenangkan ataupun ketika menghadapi masalah dalam hidup.

2. Aspek-aspek Kestabilan Emosi

Kestabilan emosi yang dimiliki setiap orang akan berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kondisi emosi yang dapat dilihat melalui aspek-aspek yang menyusun kestabilan emosi, antara lain sebagai berikut: commit to user 24 a. Kontrol Emosi Aleem 2005 menjelaskan bahwa, kondisi emosi yang stabil akan ditunjukkan dengan adanya kendali atau kontrol emosi pada saat situasi yang ekstrim sekalipun. Lebih lanjut ia menjelaskan, individu memiliki kapasitas untuk menahan keterlambatan kepuasan kebutuhan, kemampuan untuk mentolerir frustrasi dalam jumlah yang wajar, kepercayaan dalam perencanaan jangka panjang dan mampu menunda atau merevisi harapan dalam hal tuntutan situasi. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Schneiders 1991 bahwa, kontrol emosi meliputi pengaturan emosi dan perasaan sesuai dengan tuntutan lingkungan atau situasi dan standar dalam diri individu yang berhubungan dengan nilai-nilai, cita-cita, serta prinsip. Semiun 2006 menjelaskan bahwa kontrol emosi tidak berarti emosi ditekan atau tidak boleh diungkapkan, akan tetapi melatih emosi dan mengendalikan emosi tersebut sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. b. Respon Emosi Li dan Hui 2005 menyebutkan bahwa, respon emosi yang ditunjukkan seseorang dapat menggambarkan stabilitas emosinya. Pada penelitian Li dan Hui 2005, seseorang yang memiliki kestabilan emosi cenderung memberikan respon emosi yang positif, walaupun individu tersebut dalam pengalaman emosi yang negatif. Witherington 1978 menjelaskan bahwa kestabilan emosi dapat dicapai oleh individu apabila individu tersebut di dalam menghadapi situasi bahaya dapat menemukan commit to user 25 suatu cara untuk mengatasinya, sehingga emosi yang tidak menyenangkan sebelumnya dapat menurun atau menjadi reda. Safaria dan Saputra 2009 menjelaskan bahwa, seseorang akan berusaha menyeimbangkan antara respon emosi positif dan respon emosi negatif. Seseorang yang gagal menyeimbangkan respon emosinya, misalnya saat berada dalam situasi yang tidak menyenangkan hanya akan dimunculkan respon emosi yang negatif, maka individu tersebut gagal mencapai stabilitas emosi. Jadi, bentuk respon emosi yang dipilih dan ditampilkan seseorang saat menghadapi situasi tertentu dapat menunjukkan kestabilan emosi seseorang. c. Kematangan Emosi Menurut Schneiders 1991, kematangan emosi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan reaksi emosi sesuai dengan tingkat perkembangannya. Indikator kematangan emosi seseorang dapat dilihat dari kemampuannya untuk menyesuaikan diri terhadap stres, tidak mudah khawatir, tidak mudah cemas dan tidak mudah marah. Gerungan 2004 juga menyebutkan bahwa kestabilan emosi pada dasarnya harus ada kematangan emosi yang berdasarkan kesadaran yang mendalam daripada kebutuhan keinginan-keinginan, cita-cita dan alam perasaannya, serta pengintergrasian semuanya itu ke dalam kepribadian yang bulat dan harmonis. commit to user 26 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek yang menyusun kestabilan emosi adalah kontrol emosi, respon emosi dan kematangan emosi.

C. Pasangan Muda