Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak

25 c. Ketersediaan fasilitas pencarian temu kembali informasi Zaenab 2002, 41 menjelaskan bahwa “temu kembali sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan subjek yang diinginkan”. Sedangkan Rowley yang dikutip Hasugian 2006, 5, menyatakan : Suatu sistem temu kembali informasi dinyatakan efektif apabila hasil penelusuran mampu menunjukkan ketepatan precision yang tinggi sekalipun perolehannya rendah recall. Kondisi ideal dari keefektifan suatu sistem temu kembali informasi adalah apabila rasio recall dan precision sama besarnya 1:1. Hasugian 2006, 6 menjelaskan bahwa: Perolehan recall berhubungan dengan kemampuan sistem untuk memanggil dokumen yang relevan dengan query, sedangkan ketepatan precision berkaitan dengan kemampuan sistem untuk tidak memanggil dokumen yang tidak relevan dengan kebutuhan pengguna. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa temu kembali informasi merupakan proses pencarian dokumen menggunakan istilah yang ingin dicari dengan tujuan untuk mendapatkan dokumen yang relevan atau sesuai dengan yang diinginkan pencari informasi.

2.1.2.1 Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak

Tujuan utama disediakannya bahan pustaka tercetak adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, pemanfaatan kata dasar dari manfaat yang diberi tambahan awalan ”pe” dan akhiran “an” yang berarti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan. Pemanfaatan koleksi tercetak merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna memanfaatkan bahan tercetak buku untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam Universitas Sumatera Utara 26 buku dapat bersifat ilmiah yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan maupun bersifat hiburan. Menurut Hajiri 2011, 11 pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu: a. Pemanfaatan di luar perpustakaan out of library Pemanfaatan jenis ini adalah peminjaman koleksi perpustakaan, koleksi dibawa keluar perpustakaan dan terjadi transaksi peminjaman atau sirkulasi. b. Pemanfaatan di dalam perpustakaan in library use Pemanfaatan koleksi di dalam perpustakaan adalah penggunaan koleksi di dalam perpustakaan tanpa terjadi transaksi peminjaman. Lancaster 1993, 77 membatasi pengertian pemanfaatan koleksi di ruang baca perpustakaan dengan bentuk pertanyaan di bawah ini: 1. If a book is removed from the shelves, casually at and immediately returned, has it been “used”? 2. If it is removed, some portion of it read at the shelves, and then put back, has it been used? 3. If it is carried to table, along with others, glanced at and pushed to one side, has it been used? Pendapat di atas diartikan sebagai berikut: 1. Jika koleksi diambil dari rak dan dikembalikan lagi, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan? 2. Jika koleksi diambil dari rak dan sebagian dibaca, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan? 3. Jika koleksi ada di atas meja atau di ruang baca dan dibaca sekilas, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan? Universitas Sumatera Utara 27 Untuk melihat pemanfaatan bahan tercetak yang dilakukan oleh pengguna, Hasan 2013, 27 menguraikan indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengguna memanfaatkan bahan tercetak yaitu sebagai berikut: a. Frekuensi pemanfaatan bahan tercetak Setiap pengguna dalam memanfaatkan bahan tercetak untuk memenuhi kebutuhan informasinya meemiliki memiliki frekuensi pemanfaatan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi, waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh pengguna perpustakaan. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan bahan tercetak merupakan indikator untuk mengetahui sejauh mana pengguna memanfaatkan bahan tercetak di perpustakaan. Ketersediaan koleksi tercetak pada perpustakaan perguruan tinggi juga mempengaruhi tingkat pemanfaatan. Perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki koleksi yang tersedia dengan baik dan lengkap yang akan dilayankan kepada pengguna cenderung akan sering dimanfaatkan oleh pengguna. Semakin baik perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya maka semakin sering pengguna tersebut datang memanfaatkan perpustakaan karena mereka merasa informasi yang mereka butuhkan tersedia pada perpustakaan tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online menyebutkan bahwa frekuensi mengandung arti yaitu “kekerapan”. Frekuensi pemanfaatan bahan tercetak berarti memiliki makna kekerapan penggunaan bahan tercetak oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Semakin sering suatu bahan Universitas Sumatera Utara 28 tercetak di perpustakaan digunakan, hal itu menandakan bahwa informasi yang tersedia dalam bahan tercetak tersebut benar-benar bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. b. Tujuan pemanfaatan bahan tercetak Sebagai pusat sumber dan pemanfaatan informasi, perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai. Tujuan utama disediakannya koleksi di perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online , “Tujuan bermakna arahan, haluan jurusan, yang dituju, maksud, tuntutan yang dituntut”. Dari pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pemanfaatan bahan tercetak adalah maksud dari perbuatan pengguna dalam kegiatan pemanfaatan koleksi bahan tercetak. c. Kemampuan pengguna dalam penelusuran bahan tercetak Dalam membantu memudahkan pengguna untuk melakukan penelusuran bahan tercetak di perpustakaan, pengguna menggunakan Online Public Access Catalog OPAC. Dengan menggunakan OPAC, pengguna dapat dengan mudah untuk menemukan informasi dalam bentuk tercetak yang dibutuhkan. Setiap pengguna perpustakaan memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang Universitas Sumatera Utara 29 beragam dalam melakukan penelusuran OPAC. Kemampuan tersebut sangat berhubungan erat dengan tingkat keberhasilan dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online menyatakan kemampuan mempunyai kata dasar mampu yaitu “kuasa, sanggup, bisa”. Kemudian mendapatkan imbuhan ke-an menjadi kemampuan yang berarti kekuasaan, kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Dari pernyataan di atas kemampuan pengguna dalam penelusuran bahan tercetak dapat diartikan sebagai kesanggupan atau keahlian pengguna dalam menggunakan OPAC untuk menemukan informasi dalam bentuk tercetak yang dibutuhkan oleh pengguna. d. Cara pemanfaatan bahan tercetak Dalam memanfaatkan bahan pustaka tercetak, pengguna menggunakan cara-cara yang umum yang dapat dilihat dari kebiasaan para pengguna. Cara pemanfaatan bahan pustaka tersebut bagi setiap pengguna kadang-kadang berbeda dikarenakan faktor-faktor tertentu. Menurut Santi, Triana 2013, 85, cara memanfaatkan bahan pustaka secara umum dikategorikan sebagai berikut: a. Meminjam Biasanya pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi untuk mendapatkan buku yang diinginkan. Dengan melakukan peminjaman, pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk membaca buku yang di pinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi ke meja sirkulasi. b. Membaca ditempat Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca langsung bahan pustaka di tempat. Pengguna dapat memilih beberapa bahan pustaka untuk dibaca dan menghabiskan waktu untuk membaca Universitas Sumatera Utara 30 buku tersebut di perpustakaan. Pada perpustakaan yang memiliki ruang baca yang nyaman, akan menambah pengguna yang akan membaca buku di perpustakaan tanpa harus meminjam. Cara seperti ini dibatasi oleh jam layanan perpustakaan. c. Mencatat informasi dari bahan pustaka Terkadang pengguna hanya melakukan pencatatan informasi yang ia dapat dari bahan pustaka. Dengan cara seperti ini, pengguna mendapatkan informasi ringkas tentang berbagai masalah dari beberapa bahan pustaka. d. Memperbanyak menggunakan jasa fotocopy Dengan menggunakan fasilitas mesin fotocopy, pengguna dapat memiliki sendiri informasi-informasi yang diinginkan. Cara seperti ini biasanya dilakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan. Sedangkan perpustakaan sering menyediakan layanan fotocopy untuk koleksi yang tidak bisa dipinjam oleh pengguna seperi koleksi refrensi. Bagi perpustakaan dan pengguna cara seperti ini.terkadang dianggap melanggar hak cipta. Dari penjelasan di atas, dapat dilihat ada beberapa cara pemanfaatan koleksi tercetak yang biasa dilakukan oleh pengguna. Cara-cara yang ditempuh oleh pengguna tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diantaranya adaalah waktu, kenyamanan, dan materi.

2.1.2.2 Pemanfaatan Bahan Elektronik

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Oleh Pengguna Digital Native dan Digital Immigrants pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

3 92 80

Studi dokumentasi tentang kecenderungan penelitian mahasiswa departemen ilmu komunikasi fakultas ilmu social dan ilmu politik Universitas Sumatra Utara 2010 - 2013

0 26 123

Pemanfaatan Koleksi Elektronik CD-ROM Pada Layanan Referensi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

0 38 56

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 9 57

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 12

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 1

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 6

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 34

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 5

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 3