ANALISIS DATA 1. Konsep Strategi Bertahan Hidup

83 4.5. ANALISIS DATA 4.5.1. Konsep Strategi Bertahan Hidup Menurut Snel dan Staring Resmi, 2005:6 menyatakan bahwa strategi bertahan hidup adalah sebagai rangkaian tindakan yang dipilih secara standar oleh individu dan rumah tangga yang menegah ke bawah secara sosial ekonomi. Melalui strategi yang dilakukan oleh seseorang, bisa menambah penghasilan lewat pemanfaatan sumber-sumber yang lain ataupun mengurangi pengeluaran lewat pengurangan kuantitas dan kualitas barang atau jasa. Selain itu, strategi bertahan hidup menerapkan pola nafkah ganda yang merupakan bagian dari strategi ekonomi.Sehingga Strategi bertahan hidup dirumuskan oleh Snel dan Traring sebagai serangkaian tindakan yang dipilih secara sadar oleh individu dan rumah tangga miskin secara sosial ekonomi. Dengan strategi ini seorang individu berusaha untuk menambah penghasilan lewat pemanfaatan sumber–sumber lain ataupun mengurangi pengeluaran lewat pengurangan kuantitas barang dan jasa. Dalam definisi lain, strategi bertahan hidup Bungara dalam Resmi,2005 merupakan cara individu dan rumah tangga “ biasa” ordinary mengatur dirinya untuk hidup. Dalam konteks keluarga biasa, strategi penanganan masalah ini pada dasarnya merupakan kemampuan segenap anggota keluarga dalam mengelola segenap aset yang dimilikinya.Bisa juga disamakan dengan kapasitas keluarga miskin dalam menanggapi goncangan dan tekanan. Coping strategies dalam mengatasi goncangan dan tekanan ekonomi terdapat berbagai cara yang ditempuh oleh keluarga yang diteliti Wahyudi,2007:88. Cara-cara tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: Universitas Sumatera Utara 84 a. Strategi AktifYaitu strategi yang mengoptimalkan segalapotensi keluarga untuk misalnya melakukanaktivitas sendiri, memperpanjang jam kerja,memanfaatkan sumber atau tanaman liar dilingkungan sekitar dan sebagainya. b. Strategi PasifYaitu mengurangi pengeluaran keluargamisalnya pengeluaran biaya untuk sandang,pangan, pendidikan, dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dilapangan, setiap keluarga pemulung memiliki strategi bertahan hidup yang diciptakan oleh mereka sendiri, adapun Strategi bertahan terbagi menjadi dua yaitu strategi aktif dan pasif. Strategi aktif yang di gunakan pemulung dalam penelitian adalah : 1. Dengan memiliki usaha sampingan seperti dalam penelitian ini usaha sampingan informan adalah dengan cara menjual pakaian bekas di pasar setiap minggunya. 2. Dengan cara membongkar barang-barang bekas, biasanya yang jenis logam memiliki alat yang masih bagus didalamnya, sehingga dengan kemampuan yang di miliki pemulung untuk mengolah barang bekas tersebut untuk menambah timbangan dan harga pada saat di jual ke toke besarjuragan. 3. Dengan cara bekerjasama bersama istri, anak, dan adek untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidup. Karena apabila dengan kerja bersama-sama akan menghasilkan penghasilan yang lebih banyak di banding dengan bekerja sendiri memulung dilapangan. Universitas Sumatera Utara 85 4. Dengan cara memperpanjang jam kerja, apabila pada saat pulungan sedikit tak jarang para pemulung memperpanjang jam kerja mereka hanya untuk mendapatkan uang yang layak di bawa pulang ke rumah. Selanjutnya, berdasarkan pengamatan dan wawancara di lapangan, strategi pasif yang digunakan komunitas pemulung dalam kehdupan sehari-harinya adalah dengan cara berikut ini : 1. Menghemat biaya kebutuhan pokok, seperti biaya pangan, biasanya para pemulung menghemat makan dengan lauk seadanya, karena keterbatasan pendapatan, tak jarang pemulung, terutama istri pemulung sepulang kerja harus belanja ke warung untuk membeli makanan buat makan keluarga, karena mereka biasanya belanja ke warung setelah pulang kerja membawa duit. Dan untuk makan dengan lauk daging biasanya pada hari-hari tertentu saja seperti pada saat acara tahun baru, Natal, dan pesta perkawinan.Pakaian yang mereka gunakan juga kebanyakan pakaian bekasmonza, mereka biasanya membeli pakaian baru pada saat acara tahun baru dan Natal saja. 2. Menghemat biaya pendidikan anak-anak dengan menyekolahkan anak ke sekolah negeri, memanfaatkan program wajib belajar 9 tahun dari pemerintah. Dan saat ini juga sudah mulai berlaku wajib belajar 12 tahun di desa mereka, sehingga mereka pemulung hanya memikirkan biaya untuk membeli seragam sekolah dan uang jajan harian saja. 3. Menghemat biaya kesehatan dengan mendaftarkan diri menjadi anggota Kartu Indonesia Sehat KIS program bantuan pemerintah bagi masyarakat kurang mampu. Universitas Sumatera Utara 86

4.5.2. Konsep Modal Sosial