Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

commit to user 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Tergantung : Psychological well being 2. Variabel Bebas : Kestabilan Emosi

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kestabilan Emosi Kestabilan emosi adalah suatu kondisi emosi yang tetap, tidak mudah berubah, tidak labil, memiliki kontrol emosi yang baik dan tidak mudah mengalami gangguan emosional dan mampu mengendalikan emosi secara tepat ketika menghadapi kondisi yang menyenangkan ataupun ketika menghadapi masalah dalam hidup. Tingkat kestabilan emosi akan diungkap melalui skala kestabilan emosi yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek kestabilan emosi yang disimpulkan berdasarkan pendapat beberapa ahli Aleem, 2005; Schneiders, 1991; Semiun, 2006; Li Hui, 2005; Witherington, 1978; Safaria Saputra, 2009; Gerungan, 2004, yaitu kontrol emosi, respon emosi dan kematangan emosi. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi kestabilan emosi, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah kestabilan emosi dari subjek tersebut. commit to user 36 2. Psychological Well Being Psychological well being adalah kondisi dimana individu mampu menghadapi berbagai hal yang dapat memicu permasalahan dalam kehidupannya, mampu melalui periode sulit dalam kehidupan dengan mengandalkan kemampuan yang ada dalam dirinya dan menjalankan fungsi psikologi positif yang ada dalam dirinya, sehingga individu tersebut merasakan adanya kepuasan dan kesejahteraan batin dalam atau terhadap hidupnya. Untuk mengukur tingkat psychological well being pada subjek yang akan diteliti, digunakan skala psychological well being yang dibuat sendiri oleh peneliti yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh Ryff 1989, yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi tingkat psychological well being, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah tingkat psychological well being dari subjek tersebut.

C. Populasi, Sampel dan Sampling