Pembuatan Ekstrak Formulasi Sediaan Krim .1 Formula standar dasar krim

27

3.5.7 Pemeriksaan steroidterpenoid

Sebanyak 1 g sampel dimaserasi dengan 20 ml eter selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa dalam cawan penguap ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Timbul warna ungu atau merah kemudian berubah menjadi hijau biru menunjukkan adanya steroida triterpenoida Harborne, 1987.

3.6 Pembuatan Ekstrak

Pembuatan ekstrak buah rimbang dilakukan secara perkolasi menggunakan etanol 80. Cara kerja: sebanyak 500 g serbuk simplisia dibasahi dengan cairan penyari etanol 80 dan dibiarkan selama 3 jam. Pindahkan massa sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati, lalu dituang cairan penyari etanol 80 sampai semua simplisia terendam dan terdapat selapis cairan penyari di atasnya, mulut tabung perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam. Kemudian kran dibuka dan biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit, ditambahkan berulang-ulang cairan penyari secukupnya hingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia. Perkolasi dihentikan hingga beberapa tetes perkolat yang keluar terakhir diuapkan tidak meninggalkan sisa. Perkolat yang diperoleh diuapkan dengan alat rotary evaporator pada suhu ±50 C sampai diperoleh ekstrak kental kemudian dipekatkan menggunakan freeze dryer -40 C Ditjen POM., 1979. Bagan ekstraksi dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 63. 3.7 Formulasi Sediaan Krim 3.7.1 Formula standar dasar krim Vanishing cream Formularium Indonesia, 1966, yaitu: Universitas Sumatera Utara 28 R Asam stearat 142 Gliserin 100 Natrium tetraborat 2,5 Trietanolamin 10 Air suling ad 1000 Nipagin secukupnya.

3.7.2 Formula dasar krim yang dibuat

R Asam stearat 14,2 Gliserin 10 Natrium tetraborat 0,25 Trietanolamin 1 Nipagin 0,1 Air suling ad 100 Oleum lavender 3 tetes Keterangan: Jumlah ekstrak buah rimbang yang divariasikan dalam sediaan krim: F1 : Blanko tanpa ekstrak buah rimbang F2 : konsentrasi ekstrak buah rimbang 2,5 F3 : konsentrasi ekstrak buah rimbang 5 F4 : konsentrasi ekstrak buah rimbang 7,5 F5 : konsentrasi ekstrak buah rimbang 10

3.7.3 Pembuatan sediaan krim

Cara pembuatan: Ditimbang semua bahan yang diperlukan. Bahan yang terdapat dalam formula dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu fase minyak dan fase air. Fase minyak yaitu asam stearat dilebur di atas penangas air dengan suhu 70°-75°C. Kemudian fase air yang terdiri dari TEA, nipagin, gliserin, natrium tetraborat dilarutkan dalam air panas. Kemudian fase minyak digerus dalam lumpang panas yang telah dikeringkan dengan tisu, fase air ditambahkan ke dalam Universitas Sumatera Utara 29 fase minyak dengan pengadukan yang konstan sampai diperoleh dasar krim. Ditimbang ekstrak buah rimbang dengan variasi konsentrasi pada masing-masing formula, kemudian ditimbang dasar krim yang telah dikurangi dengan jumlah masing-masing bahan aktif. Bahan aktif yang telah ditimbang digerus dalam lumpang lalu ditambahkan dasar krim sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen, kemudian ditambahkan 3 tetes oleum lavender, dihomogenkan. Formulasi dasar krim tanpa ekstrak dibuat sebagai blanko. Bagan kerja pembuatan dasar krim dan sediaan krim dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 64 dan Lampiran 7 halaman 65. Tabel 3.1 Formula sediaan krim No. Formula Ekstrak buah rimbang gram Dasar krim gram 1. F1 - 100 2. F2 2,5 97,5 3. F3 5 95 4. F4 7,5 92,5 5. F5 10 90 Keterangan: F: Formula, F1: Dasar krim blanko, F2: krim EEBR 2,5, F3: krim EEBR 5, F4: krim EEBR 7,5, F5: krim EEBR 10. 3.8 Pemeriksaan Terhadap Sediaan Krim 3.8.1 Pemeriksaan homogenitas sediaan krim