70
• Isolator posisi 1 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah tinggi. Besar penurunan persentase tegangan adalah 21,76 dari isolator pada
kondisi normal. • Isolator posisi 2 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
tinggi. Besar penurunan persentase tegangan adalah 21,00 dari isolator pada kondisi normal.
• Isolator posisi 3 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah sedang. Besar penurunan persentase tegangan adalah 26,80 dari isolator pada
kondisi normal. • Isolator posisi 4 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
sedang. Besar penurunan persentase tegangan adalah 24,28 dari isolator pada kondisi normal.
• Isolator posisi 5 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah tinggi. Besar penurunan persentase tegangan adalah 40,19 dari isolator pada
kondisi normal. • Isolator posisi 6 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
ringan. Besar penurunan persentase tegangan adalah 1,24 dari isolator pada kondisi normal.
• Isolator posisi 7 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah sedang. Besar penurunan persentase tegangan adalah 12,02 dari isolator pada
kondisi normal. • Isolator posisi 8 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
ringan. Besar penurunan persentase tegangan adalah 12,01 dari isolator pada kondisi normal.
4.9.5 Analisis Pengaruh Pembasahan terhadap Distribusi Tegangan
Isolator Rantai pada 9 Keping Isolator
Dari data yang diperoleh pada Tabel 4.25 sampai Tabel 4.30, dibuat kurva pada Gambar 4.9, untuk melihat distribusi tegangan 9 keping isolator pada berbagai
kondisi.
Universitas Sumatera Utara
71
Gambar 4.9 Tegangan setiap unit isolator pada 9 keping isolator
Dilihat dari Gambar 4.9, tegangan setiap unit isolator rantai menjadi turun dikarenakan isolator dalam kondisi basah. Penurunan tegangan masing-masing
isolator yakni: • Isolator posisi 1 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
ringan. Besar penurunan persentase tegangan adalah 3,2 dari isolator pada kondisi normal.
• Isolator posisi 2 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah tinggi. Besar penurunan persentase tegangan adalah 1,36 dari isolator pada
kondisi normal. • Isolator posisi 3 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
sedang. Besar penurunan persentase tegangan adalah 35,05 dari isolator pada kondisi normal.
• Isolator posisi 4 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah tinggi. Besar penurunan persentase tegangan adalah 29,16 dari isolator pada
kondisi normal. • Isolator posisi 5 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
tinggi. Besar penurunan persentase tegangan adalah 2,36 dari isolator pada kondisi normal.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 2
3 4
5 6
7 8
9
T e
g a
n g
a n
k V
Isolator ke-n
9 Keping Isolator
Kondisi kering Kondisi basah
ringan Kondisi basah
sedang Kondisi basah
tinggi
Universitas Sumatera Utara
72
• Isolator posisi 6 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah tinggi. Besar penurunan persentase tegangan adalah 10,78 dari isolator pada
kondisi normal. • Isolator posisi 7 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
sedang. Besar penurunan persentase tegangan adalah 34,69 dari isolator pada kondisi normal.
• Isolator posisi 8 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah ringan. Besar penurunan persentase tegangan adalah 0,42 dari isolator pada
kondisi normal. • Isolator posisi 9 mengalami penurunan tegangan terbesar pada kondisi basah
sedang. Besar penurunan persentase tegangan adalah 14,02 dari isolator pada kondisi normal.
4.9.6 Analisis Pengaruh Pembasahan terhadap Distribusi Tegangan