commit to user 19
Hadai Nawai dalam buku manajemen olahraga Hartoko, Dalimin dan Soemarno : 1998 menyatakan bahwa manajemen dibedakan menjadi dua yaitu
manajemen administrasi dan manajemen operasional dengan fungsi yang berbeda- beda. Fungsi manajemen administrasi, yaitu : perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan dan komunikasi. Sedangkan fungsi dari manajemen operasional, adalah : tata usaha, perbekalan, kepegawaian, keuangan dan
hubungan masyarakat.
f. Administrasi
Suatu rangakain dalam organisasi agar dapat berjalan dengan lancar, maka perlu disusun dan diatur agar mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Agar
hasil tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik, karena membantu dalam penyelenggaraan kegiatan. Administrasi adalah suatu rangkaian
kegiatan atau sekelompok orang yang memperdayagunakan sumber-sumber daya, fasilitas, ide-ide dan orang-orang yang tergabung dalam suatu unit kerja atau
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga lebih efektif dan efisien Manullang : 2001.
Sedangkan administrasi yang dikutip dari Dalimin 1998 : 6, adalah sebagai berikut :
2 John M Griffuer : Administrasi dapat dirumuskan sebagai
pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan materi untuk mencapai tujuan yang dicapai.
3 Luther Gulich : Administrasi adalah bertalian dengan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian administrasi di atas, akan diperoleh unsur-unsur
administrasi, antara lain : 2
Sekelompok manusia, dua orang atau lebih. 3
Proses kerja sama dengan rangakain kegiatan yang menyeluruh dan integral.
4 Tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
5 Pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
6 Pendayagunaan sumber personil dan material.
Organisasi yang baik harus didukung oleh tata usaha atau kepanitiaan yang baik. Usaha-usaha dalam kepanitiaan yang baik meliputi :
1 Selebaran-selebaran dan publikasi.
2 Catatan hasil yang lengkap.
3 Pertanggung jawaban keuangan.
4 Administrasi peralatan.
commit to user 20
5 Laporan lengkap.
6 Surat-menyurat dan pengumuman.
g. Kepemimpinan
Kepemimpinan atau Leadership adalah kemampuan seseorang yaitu pemimpin atau leader untuk mempengaruhi orang lain yang dipimpin atau
pengikut-pengikutnya, sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut Soekanto, 1990 : 288. Kepemimpinan yang
baik dan benar adalah kepemimpinan yang berwibawa terhadap orang lain karena nilai-nilai pribadinya. Orang-orang yang akan mengikutinya dengan senang hati
penuh kepercayaan, karena kepribadiannya merupakan jaminan. Sifat-sifat yang disyaratkan bagi seorang pemimpin tidaklah sama pada
setiap masyarakat. Di kalangan masyarakat Indonesia, sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin dapat dijumpai pada warisan tradisional
Indonesia yaitu “Asta Brata”, seperti yang dikatakan Wirjosuparto yang dikutip oleh Soerjono Soekanto 1990 : 291. Menurut Asta Brata tersebut, kepemimpinan
yang akan berhasil, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1
Indra-Brata, yang memberikan kesenangan dalam jasmani. 2
Yama-Brata, yang menunjuk pada keahlian dan kepastian hukum. 3
Surya-Brata, yang menggerakkan bawahan dengan mengajak mereka untuk bekerja persuasion.
4 Caci-Brata, yang memberi kesenangan rohani.
5 Bayu-Brata, yang menunjukkan keteguhan pendidikan dan rasa tidak
segan-segan untuk turut merasakan kesukaran-kesukaran pengikutnya. 6
Dhana-Brata, menunjukkan suatu sikap yang patut dihormati. 7
Paca-Brata, yang menunjukkan kelebihan di dalam ilmu pengetahuan, kepandaian dan keterampilan.
8 Agni-Brata, yaitu sifat memberikan semangat kepada anak buah.
Adapun tugas pemimpin adalah memberikan kerangka pokok kekuasaan dan wewenang, mengawasi dan menyalurkan perilaku kelompok. Suatu
kepemimpinan dapat dilaksanakan atau diterapkan dengan berbagai cara antara lain : otoriter, demokrasi dan bebas. Ketiga cara tersebut dapat berlangsung
bersamaan, karena metode mana yang terbaik senantiasa tergantung pada situasi yang dihadapi. Cara demokratis, mungkin hanya dapat diterapkan di dalam
commit to user 21
masyarakat yang warganya mempunyai taraf pendidikan cukup. Cara otoriter lebih tepat untuk diterapkan di dalam masyarakat yang heterogen, sedangkan cara
bebas lebih cocok bagi masyarakat yang relatif homogen soekanto : 1990.
4. Sumber Daya Manusia a. Atlet
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 : 75, atlet adalah olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan, kekuatan,
ketangkasan dan kecepatan. Olahragawan sendiri berarti, orang yang suka berolahraga yang banyak
melakukan atau mengambil bagian di olahraga, sehingga dapat disimpulkan atlet merupakan orang yang suka berolahraga dan mengikuti perlombaan atau
pertandingan dengan unsur-unsur kekuatan, ketangkasan dan kecepatan. Jika mengevaluasi dan menganalisa dalam berbagai kejuaraan dunia,
menunjukkan bahwa hanya atlet tertentu yang cocok untuk olahraga tertentu, memiliki karakteristik psikologis dan mental yang diperlukan, memiliki potensi
fisik yang handal, memiliki kemampuan teknik dan taktik yang baik dan memiliki pengalaman dalam berbagai kompetisi.
Ada baiknya sebelum membina atlet lebih lanjut, atlet diberikan kesadaran bahwa prestasi puncak tiada akan tercapai apabila atlet tersebut tidak memiliki
kemauan untuk mencapainya. Meskipun fakto-faktor yang lain sebagai faktor pendukung mempunyai sumbangan atau peranan yang sangat penting, tetapi
sumbangan terbesar datang dari atlet itu sendiri Hadisasmita dan Syaifuddin : 1996. Diperkirakan sumbangan tersebut adalah sebagai berikut dari atlet sekitar :
60 – 70 dan faktor penunjang yang lain : 30 – 40 .
Pembinaan atlet yang dilakukan secara sistematik, tekun dan berkelanjutan, diharapkan akan dapat mencapai prestasi yang bermakna. Proses
pembinaan memerlukan waktu yang lama, yakni dari masa kanak-kanak atau usia dini hingga anak mencapai tingkat efisiensi kompetisi yang tinggi. Menurut Harre
sebagaimana dikutip Hadisasmita dan Syaifuddin 1996 : 70, pembinaan dimulai dari program umum mengenai latihan dasar mengarah kepada pengembangan
commit to user 22
efisien olahraga
secara komprehensif
dan kemudian
berlatih yang
dispesialisasikan pada cabang olahraga yang ditekuninya.
b. Pelatih
Pelatih yang dimaksud adalah seorang atau sekelompok orang yang mengelola atau menangani sekelompok atau seseorang untuk mencapai tujuan
tertentu Heru Suranto : 1994. Dengan demikian pelatih olahraga dapat disebut sebagai seorang atau sekelompok orang yang mengelola atau menangani
sekelompok atau seseorang untuk mencapai prestasi olahraga tertentu setinggi- tingginya.
Seorang pelatih harus sadar akan kenyataan bahwa ia dapat benar-benar mempengaruhi dan membentuk watak karakter dan kepribadian atlet dalam hal
tertentu. Pengaruh-pengaruh ini dapat berakibat positif atau negatif, bermanfaat dan dapat merusak atau mengganggu, dan yang jelas dapat berpengaruh relatif
tahan lama atau permanen pada seluruh kehidupan atlet asuhannya Heru Suranto : 1994.
McKinney, yang dikutip Hadisasmita dan Syarifuddin 1996 : 27-28 berpendapat bahwa pelatih yang baik mempunyai kemampuan sebagai berikut :
1 Mempunyai kemampuan untuk membantu atlet dalam
mengaktualisasikan potensinya. 2
Bila membentuk tim, didasarkan pada keterampilan individu yang telah diajarkannya.
3 Mempunyai keterampilan dan teknis yang seimbang.
4 Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan tingkat intelektual
dengan kemampuan neuromuskuler atletnya. 5
Mampu menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dalam membentuk kondisi atlet.
6 Lebih mementingkan pada unsur pendidikan secara utuh, baru
kemudian pada unsur pelatihan. 7
Membenci kekalahan, tetapi tidak mencari kemenangan dengan berbagai cara yang tidak etis.
8 Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan dirinya ke arah
penyimpangan profesinya. 9
Mempunyai kemapuan untuk selalu dihormati oleh atlet dan teman- temannya.
10 Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap profesinya.
commit to user 23
Berdasarkan pendapat di atas, maka seorang pelatih harus dibekali dengan beberapa syarat, dimana dengan bekal tersebut pelatih mampu menjalankan
tugasnya dengan baik serta mampu memciptakan atlet-atlet yang profesional. Tanpa memiliki persyaratan-persyaratan tersebut di atas, maka hasil pembinaan
yang dilakukan menjadi kurang baik. Menurut Sudjarwo 1993 :9 tugas-tugas pokok yang harus dilakukan
seorang pelatih, antara lain : 1
Mengadakan pemanduan untuk memilih bibit unggul atlet. 2
Menyusun program latihan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
3 Menyusun strategi dan menentukan taktik dalam menghadapi
pertandingan. 4
Mengadakan evaluasi setelah selesai melakukan latihan atau pertandingan.
5 Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, baik secara teori maupun
praktek dalam cabang olahraga yang dibinanya.
c. Pengurus dan Pembina