Curah Hujan TINJAUAN PUSTAKA

14 1. Elektrolit kuat Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut umumnya air, seluruhnya berubah menjadi ion-ion. Yang tergolong elektrolit kuat adalah: - Asam-asam kuat, seperti : HCl, H 2 SO 4 , HNO 3 dan lain-lain. - Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, CaOH 2 , BaOH 2 dan lain-lain. - Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al 2 SO 4 3 dan lain-lain. 2. Elektrolit lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah. Yang tergolong elektrolit lemah: - Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain - Basa-basa lemah seperti : NH4OH, NiOH2 dan lain-lain - Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ionion tidak mengion.

2.5.2 Daya Hantar Listrik

Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan tersebut terkandung atom-atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik ion yang bergerak bebas. Molaritas suatu larutan elektrolit mempengaruhi daya hantar listrik larutan tersebut. Semakin tinggi molaritas suatu larutan elektrolit, maka akan semakin besar daya hantar listrik di antara kedua elektroda. Atau dengan kata lain, semakin banyak jumlah zat suatu elektrolit, maka akan semakin tinggi konduktivitasnya. Sebaliknya, semakin rendah molaritasnya, maka semakin kecil daya hantar listriknya konduktivitas berkurang.

2.6 Curah Hujan

[5] Angin yang mengandung uap air dan naik ke atas, karena suhu yang makin rendah, kemudian mengembun dan berkumpul. Kumpulan embun tersebut membentuk awan dan bergabung menjadi titik-titik air kemudian jatuh ke tanah. Universitas Sumatera Utara 15 Pada umumnya, jatuhnya titik-titik air ini disebut hujan, dan jumlah hujan yang jatuh disebut curah hujan precipitation. Salju, badai dan lain-lain, yang telah berubah menjadi air harus ditambahkan pada curah hujan. Sebagian dari curah hujan menghilang karena menguap atau meresap ke dalam tanah. Sebalian lagi mengalir pada permukaan tanah menuju ke sungai-sungai. Curah hujan dinyatakan dengan tingginya air dalam suatu tabung, biasanya dalam mm. Curah hujan 1 satu milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu. Tabel 2.1 menunjukkan curah hujan tahunan di beberapa tempat di dunia. Tabel 2.1 Curah hujan tahunan di beberapa tempat di dunia Tempat Curah Hujan Tahunan mm Tempat Curah Hujan Tahunan mm Bandung 1962 Bangkok Berlin Bogor 1964 Denver Jakarta 1967 Kairo Karaci Melbourne Mowkow 2.399 1.247 587 3.592 361 1.899 28 207 652 34 New York Peking Rangoon Roma San Francisco San Paolo Shanghai Stockholm Surabaya 1967 Taipei Zurich 1.068 586 2.812 828 521 922 1.134 548 1.197 1.778 1.044 Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya isolator tegangan tinggi dijumpai pada jaringan transmisi dan jaringan distribusi hantaran udara yang digunakan sebagai penggantung dan penopang konduktor. Isolator yang digunakan adalah isolator rantai yang terdiri dari isolator piring yang disusun secara seri atau berantai. Pada isolator piring, konduktor dipisahkan oleh suatu susunan “konduktor-dielektrik-konduktor” yang merupakan susunan dari suatu kapasitor, oleh karena itu isolator piring dapat dianggap sebagai suatu kapasitor [1]. Banyaknya isolator piring yang digunakan pada isolator rantai mempengaruhi tegangan yang dipikul setiap unit isolator. Semakin banyak keping isolator yang digunakan maka semakin kecil tegangan yang dipikul setiap unit isolator. Di sisi lain dilihat dari lokasi pemasangan, isolator rantai termasuk jenis isolator pasangan luar outdoor, hal ini berarti cuaca dan iklim akan mempengaruhi keandalan suatu isolator dan juga distribusi tegangan pada isolator tersebut [2]. Saat terjadi pembasahan oleh air hujan pada isolator rantai maka permukaan isolator akan dilapisi oleh air hujan sehingga resistansi isolator akan menurun dan mengakibatkan peningkatan arus bocor di permukaan isolator. Arus bocor ini akan menimbulkan panas pada permukaan isolator, apabila keadaan ini terus berlanjut akan mengakibatkan lewat denyar pada isolator [2]. Oleh karena itu pada tugas akhir ini akan dibahas bagaimana pengaruh banyaknya keping isolator terhadap distribusi tegangan dan arus bocor pada isolator rantai kondisi basah. Penelitian ini diharapkan mendapatkan penjelasan tentang pengaruh banyaknya keping isolator terhadap distribusi tegangan dan arus bocor isolator rantai kondisi basah. Universitas Sumatera Utara