36
Ku Soulier 2009 yang dikutip oleh Mardina 2011, 7 menyatakan karakteristik digital natives sebagai orang yang opprtunistic dan omnivorous yang
menikmati sesuatu dalam lingkungan yang serba online ingin mendapatkan informasi dengan cepat, puas dengan sesuatu yang serba instan, akses secara
random hypertext. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa digital natives
adalah individu yang lahir dan berkembang dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Mulai dari pendidikan dasar mereka sudah dihadapkan
dengan penggunaan komputer seperti video games, handphone, internet, e-mail, dan sebagainya. Generasi ini mengganggap teknologi digital sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari, digital natives tidak dapat terlepas dari penggunaan internet dan komputer. Hal ini dikarenakan
mereka sangat menyukai segala sesuatu dengan mudah dan cepat.
2.2.2 Karakteristik Digital Natives
Digital natives adalah generasi yang cerdas teknologi. Mereka sangat paham berinteraksi dengan gadget atau peralatan teknologi informasi dan
komunikasi information and communication technology. Mereka seakan dikendalikan oleh industri teknologi informasi dan komunikasi, dan mereka tidak
dapat membayangkan kehidupan tanpa internet. Digital natives memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda dengan
generasi sebelumnya. Oblinger Oblinger dalam Wulandari 2011, 2 mengemukakan ciri-ciri digital natives adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
37
1. Digital literate Digital natives tumbuh sebagai generasi yang memiliki kemampuan
digital yang baik. Mereka dengan mudah menggunakan berbagai teknologi digital. Mereka memiliki kemampuan digital digital literate
yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan mengunakan perpustakaan sebagai sumber informasi library literate. Sehingga
mereka
lebih menyukai
penggunaan sumber-sumber
online dibandingkan dengan sumber informasi tercetak.
2. Selalu terhubung Digital natives selalu terhubung dengan dunia luar melalui internet
mobile yang mereka bawa kemana-mana. Melalui laptop, mobile phone mereka selalu terkoneksi dengan informasi dan komunitas dunia maya.
Keterhubungan dengan dunia maya inilah yang menyebabkan mereka sangat tergantung dengan keberadaan internet.
3. Segera Digital natives selalu menginginkan kecepatan, apakah itu berhubungan
dengan respon yang mereka harapkan maupun kecepatan dalam memperoleh informasi. Mereka terbiasa melakukan multitasking dalam
memperoleh informasi ataupun dalam melakukan apapun. Digital natives lebih mengutamakan kecepatan dibandingkan dengan ketepatan.
4. Experiential Kebanyakan digital natives lebih suka belajar dengan melakukan
daripada dengan diberitahu apa yang harus mereka lakukan. Digital natives belajar baik melalui penemuan dengan mengeksplorasi untuk
diri sendiri atau dengan teman sebaya mereka. Gaya eksplorasi mereka memungkinkan untuk lebih baik menyimpan informasi dan
menggunakannya secara kreatif dan bermakna.
5. Sosial Digital natives sangat tertarik dengan interaksi sosial, apakah itu
chatting dengan teman-teman lama, bekerja sama dalam sebuah game online, memposting buku harian web blogging, berbagi informasi dan
bersosialisasi melalui situs jejaring sosial semacam facebook, twitter dan lain-lain. Mereka terbuka terhadap keanekaragaman, perbedaan,
dan mereka nyaman berinteraksi dengan orang asing yang tidak dikenal sekalipun.
6. Struktur Digital natives sangat berorientasi pada prestasi. Mereka ingin
parameter, aturan, prioritas, dan prosedur. harus serba terjadwal, dan setiap orang harus memiliki agenda. Sebagai hasilnya, mereka ingin
tahu apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya.
7. Mereka tidak menghargai HAKI Digital natives mudah melakukan sitasi tanpa menyebutkan sumber asli
dimana informasi tersebut diperoleh. Kondisi ini dapat dilatarbelakangi karena kesenjangan pengetahuan mereka mengenai HAKI.
Universitas Sumatera Utara
38
8. Berpikir bahwa segala sesuatu ada di dalam web dan semuanya gratis Digital natives memiliki obsesi yang tinggi terhadap internet karena
baginya internet adalah oksigen. Internet menjadi tujuan utama ketika digital natives dihadapkan pada tugas kuliah, maupun kebutuhan hidup
lain seperti belanja online. Mereka beranggapan bahwa semua informasi dapat diperoleh di internet tanpa memperhatikan akurasi dan
kredibilitasnya. Perpustakaan tidak menjadi tujuan utama saat digital natives dihadapkan pada tugas kuliah.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dambil kesimpulan bahwa ciri- ciri dari digital natives adalah dalam kehidupannya generasi digital memiliki
kemampuan digital yang baik jika dibandingan dengan kemampuan menggunakan perpustakaan. Mereka selalu terhubung dengan dunia luar sehingga digital natives
sangat tergantung dengan keberadaan internet, menginginkan kecepatan dalam memperoleh informasi sehinga generasi ini lebih mengutamakan kecepatan
dibandingkan dengan ketepatan. Digital natives sangat tertarik dengan dunia sosial, sangat berorientasi pada prestasi, tidak menghargai HAKI, dan internet
menjadi tujuan utama digital natives.
2.3 Penelitian Terdahulu