Strategi aktif Strategi pasif

15 2.1.Strategi bertahan hidup Strategi bertahan hidup pemulung adalah segala tindakan atau usahataktik pemulung dengan segala kemampuannya untuk mempertahankan hidupnya. Steategi bertahan hidup terbagi atas 2 yaitu : strategi aktif dan strategi pasif

2.1.1. Strategi aktif

Strategi aktif merupakan strategi bertahan hidup yang dilakukan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki atau strategi bertahan hidup yang dilakukan seseorang atau keluarga dengan cara memaksimalkan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki menurut Suharto 2009:31 strategi aktif merupakan strategi yang dilakukan keluarga miskin dengan cara mengoptimalkan segala potensi keluarga misalnya melakukan aktivitasnya sendiri, memperpanjang jam kerja dan melakukan apapun demi menambah penghasilannya. Menurut andrianti dalam kusnadi, 2000:192 salah satu strategi yang digunakan oleh rumah tangga untuk mengatasi kesulitan ekonomi adalah dengan mendorong para isteri untuk ikut mencari nafkah bukan hanya menjadi tanggung jawab suami semata tetapi menjadi tanggung jawab semua anggota keluarga sehingga pada keluarga yang tergolong miskin isteri juga ikut bekerja demi membantu menambah pengahasilan dan mencukupi kebutuhan keluarganya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud strategi aktif adalah strategi bertahan hidup yang dilakukan seseorang atau keluarga dengan cara memaksimalkan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki keluarga mereka. Universitas Sumatera Utara 16

2.1.2. Strategi pasif

Strategi pasif merupakan strategi bertahan hidup yang dilakukan dengan cara meminimalisir pengeluaran keluarga sebagaimana pendapat Suharto 2009:31 yang menyatakan bahwa strategi pasif adalah strategi bertahan hidup dengan cara mengurangi pengeluaran keluarga misalnya biaya untuk sandang, pangan, pendidikan dan sebagainya. Cara keluarga pemulung untuk menghemat pengeluaran keluarganya adalah dengan menggunakan uang secara hati-hati, lebih memprioritaskan kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan dari pada kebutuhan lainnya, sikap hemat yang terlihat dari keluarga pemulung adalah kebiasaan mereka makan dengan lauk seadanya yang penting mereka dapat makan dan melangsungkan hidup mereka. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahawa yang dimaksud strategi pasif adalah strategi bertahan hidup yang dilakukan dengan cara selektif, tidak boros dalam mengatur keuangan keluarga. Repository.unej.ac.id diakses pada tanggal 28 juni 2016 jam 15.00 wib. 2.2.Modal Sosial Modal sosial adalah bagian-bagian dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma, dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi. Selain itu konsep ini juga diartikan sebagai serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama. Modal sosial dalam kelompok pemulung dapat diciptakan pada hasil kepercayaan antar sesama, hubungan timbal balik yang mereka miliki serta jaringan informasi untuk menunjang kebutuhan yang harus mereka penuhi. Universitas Sumatera Utara 17 Dalam bahasa Robert Putnam, “ide dasar teori modal sosial adalah bahwa jaringan social memilki nilai, kontak social berpengaruh terhadap produktivitas individu dan kelompok”.Sedangkan menurut Bourdieau dan Loic Waquant modal sosial adalah “sejumlah sumber daya yang nyata atau sebenarnya actual atau virtual, yang tumbuh pada individu atau kelompok berdasarkan pemilikan jaringan hubungan yang awet dan lebih kurang terlembaga dari perkenalan dan pengakuan timbal balik” Scoot, 2011. Putnam menerima pembedaan mengenai modal social: a. Modal sosial yang mengikat bonding social capital adalah didasarkan pada keluarga atau ikatan yang kuat lainnya, bertumpu pada ikatan langsung dan jelas dari orang-orang yang dikenal, ditempatkan pada hierarki yang mapan. b. Modal sosial yang menjembatani bridging social capital adalah yang mengantar orang dari berbagai latar belakang yang berbeda untuk bersama tampak sejenis dengan solidaritas organik Durkheim. c. Modal sosial yang menghubungkan linking social capital adalahyang menunjuk pada ikatan antara orang dengan tipe jaringan yang berbeda yang memberikan akses bagi tipe sumber daya yang sangat berbeda. Menurut Coleman 2008:373 modal sosial adalah nilai aspek-aspek struktur sosial bagi para pelaku sebagai sumber yang dapat digunakan oleh para pelaku untuk merealisasikan kepentingannya. Modal sosial merupakan suatu sistem yang mengacu kepada hasil dari kepercayaan, pertukaran timbal balik, pertukaran ekonomi dan informasi serta Universitas Sumatera Utara 18 asosiasi yang melengkapi modal-modal lainnya.Sehingga memudahkan terjadinya tindakan kolektif, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan. Ada tiga indikator modal sosial, yaitu : 1. Networking Jaringan Jaringan merupakan terjemahan dari network, menurut Lawang yang dikutip oleh Damsar 2009:157-158 jaringan yang dimaksud yaitu: a. Ada ikatan antar simpul orang atau kelompok yang dihubungkan dengan media hubungan sosial. Hubungan sosial ini diikat dengan kepercayaan. Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang mengikat kedua belah pihak. b. Ada kerja antar simpul orang atau kelompok yang melalui media hubungan social menjadi satu kerja sama, bukan kerja bersama-sama. c. Seperti halnya sebuah jaring yang tidak putus kerja yang terjalin antar simpul itu pasti kuat menahan beban bersama, dan malah dapat “menangkap ikan” lebih banyak. d. Dalam kerja jaring itu ada ikatan simpul yang tidak dapat berdiri sendiri. e. Media benang dan kawat dan simpul tidak dapat dipisahkan, atau orang- orang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan. f. Ikatan atau pengikat simpul adalah norma dan menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan. Sedangkan sosial adalah suatu yang dikaitkan, atau dihubungkan dengan orang lain atau menunjuk pada makna subjektif yang mempertimbangkan prilaku atau tindakan orang lain yang berkaitan dengan pemaknaan. Jaringan sosial merupakan pola atau struktur hubungan sosial yang meningkatkan atau Universitas Sumatera Utara 19 menghambat prilaku orang untuk terlibat dalam bermacam arena dari kehidupan sosial pada tataran struktur sosial Damsar, 2009: 159. 2. Trust Kepercayaan Pengertian kepercayaan menurut beberapa ahli : a. Torsvik 2000:458, kepercayaan merupakan kecendrungan perilaku tertentu yang dapat mengurangi resiko yang muncul dari prilakunya. b. Giddens 2005:45 kepercayaan sebagai keyakinan akan reliabilitas seseorang atau system terkait dengan berbagai hasil atau peristiwa, dimana keyakinan itu mengekspresikan suatu iman faith terhadap integritas atau cinta kasih orang lain, atau terhadap ketepatan prinsip abstrak pengetahuan teknis. c. Zucker 1986, kepercayaan sebagai seperangkat harapan yang dimiliki bersama-sama oleh semua yang berada dalam pertukaran. d. Lawang 2004:36, kepercayaan merupakan hubungan antara dua belah pihak atau lebih yang mengandung salah satu pihak atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial. 3. Reciprocal Hubungan Timbal Balik Dimana terjalinnya suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelaku yang memiliki hubungan tersebut, sehingga hubungan timbal balik ini akan menghasilkan keuntungan satu sama lainnya. Segala sesuatu yang dikerjakan akan mengharapkan suatu hubungan timbal balik yang akan menguntungkan satu sama lainnya dimana adanya suatu tujuan yang ingin mereka capai, hubungan saling membantu antar pemulung merupakan modal bagi pemulung. Hubungan timbal balik yang terjadi pada pemulung merupakan salah satu strategi yang Universitas Sumatera Utara 20 mereka lakukan dalam kehidupan mereka, karena modal seperti ini yang mereka miliki. Proses suatu reciprocal tidak hanya terjadi seperti jual beli akan tetapi melalui proses yang sudah terjadi sebelumnya dalam kehidupan masyarakat, dan hubungan ini berlangsung dalam jangka panjang maupun pendek. Selain itu hubungan timbal balik akan terjadi ketika orang tersebut merasa bahwa ia pernah dibantu oleh seseorang tersebut dalam artian balas budi. Setiap kehidupan seseorang selalu mengharapkan balasan terhadap kebaikan yang ia peroleh dari orang tersebut akan tetapi hal ini juga akan terjadi dengan tingkat kepedulian sosial yang tinggi, saling membantu dan memperhatikan. 2.3.Kemiskinan Mengapa kita perlu mempelajari fenomena kemiskinan ?kemiskinan bukanlah fenomena yang baru didalam kehidupan sosial. Ia merupakan fenomena sosial yang selalu menjadi atribut Negara-negara dunia ketiga. Fenomena ini juga merupakan kebalikan dari kondisi yang dialami oleh Negara-negara maju yang memiliki atribut sebagai Negara modern.Jika diamati, seolah-olah kemiskinan identik dan selalu melekat didalam struktur Negara-negara dunia ketiga dan menjadi problem yang cukup serius untuk mendapat penanganan dari para penyelenggara Negara.

2.3.1. Batasan tentang kemiskinan