Pemassalan Pembibitan Atlet Peningkatan Prestasi

commit to user 8

c. Pembinaan

Dalam pembinaan olahraga prestasi biasanya mengikuti tahap-tahap pembinaan yang didasarkan pada teori piramida, yaitu 1 pemassalan; 2 pembibitan; dan 3 pembinaan prestasi.

1. Pemassalan

Pemassalan adalah mempolakan keterampilan dan kesegaran jasmani secara multilateral dan spesialisasi M. Furqon H, 2002 : 3. Pemassalan olahraga bertujuan mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat dan manfaat olahraga sebagai kebutuhan hidup, khususnya jenis olahraga yang bersifat mudah, murah, menarik, bermanfaat dan massal. Kaitannya dengan olahraga prestasi: tujuan pemassalan adalah melibatkan atlet sebanyak-banyaknya sebagai bagian dari upaya peningkatan prestasi olahraga. Pemassalan olahraga merupakan dasar dari teori piramida dan sekaligus merupakan landasan dalam proses pembibitan pemanduan bakat atlet. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat merupakan bentuk upaya dalam pemassalan olahraga. Dalam olahraga prestasi, pemassalan seharusnya dimulai pada usia dini.

2. Pembibitan Atlet

Pembibitan atlet adalah upaya mencari dan menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi olahraga yang setinggi-tingginya dikemudian hari, sebagai langkah atau tahap lanjutan dari pemassalan olahraga. M. Furqon H, 2002 :3. Pembibitan yang dimaksud adalah menyemaikan bibit, bukan mencari bibit.Pembibitan dapat dilakukan dengan melaksanakan identifikasi bakat Talent Identification, kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan bakat Talent Development. Dengan cara demikian, maka proses pembibitan diharapkan akan lebih baik. commit to user 9

3. Peningkatan Prestasi

Prestasi olahraga merupakan puncak penampilan atlet yang dicapai dalam suatu pertandingan atau perlombaan, setelah melalui berbagai macam latihan maupun uji coba. Kompetisi tersebut biasanya dilakukan secara periodik dan dalam waktu tertentu. Pencapaian prestasi yang setinggi-tingginya merupakan puncak dari segala proses pembinaan, termasuk dari proses pemassalan maupun pembibitan. Dari hasil proses pemassalan dan pembibitan, maka akan dipilih atlet yang makin menampakkan prestasi olahraga yang dibina. Oleh karena itu, pengorganisasian program pembinaan jangka panjang dapat dikemukakan bahwa 1 masa anak-anak berisi program latihan pemula junior awal yang merupakan usia mulai berolahraga dalam tahap pemassalan; 2 masa adolesensi berisi program latihan junior lanjut yang merupakan usia spesialisasi dalam tahap pembibitan; dan 3 masa pasca adolesensi berisi program latihan senior yang merupakan usia pencapaian prestasi puncak dalam tahap pembinaan prestasi. Atlet Senior Pembinaan Usia pencapaian prestasi puncak = Prestasi pasca adolesensi 18 tahun ke atas. Junior Lanjut Pembibitan Usia spesialisasi = masa Atlet Junior adolesensi 13-18 tahun. Pemula Pemassalan Usia mulai berolahraga = masa Kanak-kanak 6-12 tahun. Gambar1. Pembinaan prestasi olahraga ditinjau dari Teori Piramida, usia berlatih, tingkat atlet dan tingkat pertumbuhan dari perkembangan atlet. M. Furqon H, 2002 : 5 commit to user 10 Tabel 1. Usia mulai berolahraga, spesialisasi dan usia pencapaian prestasi puncak dalam berbagai macam cabang olahraga M.Furqon H, 2002 : 6 No Cabang Olahraga Usia Mulai Berolahraga Usia Spesialisasi Usia Pencapain Prestasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Atletik Bola Basket Tinju Balap Sepeda Loncat Indah Anggar Senam Putra Senam Putra Dayung Sepak Bola Renang Tenis Bola Voli Angkat Besi Gulat Ski 10 – 12 8 – 9 13 – 14 14 – 15 6 – 7 8 – 9 6 – 7 6 – 7 12 – 14 10 – 12 3 – 7 6 – 8 11 – 12 13 – 14 13 – 14 6 – 7 13 – 14 10 – 12 15 – 16 16 – 17 8 – 10 10 – 12 10 – 11 12 – 14 16 – 18 11 – 13 10 – 12 12 – 14 14 – 15 15 – 16 15 – 16 10 – 11 18 – 23 20 – 25 20 – 25 21 – 24 20 – 22 20 – 25 14 – 18 18 – 24 22 – 24 18 – 24 16 – 18 22 – 25 20 – 25 24 – 28 24 – 28 20 – 24 Berdasarkan klasifikasi tersebut menunjukkan bahwa, setiap cabang olahraga memiliki karakteristik berbeda-beda dalam pembinaan usia dini. Dari klasifikasi pembinaan olahraga tersebut dapat dijadikan pedoman untuk mendapatkan bibit-bibit atlet yang potensial, sehingga pada usia tertentu dapat mencapai puncak prestasi. Hal ini karena prestasi puncak tidak akan tercapai apabila atletnya bukan bibit unggul meskipun ditunjang faktor lainnya yang maksimal. commit to user 11 Gambar 2. Periodisasi Pengembangan Olahraga Jangka Panjang M. Furqon H, 2002.

2. Prestasi a. Prestasi