commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia, karena kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani dan aspek rohani yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jika kedua aspek tersebut
berkembang dan tumbuh secara berselaras maka akan timbul kehidupan yang harmonis dalam pertumbuhannya. Keselarasan kehidupan jasmani dan rohani
pada manusia dapat dicapai dengan melakukan olahraga. Tujuan berolahraga tidak sama antara individu satu dengan individu yang
lain. Ada empat dasar tujuan manusia melakukan olahraga yaitu, 1 Olahraga kreatif yang menekankan tercapainya kesehatan jasmani dan rohani, 2 Olahraga
pendidikan yang menekanklan pada aspek pendidikan, 3 Olahraga profesional menekankan tercapainya keuntungan material, 4 Olahraga kompetitif atau
prestasi menekankan pada kegiatan perlombaan dan pencapaian prestasi Mochamad Sajoto : 1995.
Pemerintah Indonesia menyadari betapa pentingnya olahraga terhadap perkembangan pembangunan masyarakat yang sangat luas. Semboyan
mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga tidak pernah hilang, sehingga bukan hanya dirasakan namun sekarang sudah dilaksanakan diberbagai
lapisan masyarakat. Perkembangan yang terjadi baik teknologi maupun sumber daya manusia kian pesat sehingga olahraga tidak mau ketinggalan begitu saja
terbukti kemajuan di bidang olahraga sangat membanggakan. Peningkatan prestasi dan kemampuan dalam bidang fisik dapat dilihat dalam aktifitas masyarakat
sehari-hari, sehingga dapat memunculkan teknik-teknik permainan yang selalu dimodifikasi begitu rapi dari tahun ke tahun, contohnya seperti dalam cabang
olahraga : atletik, tenis lapangan, bola basket, dan bulu tangkis dan lain sebagainya.
commit to user 2
Salah satu wujud perhatian pemerintah terhadap olahraga nasional adalah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005
tentang sistem Keolahragaan Nasional, yang mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan olahraga nasional. Dengan dikeluarkanya Undang-
Undang tersebut diharapkan akan menjadi dasar untuk mengatur, membina dan megembangkan sumber daya manusia Indonesia di bidang olahraga, sehingga
dapat dijadikan modal yang kuat bagi Pembangunan Nasional secara keseluruhan. Seperti tercantum dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005
menyebutkan: Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan
akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat,
martabat, dan kehormatan bangsa. Tetapi melihat merosotnya prestasi olahraga Indonesia dibeberapa tahun
belakangan ini sudah sangat memprihatinkan bila dibandingkan dengan prestasi dalam beberapa dekade sebelumnya. Terakhir dalam Sea Games ke XXIII
Filipina, Indonesia hanya mampu bertengger diposisi 5. Padahal di pesta olahraga Asia Tenggara tersebut Indonesia selalu menempati posisi tiga besar bahkan juara.
Saingan terberat hanya datang dari negeri Gajah Putih Thailand, tapi kini Indonesia harus berbagi medali dengan Malaysia, Vietnam bahkan Myanmar yang
dulu prestasinya jauh di bawah Indonesia. KONI Komite Olahraga Nasional Indonesia menyadari kemerosotan
prestasi olahraga nasional dikarenakan keterlambatan dalam proses regenerasi atlet di berbagai olahraga unggulan. Seperti contohnya cabang bulu tangkis,
semasa jaya diisi oleh pemain andalan seperti : Rudi Hartono, Icuk Sugiarto, Susi Susanti, Alan Budi Kusuma dan lain-lain. Indonesia sangat ditakuti di pentas
olahraga dunia lewat cabang olahraga bulu tangkis. Terbukti dengan keberhasilan Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma merebut medali Emas dalam cabang bulu
tangkis di Olimpiade Barcelona 1992. Tetapi setelah mereka bertambah usia dan mengundurkan diri sangat sulit mencari pengganti yang sepadan, terutama tunggal
commit to user 3
putri belum ada yang dapat menyamai prestasi Susi Susanti, bahkan baru dalam level Asia sekalipun.
Untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia yang sedang terpuruk, Pengurus KONI di setiap daerah tingkat Kabupaten Kota dituntut aktif dalam
upaya menggali potensi olahraga unggulan daerah masing-masing. Seperti tercantum dalam Pasal 34 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 :
Pemerintah Kabupaten Kota wajib mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan atau internasional.
Unsur-unsur yang penting serta mendukung dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga antara lain pembinaan teknik, pembinaan fisik, dan pembinaan
kematangan juara. Di samping itu masih banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi misalnya organisasi, pengurus, pelatih, atlet,
orang tua atlet yang mendukung serta prasarana dan sarana. Organisasi olahraga merupakan suatu wadah yang bergerak dalam
olahraga yang bertujuan untuk mencapai prestasi maksimal dalam olahraga. Kerjasama antar orang-orang yang terlibat di dalamnya harus terjalin dengan baik,
mempunyai rencana kerja dan program kerja yang jelas. Melalui organisasi, maka akan lebih jelas langkah-langkah yang harus ditempuh unhtuk mewujudkan
tujuannya. Hubungan yang harmonis, kerjasama yang kompak, program kerja yang baik, sehingga organisasi dapat berjalan dengan lancar dan prestasi
maksimal dapat tercapai. Kelangsungan dan kelancaran dari kegiatan organisasi tidak lepas dari
pendanaan. Dengan adanya dana yang memadai, maka kegiatan akan berjalan dengan baik dan prestasi maksimal dapat tercapai. Suatu organisasi olahraga harus
mampu mencairkan atau mendapatkan sumber dana tersebut dapat berasal dari dalam anggota organisasi maupun dari luar organisasi.
Kelancaran dan kualitas latihan harus didukung prasarana dan sarana yang baik. Prasarana dan sarana yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan. Tanpa adanya prasarana dan sarana latihan akan terganggu bila mungkin akan terhenti, hal ini dapat menyebabkan
tujuan latihan yaitu prestasi maksimal tidak akan tercapai.
commit to user 4
Prestasi maksimal merupakan impian setiap atlet dari berbagai macam cabang olahraga. Keberhasilan prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Pelatih yang berkualitas memegang peranan penting terhadap peningkatan prestasi atletnya. Pelatih harus mampu menerapkan program latihan yang sesuai dengan
kemampuan atletnya, memantau latihan dan membina secara terus menerus. KONI Klaten sebagai cabang dari KONI pusat memiliki tugas dan
tanggung jawab yang sama dalam melaksanakan pembinaan olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Klaten. Dengan adanya pembinaan atlet olahraga unggulan
di Klaten diharapkan dapat menyumbangkan prestasi di kancah daerah, nasional maupun internasional.
Berdasarkan kenyataan yang telah diungkap di atas maka memicu penulis untuk mengetahui olahraga unggulan yang berada di Kabupaten Klaten. Olahraga
unggulan di Kabupaten Klaten tersebut dapat dikaji dari berbagai masalah baik dari prestasi yang telah diraih, keberadaan organisasi, metode pembinaan dan
sarana prasarana sehingga sangat riil untuk menentukan olahraga unggulan di Kabupaten Klaten hal ini melatar belakangi penulis untuk mengangkat judul :
“Study Tentang Profil Olahraga Unggulan di Kabuapten Klaten”
A. Identifikasi Masalah