Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat,
Saya mengharapkan kesediaaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini
dalam rangka penelitian tentang “PERBANDINGAN PEMANFAATAN
BAHAN TERCETAK DAN ELEKTRONIK OLEH DIGITAL NATIVES (STUDI KASUS PADA PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN USU) Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas waktu dan perhatian yang Saudara berikan.
IDENTITAS RESSPONDEN
Nama : ………
Stambuk : ………
Petunjuk Pengisian:
1. Mohon kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner dengan identitas dan jawaban Saudara.
2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut Saudara paling benar. Pertanyaan:
Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku)
1. Berapa kali dalam seminggu Saudara memanfaatkan bahan tercetak (buku)?
a. < 1 kali c. 3-4 kali
b. 1-2 kali d. > 4 kali
2. Berapa lama waku yang Saudara gunakan dalam menelusur bahan tercetak (buku)?
a. < 1 jam c. 3-4 jam
b. 1-2 jam d. > 4 jam
3. Apakah Saudara memanfaatkan bahan tercetak (buku) dalam proses belajar mengajar?
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Berapa jumlah bahan pustaka tercetak (buku) yang Saudara manfaatkan dalam satu minggu?
a. < 1 buku c. 3-4 buku
b. 1-2 buku d. > 4 buku
5. Apakah tujuan utama Saudara menggunakan bahan tercetak?
a. Untuk menyelesaikan tugas c. Untuk menambah wawasan b. Untuk perkuliahan d. Untuk hiburan
(2)
6. Apakah Saudara setuju jika koleksi buku perpustakaan dikatakan mutakhir
(up to date)?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
7. Apakah pemanfaatan bahan pustaka tercetak (buku) sudah memenuhi kebutuhan informasi Saudara?
a. Memenuhi c. Tidak memenuhi
b. Sebagian saja d. Tidak menentu
8. Apakah Saudara sudah mengetahui cara menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran bahan tercetak (buku) dengan menggunakan OPAC?
a. Sudah mengerti c. Kurang mengerti b. Cukup Mengerti d. Tidak mengerti
9. Apa titik akses yang Sauda ra gunakan dalam penelusuran bahan tercetak (buku)?
a. Judul c. Subyek/kata kunci
b. Pengarang d. Semua titik akses
10. Pernakah Saudara mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan tercetak (buku)?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
11. Bagaimana Saudara memanfaatkan bahan pustaka tercetak (buku) di perpustakaan?
a. Meminjam c. Mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku b. Membaca di tempat d. Fotocopy sesuai kebutuhan
12. Kalau Saudara pernah mengalami kesulitan dalam menelusur informasi tercetak (buku). kesulitan apakah yang sering Saudara alami?
Pemanfaatan Bahan elektronik
1. Berapa kali dalam seminggu Saudara memanfaatkan bahan elektronik?
a. < 1 kali c. 3-4 kali
b. 1-2 kali d. > 4 kali
2. Berapa lama waku yang Saudara gunakan dalam menelusur bahan elektronik?
(3)
3. Apakah Saudara memanfaatkan bahan elektronik dalam proses belajar mengajar?
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Berapa jumlah bahan elektronik yang Saudara manfaatkan dalam satu minggu? a. < 1bahan elektronik c. 3-4 bahan elektronik
b. 1-2 bahan elektronik d. > 4 bahan elektronik 5. Apakah tujuan utama Saudara menggunakan bahan elektronik?
a. Untuk menyelesaikan tugas c. Untuk menambah wawasan b. Untuk perkuliahan d. Untuk hiburan
6. Apakah Saudara setuju jika bahan elektronik dikatakan mutakhir
(up to date)?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
7. Apakah pemanfaatan bahan elektronik sudah memenuhi kebutuhan informasi Saudara?
a. Memenuhi c. Tidak memenuhi
b. Sebagian saja d. Tidak menentu
8. Apakah Saudara sudah mengetahui cara menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran Informasi dalam bentuk elektronik?
a. Sudah mengerti c. Kurang Mengerti b. Cukup mengerti d. Tidak Mengerti
9. Apa Titik akses yang Saudara gunakan dalam penelusuran bahan elektronik?
a. Judul c. Subyek/kata kunci
b. Pengarang d. Semua titik akses
10. Pernakah Saudara mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan elektronik?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Pernah d. Tidak pernah
11. Tindakan apa yang Saudara lakukan terhadap hasil penelusuran bahan elektronik?
a. Mendownload c. Membaca di layar
b. Mencetak d. Lain-lain
12. Kalau Saudara pernah mengalami kesulitan dalam menelusur informasi elektronik. kesulitan apakah yang sering Saudara alami?
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Andriaty, Etty. 2005. Pemanfaatan Jurnal Elekronis dan Kemutakhiran Informasi yang Disitir dalam Publikasi Primer. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.
14, No. 2 http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/pp142051.pdf (diakses tanggal 20 Januari 2015)
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya Arthur N. Olsen, Birgitte Kleivset and Henry Langseth. 2013. E-Book Readers in
Higher Education : Student Reading Preferences and Other Data From Surveys at the University of Agder. SAGE Open April-June 2013: 1–8 http://brage.bibsys.no/xmlui/bitstream/handle/11250/135106/Olsen_Ebook _2013.pdf?sequence=3&isAllowed=y (diakses tanggal 22 januari 2015) Ball, Rafael. “The Librarian‟s Prespective”. Januari 2009.
http://epub.uni-regensburg.de/2047/1/Ball.pdf. (diakses tanggal 15 Februari 2015).
Brophy, Peter dkk. 2000. Library Performance Measurement and Quality Management System: Performance Indicators for Electronic Library Services. http://equinox.dcu.ie/reports/pilist.html (diakses tanggal 15 Februari 2015)
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ernawati, Endang. 2007. Kompetensi, komitmen, dan Interpreunership Pustakawan dalam Mengelola Perpustakaan di Indonesia. http://eprints.rclis.org/archive/00009179/vol4no21_eart_erna_pdf (diakses tanggal 15 Februari 2015)
Hadi, Sutrisno. 1981. Metode Research. Jogjakarta : Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM
Hajari, Moch. Isra. 2011. Evaluasi Pemanfaatan Koleksi Kitab Kuning di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Tesis. Depok: Universitas Indonesia
http://lib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F20252412-T28932-Evaluasi%2520pemanfaatan.pdf (diakses tanggal 14 April 2015) Hasan, Thamrin. 2013. Kajian Pemanfaatan Jurnal Online pada Perpustakaan Universitas Riau Pekan Baru. Jurnal Gema Vol. 1. No. 1. Mei 2013
(5)
(diakses tanggal 14 April 2015)
Hasugian, Jonner. 2005. Pemanfaatan Internet Studi Kasus tentang Pola, Manfaat dan Tujuan Penggunaan Internet oleh Mahasiswa pada Perpustakaan USU. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.1. (Juni,2005) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15731/1/pus-apr2005-%20%282%29.pdf (diakses tanggal 23 April 2015)
---. 2006. Penggunaan bahasa alamiah dan kosa kata terkendali dalam sistem Temu balik informasi berbasis teks. Pustaha: Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.2.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17059/1/pus-des2006-1.pdf (diakses tanggal 23 April 2015)
---. 2008. Penelusuran Online dan Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.4,No.1 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16094/1/pus-jun2008-%20%285%29.pdf (diakses tanggal 14 April 2015)
Hurlock, Elizabeth. B. 1997. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlanga
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Kumalawati, D dan Wahyuni, H. I. 2014. Learning Commons sebagai Upaya
Perpustakaan Perguruan Tinggi Menghadapi Perubahan Perilaku Generasi Internet. FPPTI Jawa Timur: Prosiding Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk Net Gen: Tantangan dan Peluang. http://sir.stikom.edu/801/1/Learning%20Commons%20sebagai%20Upay a%20Perpustakaan%20Perguruan.pdf (diakses tanggal 19 Februari 2015) Lancaster, FW. 1993. If You Want To Evolution Your Library,2nded. Illinois :
Thomson- shore
Mardina, Riana. 2011. Potensi Digital Natives dalam Representasi Literasi Informasi Multimedia Berbasis Web di Perguruan Tinggi. Jurnal Pustakawan Indonesia Vol 11, no. 1
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jpi/article/download/5264/3681 (diakses tanggal 19 Februari 2015)
Nelwaty dan Suarni, Lily. 2002. Pedoman teknis pengembangan koleksi layanan perpustakaan nasional RI. Perpustakaan Nasional RI.
http://www.pnri.go.id/uploaded_files/pdf/anuals_and_standards/manuals/n ormal/2004130105629.pdf (diakses tanggal 2 februari 2015)
(6)
Nilgün Tosun. 2014. A Study on Reading Books or E-Books: Reasons for Students-Teachers Preferences. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology – January 2014, volume 13 issue 1
http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1018172.pdf (diakses tanggal 20 Februari 2015)
Nureni,R., Pramiyanti, A., Putri, I.P. 2013. Perilaku Remaja dalam Menggunakan Media Baru: Pemetaan Habit Media Baru Remaja Daerah Sub-Urban Kota Bandung (Kabupaten Bandung). Jurnal Sosioteknologi Edisi 30, Tahun 12 (desember) http://journal.fsrd.itb.ac.id/jurnal-desain/pdf_dir/issue_3_12_30_1.pdf (diakses tanggal 20 februari 2015)
Pendit, Putu Laxman dkk. 2007. Perpustakaan Digital: Perspekif Perpustakaan
Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Sagung Seto
Prabowo, Aan. 2013. Analisis Pemanfaatan Buku Elekronik (E-Book) oleh Pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu
Perpustakaam Vol. 2, No. 2 Tahun 2013
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74992&val=4723 (diakses tanggal 20 februari 2015)
Prawati, B. 2003. Keterampilan Koleksi Majalah Ilmiah Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian oleh Peneliti Badan Litbang Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1, 2003 http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/pp121034.pdf (diakses tanggal 20 februari 2015)
Prensky M. 2001. Digital Natives, Digital Immigrant. On the Horizon. (MCB University Press) Vol.9(5). Part1.
http://www.marcprensky.com/writing/prensky%20%20digital%20natives, %20digital %20immigrants%20-%20part1.pdf . (diakses 15 desember 2014)
Priyatna, Suganda.1996. Motivasi, Partisipasi, dan Pembangunan: Ditinjau dari Sisi Komunikasi. Jakarta: UI Press
Purwono. 2005. Studi Kepustakaan.
http://suka.ac.id/file_kuliah/STUDI%KEPUSTAKAAN.doc. (diakses tanggal 30 Maret 2015)
Rusydi, Ibnu. 2014. Pemanfaatan E-Journal sebagai Media Informasi Digital. Jurnal Iqra’ Vol. 08, No. 2 (Oktober 2014) http://oaji.net/articles/2015/1937-1430103772.pdf (diakses tanggal 30
(7)
Santi, Triana. 2013. Analisis Kebutuhan Pengguna Perpustakaan IAIN-SU. Jurnal Iqra’ Volume 07 No.01 Mei, 2013.
http://library.iainsu.ac.id/journal/index.php/iqra/article/view/113 ( diakses tanggal 2 juni 2015)
Siswadi, Irman. 2008. Ketersediaan Online Journals di Perperpustakaan Perguruan Tinggi. Visi Pustaka Vol. 10, No. 2 Agustus 2008
http://www.pnri.go.id%2FiFileDownload.aspx%3FID%3DAttachment%2 55CMajalahOnline%255CKETERSEDIAAN%2520ONLINE%2520JOU RNALS.pdf (diakses tanggal 30 Maret 2015)
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suherman. 2009. Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah: Refrensi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bandung: MQS Publishing.
Supardi, A. 1979. Statistik. Bandung: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati Surachman, Arif. 2010. E‐Library sebagai Bagian Penting dalam Proses Belajar
Mandiri di Perguruan Tinggi. Makalah disampaikan dalam Talkshow E‐ Library STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA, 2 April 2010. http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Makalah-E-Library-2010.pdf (diakses tanggal 2 Juni 2015)
Surjono, Herman Dwi. 2009. “Pengenalan dan Pengembangan E-Journal”. http://www.powerpoint-search.com/pengertian-jurnal-ppt.html
(diakses tanggal 2 desember 2014)
Sutarno. (2006). Manajemen perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.
Tresnawan, A. 2005. Jurnal Elektronik: Berbagi Pengalaman Proses berlangganan
Jurnal On-line di UPT Perpustakaan UNISBA.
http://www.ipi.or.id.materi/IPI-kiat.doc. ( diakses tanggal 2 desember 2014)
Walon, Edward W. 2007. Faculty and Student Perceptions of Using E-books in a Small Academic Institution.
http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/acrl/events/national/baltimore/papers/92 .pdf(diakses tanggal 20 april 2015)
Winkel, H.C. 1999. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.
Wulandari, D. 2011. Mengembangkan Perpustakaan Sejalan dengan Kebutuhan Net Generation. http://repository.petra.ac.id/15260/1/net_generation1.pdf (diakses tanggal 15 desember 2014)
(8)
Yulia, Yuyu. 1993. Pengadaan bahan pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud
Yusuf, Pawit M dan Subekti, Priyo. 2010. Teori & Praktik Penelusuran Informasi (Information Retrival). Jakarta : Kencana
Zaenab, Ratu Siti. 2002. Efektifitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa Alami pada CD-ROOM dan CAB Abstract. Jurnal Perpustakaan, Vol. 11, No. 2.
http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/pp112022.pdf (diakses tanggal 20 Maret 2015)
(9)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2010, 29) “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang berlaku untuk umum.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode deskripif dalam mengumpulkan data, mengelola dan menganalisis data yang diperoleh dari fakta-fakta telah terkumpul di lapangan sebagaimana adanya.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Ilmu Perpustakaan (PSIP) FIB yang berlokasi di Jalan Universitas No. 19, Kampus USU Medan 20155.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti harus menentukan kriteria populasi agar wilayahnya jelas dan dapat diketahui kuantitasnya. Menurut Sugiyono (2010, 61) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
(10)
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (PSIP FIB USU) yang hanya dikategorikan sebagai digital natives yang memiliki tahun kelahiran mulai dari tahun 1994 -1996 yaitu angkatan 2012-2014. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah mahasiswa program S1 PSIP FIB USU angkatan 2012 – 2014 yaitu 315 orang seperti yang terlihat pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Daftar Populasi
No. Angkatan Jumlah Mahasiswa
1 2012 64
2 2013 110
3 2014 141
Jumlah 315
Sumber: Data Mahasiswa PSIP FIB USU Tahun 2014 3.3.2 Sampel
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2010, 62), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini besar maka perlu dibatasi dan menetapkan sampel.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 315 orang mahasiswa. Karena peneliti memiliki keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka tidak semua populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Ada berbagai cara yang digunakan untuk menghitung besar sampel yang ditetapkan dalam melakukan suatu
(11)
penelitian. Penentuan besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:
Keterangan:
n = Jumlah sampel (responden dalam penelitian). N = Jumlah populasi.
e = Kelonggaran sampel (10%). 1 = Konstanta
orang
Dari jumlah populasi 315 orang maka diperoleh sampel sebanyak 76 orang. Karena populasi berstrata secara proposional dan heterogen, maka untuk penentuan sampel menggunakan teknik Proportionate stratified random sampling. Sugiyono (2010, 64) menyatakan “Proportionate stratified random sampling digunakan apabila kondisi populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Adapun penentuan sampel unuk setiap strata dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
(12)
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian
Angkatan Populasi Penarikan Sampel Sampel
2012 64
15
2013 110
27
2014 141
34
Jumlah 76
3.4 JE N I S D A N SU M B E R DA T A
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian jawaban dalam kuisioner.
2. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang bersumber dari buku, jurnal, arikel lepas, internet, laporan penelitian, dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam melakukan suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2010, 312) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Setiap kuesioner berisi pertanyaan yang memuat
(13)
3.5.1 Kuesioner
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Menurut Arikunto (2006, 150) “ Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui”.
Jenis kuesioner pada penelitian ini adalah kuesioner langsung yaitu pertanyaan langsung diberikan kepada responden. Pada penelitian ini, penulis menyusun kuesioner dalam bentuk pertanyaan dengan menyediakan pilihan jawabannya.
3.5.2 Kisi-Kisi Variabel Penelitian
Kisi-kisi kuesioner pada dasarnya memberikan gambaran sistematis mengenai apa yang akan ditanyakan kepada responden sehingga memberikan sinkronisasi antara permasalahan yang diteliti dengan data yang diperoleh dari responden. Oleh karena itu, untuk mempermudah penyusunan kuesioner, maka peneliti membuat kisi-kisi kuesioner yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini:
(14)
Tabel 3.3 Kisi-kisi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Nomor Item
Kuesioner
Jumlah Item Pemanfaatan
bahan Tercetak
a. Frekuensi Penggunaan b. Tujuan Penggunaan c. Kemampuan Pengguna d. Cara Pemanfaatan
1, 2, 3, 4 5, 6, 7 8, 9, 10,12
11
12
Pemanfataan bahan elektronik
a. Frekuensi Penggunaan b. Tujuan Penggunaan c. Kemampuan Pengguna d. Cara pemanfaatan
13, 14, 15, 16 17, 18, 19 20, 21, 22, 24
23
12
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut:
1. Kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada reponden yakni mahasiswa yang hanya dikategorikan sebagai digital natives pada Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya USU yaitu angkatan 2012-2014. 2. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai bahan
pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data dapat diperoleh dari buku, jurnal, artikel lepas atau dari internet.
(15)
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpul dengan cara penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan kemudian diolah untuk dilakukan analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penyajian hasil penelitian disusun kedalam tabel kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan.
Untuk menghitung persentase jawaban yang diberikan oleh responden, rumus persentase yang dipakai yaitu:
Keterangan: P = Persentase
F= Jumlah jawaban yang diperoleh n = Sampel (Hadi 1981, 421)
Untuk menafsirkan besarnya persentase yang dibuat dari tabel tabulasi data, maka peneliti menggunakan penafsiran sebagai berikut:
Jika memiliki persentase 0,00% : Tidak ada Jika memiliki persentase 1,00-24,99% : Sebagian kecil Jika memiliki persentase 25,00-49,99% : Hampir setengahnya Jika memiliki persentase 50% : Setengah
Jika memiliki persentase 50,01-74,99% : Sebagian besar Jika memiliki persentase 75,00-99,99% : Pada umumnya
Jika memiliki persentase 100% : Seluruhnya (Arikunto 2000, 57)
(16)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui perbandingan pemanfaatan bahan tercetak (buku) dan elektronik, dapat dilihat dengan menggunakan indikator frekuensi pemanfaatan, tujuan pemanfaatan, kemampuan pengguna, dan cara pemanfaatan yang diuraikan sebagai berikut:
4. 1 Pemanfaatan Bahan Tercetak
4.1.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku)
Frekuensi pemanfaatan bahan tercetak (buku) pada penelitian ini adalah kekerapan mahasiswa memanfaatkan bahan tercetak (buku) dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Untuk mengetahui frekuensi pemanfaatan bahan tercetak (buku) dapat dilihat dari jawaban responden terhadap pertanyaan tentang frekuensi pemanfaatan bahan tercetak (buku) yang terdapat dalam kuesioner penelitian.
4.1.1.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dalam Satu Minggu Tanggapan responden mengenai frekuensi pemanfaatan bahan tercetak dalam satu minggu adalah berapa kali mahasiswa memanfaatkan bahan tercetak dalam satu minggu. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
(17)
Tabel 4.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dalam Satu Minggu
Pertanyaan Pilihan
Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Berapa kali dalam
seminggu Saudara memanfaatkan bahan
tercetak (buku)?
> 4 kali 13 17,11%
3-4 kali 14 18,42%
1-2 kali 43 56,58%
< 1 kali 6 7,89 %
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa 13 responden (17,11%) menyatakan memanfaatkan bahan tercetak (buku) sebanyak > 4 kali dalam satu minggu, 14 responden (18,42%) menyatakan memanfaatkan bahan tercetak (buku) sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu, 43 responden (56,58%)menyatakan memanfaatkan bahan tercetak (buku) sebanyak 1-2 kali dalam satu minggu, dan 6 responden (7,89%) menyatakan memanfaatkan bahan tercetak (buku) sebanyak <1 kali dalam satu minggu.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara masih memanfaatkan bahan tercetak (buku) sebanyak 1-2 kali dalam satu minggu. Materi yang terdapat dalam bahan tercetak (buku) dapat mendukung atau membantu kegiatan belajar mahasiswa. Walaupun dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat di masa sekarang ini, menghadirkan internet yang memberikan informasi yang dikemas dalam format elektronik sehingga
(18)
memudahkan penemuan informasi dengan cepat dan dapat di akses kapan saja dan dimana saja, tetapi bahan tercetak (buku) masih menjadi pilihan mahasiswa dalam membantu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pengajar/dosen. Hal ini dikarenakan informasi yang tersedia dalam bentuk elektronik yang tersedia di internet tidak sepenuhnya dapat dipercaya kebenarannya. Selain itu, materi bidang ilmu perpustakaan yang tersedia di internet yang berbahasa asing menjadi kendala mahasiswa, sehinnga bahan tercetak (buku) masih menjadi pilihan mahasiswa dalam kegiatan belajarnya.
4.1.1.2 Waktu yang Digunakan Untuk Menemukan Bahan Tercetak (Buku) di Rak Perpustakaan
Tanggapan responden mengenai waktu yang digunakan untuk menemukan bahan tercetak (buku) adalah berapa lama waktu yang digunakan oleh mahasiswa untuk menemukan bahan tercetak (buku) di rak perpustakaan. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Waktu yang Digunakan Untuk Menemukan Bahan Tercetak (Buku) di Rak Perpustakaan
Pertanyaan Pilihan Jawaban
Frekuensi
(F) Persentase (%) Berapa lama waktu yang
Saudara gunakan untuk menemukan bahan tercetak
(buku) di rak perpustakaan?
< 1 jam 46 60,53 %
1-2 jam 24 31,57%
3-4 jam 3 3.95%
> 4 jam 3 3.95%
(19)
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 46 responden (60,53%) menyatakan membutuhkan waktu < 1 jam untuk menemukan bahan tercetak (buku) di rak perpustakaan, 24 responden (31,57%) menyatakan membutuhkan waktu 1-2 jam untuk menemukan bahan tercetak (buku) di rak perpustakaan, 3 responden (3,95%) menyatakan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk menemukan bahan tercetak (buku) di rak perpustakaan, dan 3 responden responden (3,95%) menyatakan membutuhkan waktu > 4 jam untuk menemukan bahan tercetak (buku) di rak perpustakaan.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara membutuhkan waktu < 1 jam untuk menemukan bahan tercetak (buku) di rak perpustakaan. Hal ini dikarenakan dengan adanya OPAC yang tersedia di perpustakaan, dapat membantu mahasiswa menemukan bahan tercetak (buku) yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah. Dengan adanya nomor panggil yang di dapat dari OPAC, mahasiswa dapat langsung melakukan penelusuran ke rak. Hal ini menjadikan mahasiswa tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menemukan bahan tercetak yang dibutuhkan.
4.1.1.3 Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dalam Proses Belajar Mengajar Koleksi bahan tercetak (buku) disediakan di perpustakaan agar dapat dimanfaatkan oleh para pengguna sehingga kebutuhan informasi pengguna dapat terpenuhi. Adapun data yang diperoleh dari para responden mengenai tingkat
(20)
pemanfaatan bahan tercetak (buku) dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dalam Proses Belajar Mengajar
Pertanyaan Pilihan
Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah Saudara
memanfaatkan bahan tercetak (buku) dalam proses belajar
mengajar?
Selalu 13 17,11%
Sering 19 25%
Kadang-kadang 44 57,89%
Tidak pernah - -
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 13 responden (17,11%) menyatakan selalu memanfaatkan bahan tercetak (buku) dalam proses belajar mengajar, 19 responden (25%) menyatakan sering memanfaatkan bahan tercetak (buku) dalam proses belajar mengajar, 44 responden (57,89%) menyatakan kadang-kadang memanfaatkan bahan tercetak (buku) dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara kadang-kadang masih memanfaatkan bahan tercetak (buku) dalam proses belajar mengajar. Terbukti dengan terdapat sebanyak 44 responden (57,89%) menyatakan kadang-kadang memanfaatkan bahan tercetak (buku) dalam proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan belajar, informasi yang di butuhkan
(21)
berasal dari bahan tercetak (buku). Lagi pula, terkadang pengajar/dosen yang mengharuskan penggunaan bahan tercetak (buku) dalam proses pengerjaan tugas. Hal ini menuntut mahasiswa harus menggunakan bahan tercetak (buku).
4.1.1.4 Jumlah Bahan Tercetak (Buku) yang Dimanfaatkan dalam Satu Minggu
Tanggapan responden mengenai jumlah bahan tercetak (buku) yang dimanfaatkan dalam satu minggu adalah berapa banyak bahan tercetak (buku) yang dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam satu minggu. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Bahan Tercetak (Buku) yang Dimanfaatkan dalam Satu Minggu
Pertanyaan Pilihan
Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Berapa jumlah bahan
pustaka tercetak (buku) yang Saudara
manfaatkan dalam satu minggu?
> 4 buku 3 3,95%
3-4 buku 38 10,52%
1-2 buku 53 69,74%
< 1 buku 12 15,79%
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa 3 responden (3,95%) menyatakan memanfaatkan > 4 bahan tercetak (buku) dalam satu minggu, 8 responden (10,52%) menyatakan memanfaatkan sebanyak 3-4 bahan tercetak (buku) dalam satu minggu, 53 responden (69,74%) menyatakan memanfaatkan sebanyak 1-2 bahan tercetak (buku) dalam satu minggu, dan 12 responden
(22)
(15,79%) menyatakan memanfaatkan sebanyak < 1 bahan tercetak (buku) dalam satu minggu.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memanfaatkan bahan tercetak (buku) sebanyak 1-2 buku dalam satu minggu. Hal ini terbukti dengan terdapat sebanyak 53 responden (69,74%) menyatakan memanfaatkan sebanyak 1-2 bahan tercetak (buku) dalam satu minggu. Alasan mahasiswa menyatakan hal tersebut karena dalam proses belajarnya, terkadang mahasiswa harus menemukan informasi dengan cepat karena pengumpulan tugas yang cepat sehingga mahasiswa lebih memilih memanfaatkan informasi yang dikemas dalam bentuk elektronik yang dapat diakses secara online di internet.
4.1.2 Tujuan Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku)
4.1.2.1 Tujuan Utama Penggunaan Bahan Tercetak (Buku)
Dalam memanfaatkan bahan tercetak (buku), mahasiswa memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan utama menggunakan bahan tercetak (buku) yang dinyatakan oleh responden dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Tujuan Utama Penggunaan Bahan Tercetak (Buku) Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah tujuan
utama Saudara menggunakan bahan tercetak
Menyelesaikan tugas 40 52,63%
Perkuliahan 18 23,68%
Menambah wawasan 17 22,37%
(23)
Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 40 responden (52,63%) menggunakan bahan tercetak (buku) untuk menyelesaikan tugas, 18 responden (23,68%) menggunakan bahan tercetak (buku) untuk perkuliahan, 17 responden (22,37%) menyatakan menggunakan bahan tercetak (buku) untuk menambah wawasan, dan 1 responden (1,32%) menyatakan menggunakan bahan tercetak (buku) untuk hiburan.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menggunakan bahan tercetak (buku) untuk menyelesaikan tugas. Kemudian, sebagian kecil mahasiswa menggunakan bahan tercetak (buku) untuk perkuliahan dan menambah wawasan. Hal ini dikarenakan informasi yang terdapat pada bahan tercetak (buku) terpercaya sehinggga sangat membantu dalam menyelesaikan tugas. Selain itu alasan responden menggunakan bahan tercetak (buku) untuk menyelesaikan tugas yaitu sebagian dosen yang mengharuskan penyelesaian tugas berasal atau bersumber dari bahan tercetak (buku).
4.1.2.2 Kemutakhiran Bahan Tercetak (Buku) yang Tersedia di Perpustakaan
Kemutakhiran bahan tercetak (buku) merupakan hal yang sangat penting mengingat semakin pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa sekarang ini. Kemutakhiran bahan tercetak (buku) yang tersedia saat ini di perpustakaan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
(24)
Tabel 4.6 Kemutakhiran Bahan Tercetak (Buku) yang Tersedia di Perpustakaan
Pertanyaan Pilihan
Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah Saudara setuju
jika koleksi bahan tercetak (buku) yang
tersedia saat ini di perpustakaan dikatakan
mutakhir?
Sangat setuju 8 10,53%
Setuju 28 36,84%
Kurang setuju 33 43,42%
Tidak setuju 7 9,21%
Jumlah 76 100%
Data pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 8 responden (10,53%) menyatakan sangat setuju bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan dikatakan mutakhir, sebanyak 28 responden (36,84%) menyatakan setuju bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan dikatakan mutakhir, 33 responden (43,42%) menyatakan kurang setuju bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan dikatakan mutakhir, dan 7 responden (9,21%) menyatakan tidak setuju bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan dikatakan mutakhir.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengah dari mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menyatakan kurang setuju bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan dikatakan mutakhir. Alasan mahasiswa menyatakan hal tersebut dikarenakan kebanyakan bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan
(25)
yang sudah usang) sehingga untuk menemukan bahan tercetak (buku) yang terbaru masih sangat sulit. Hal ini menjadi alasan mahasiswa PSIP USU program S1 menyatakan bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan kurang mutakhir.
4.1.2.3 Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dengan Kebutuhan Pengguna Bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Untuk mengetahui apakah pemanfaatan bahan tercetak (buku) sudah memenuhi kebutuhan pengguna dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dengan Kebutuhan Pengguna
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah pemanfaatan
bahan pustaka tercetak (buku) sudah memenuhi kebutuhan
informasi Saudara?
Memenuhi 15 19,74%
Sebagian saja 58 76,31%
Tidak memenuhi 2 2,63%
Tidak menentu 1 1,32%
Jumlah 76 100%
Pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil responden (19,74%) menyatakan pemanfaatan bahan tercetak (buku) sudah memenuhi kebutuhan informasi mereka yaitu 15 responden. Pada umumnya responden (76,31%) menyatakan pemanfaatan bahan tercetak (buku) sebagian saja memenuhi kebutuhan informasi yaitu 58 responden. Kemudian, responden yang
(26)
menyatakan pemanfaatan bahan tercetak (buku) tidak memenuhi kebutuhan informasi mereka sebanyak 2 responden (2,63%), sementara responden yang menyatakan pemanfaatan bahan tercetak (buku) tidak menentu memenuhi kebutuhan informasi sebanyak 1 responden (1,32%).
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menyatakan pemanfaatan bahan tercetak (buku) sebagian saja memenuhi kebutuhan informasi mereka. Alasan mahasiswa menyatakan hal tersebut karena bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan masih terbatas jumlahnya dan kurang mutakhir (up to date), sehingga sebagian saja kebutuhan informasi mahasiswa dapat terpenuhi.
4.1.3 Kemampuan Pengguna
4.1.3.1 Kemampuan Pengguna Menemukan Informasi dalam Bentuk Tercetak (Buku)
Kemampuan pengguna dalam menemukan informasi dalam bentuk tercetak (buku) melalui OPAC berbeda-beda. Untuk mengetahui kemampuan pengguna dalam menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan menggunakan OPAC dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:
(27)
Tabel 4.8 Kemampuan Pengguna Menemukan Informasi dalam Bentuk Tercetak (Buku)
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F)
Persentase (%) Apakah Saudara sudah
mengetahui cara menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran bahan tercetak (buku) dengan menggunakan OPAC?
Sudah
mengetahui 51 67,11%
Cukup
mengetahui 21 27,63%
Kurang
mengetahu 2 2,63%
Tidak mengetahui 2 2,63%
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 51 responden (67,11%) menyatakan sudah mengetahui cara untuk menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran bahan tercetak (buku) dengan menggunakan OPAC, 21 responden (27,63%) menyatakan cukup mengetahui cara untuk menemukan informasi dalam bentuk tercetak (buku) dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan menggunakan OPAC, sedangkan 2 responden (2,63%) menyatakan kurang mengetahui cara untuk menemukan informasi dalam bentuk tercetak (buku) dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan menggunakan OPAC dan 2 responden (2,63%) menyatakan tidak mengetahui cara untuk menemukan informasi dalam bentuk tercetak (buku) dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan menggunakan OPAC.
(28)
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sudah mengetahui cara untuk menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran bahan tercetak (buku) dengan menggunakan OPAC. Hal ini dikarenakan, dalam proses belajar/perkuliahan mahasiswa telah mempelajari cara menggunakan alat bantu OPAC. Sehingga mahasiswa sudah mengetahui cara dalam menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran bahan tercetak (buku) dengan menggunakan OPAC.
4.1.3.2 Titik Akses dalam Penelusuran Bahan Tercetak (Buku)
Untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, titik akses yang digunakan oleh pengguna dalam penelusuran bahan tercetak (buku) berbeda-beda. Untuk mengetahui titik akses yang digunakan oleh pengguna dalam penelusuran bahan tercetak (buku) dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Titik Akses dalam Penelusuran Bahan Tercetak (Buku) Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apa titik akses
yang Saudara gunakan dalam
penelusuran bahan tercetak
(buku)?
Judul 37 48,68%
Pengarang 5 6,58%
Subyek/kata kunci 14 18,42%
Semua titik akses 20 26,32%
(29)
Pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa hampir setengah responden (48,68%) menggunakan judul sebagai titik akses dalam penelusuran bahan tercetak (buku) yaitu 37 responden. Dan sebagain kecil responden (6,58%) menggunakan pengarang sebagai titik akses dalam penelusuran bahan tercetak (buku) yaitu 5 responden. Kemudian, responden yang menggunakan subyek/kata kunci sebagai titik akses dalam penelusuran bahan tercetak (buku) sebanyak 14 responden (18,42%), sementara responden yang semua titik akses dalam penelusuran bahan tercetak (buku) sebanyak 20 responden (26,32%)
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan menggunakan judul sebagai titik akses dalam penelusuran bahan tercetak (buku). Alasan responden memilih judul sebagai titik akses dalam penelusuran bahan tercetak (buku) yaitu karena dengan mengetikkan judul buku yang dibutuhkan ke dalam mesin pencari (OPAC), maka secara otomatis OPAC akan menampilkan dan memberikan judul buku yang dibutuhkan beserta nomor panggil bahan tercetak (buku). Dengan adanya nomor panggil tersebut, mahasiswa dapat secara langsung melakukan penelusuran ke rak untuk menemukan bahan tercetak (buku) yang dibutuhkan.
4.1.3.3 Kesulitan Penelusuran Bahan Tercetak (Buku)
Tanggapan responden mengenai kesulitan penelusuran bahan tercetak (buku) adalah kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam penelusuran bahan tercetak (buku). Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:
(30)
Tabel 4.10 Kesulitan Penelusuran Bahan Tercetak (Buku)
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Pernahkah Saudara
mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan tercetak (buku)?
Selalu 2 2,63%
Pernah 40 52,63%
Kadang-kadang 32 42,11%
Tidak pernah 2 2,63%
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa 2 responden (2,63%) menyatakan selalu mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan tercetak (buku), sebanyak 40 responden (52,63%) menyatakan pernah mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan tercetak (buku), sedangkan 32 responden (42,11%) menyatakan kadang-kadang mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan tercetak (buku) dan 2 responden (2,63%) menyatakan tidak pernah mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan tercetak (buku).
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara pernah mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan tercetak (buku). Kesulitan yang dialami oleh setiap pengguna dalam menemukan bahan tercetak (buku) berbeda-beda. Untuk mengetahui berbagai kesulitan apa saja yang dialami oleh pengguna dalam menemukan bahan tercetak (buku) dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:
(31)
Tabel 4.11 Kesulitan yang Dialami Dalam Menemukan Bahan Tercetak (Buku)
Pertanyaan Jenis kesulitan Frekuensi (F)
Kesulitan apakah yang sering Saudara alami
dalam menemukan bahan tercetak
(buku)?
Keterbatasan jumlah Bahan Pustaka yang
dimiliki perpustakaan 11
Bahan pustaka yang diperlukan tidak
tersedia di rak perpustakaan 14 Bahan tercetak (buku) yang kurang up to
date 8
Buku yang tersedia di OPAC, tetapi tidak
tersedia di rak 15
Kesulitan dalam melihat kode yang
terdapat pada bahan tercetak (buku) 5 Hasil yang tidak muncul pada OPAC 6 Penyusunan bahan pustaka di rak yang
kurang rapi 8
Tidak pernah mengalami kesulitan 2
Tidak ada jawaban 7
Jumlah 76
Dari tabel 4.11 di atas dapat diketahui kesulitan yang sering dialami responden dalam menemukan bahan tercetak (buku). Responden paling banyak menyatakan bahwa buku yang tersedia di OPAC tetapi tidak tersedia di rak sebagai kesulitan yang paling sering dialami yaitu sebanyak 15 responden. 14 responden menyatakan bahwa bahan pustaka yang diperlukan tidak tersedia di rak perpustakaan, 11 responden menyatakan kesulitan yang dialami dalam menemukan bahan tercetak (buku) adalah keterbatasan jumlah bahan pustaka
(32)
yang dimiliki perpustakaan, 8 responden menyatakan bahan tercetak (buku) yang dimiliki perpustakaan kurang up to date, 8 responden menyatakan penyusunan bahan pustaka di rak yang kurang rapi, 6 responden menyatakan hasil/pencarian yang tidak muncul pada OPAC, 5 responden menyatakan kesulitan dalam melihat kode yang terdapat pada bahan tercetak (buku), 2 responden yang menyatakan tidak pernah mengalami kesulitan dalam menemukan bahan tercetak, dan 7 responden tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Berdasarkan hal di atas, dapat dinyatakan bahwa kesulitan yang paling sering dialami oleh mahasiswa program S1, Proram Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dalam menemukan bahan tercetak (buku) yaitu bahan tercetak (buku) yang tersedia di OPAC tetapi tidak tersedia di rak. Sering kali mahasiswa mengalami kejadian seperti ini, yaitu status buku yang dibutuhkan dalam OPAC tersedia /ada tetapi setelah melakukan penelusuran langsung ke rak, mahasiswa tidak menemukan bahan tercetak (buku) yang dibutuhkan tersebut.
4.1.4 Cara Pemanfaatan
4.1.4.1 Cara Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku)
Dalam memanfaatkan koleksi tercetak (buku), terdapat beberapa cara yang digunakan oleh mahasiswa. Untuk mengetahui cara pemanfaatan bahan tercetak (buku) yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
(33)
Tabel 4.12 Cara Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku)
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Bagaimana Saudara memanfaatkan bahan
pustaka tercetak (buku) di perpustakaan?
Meminjam 63 82,89%
Membaca di tempat 4 5,26%
Mencatat informasi yang dibutuhkan
dari buku
2 2,63%
Fotocopy sesuai
kebutuhan 7 9,22%
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 63 responden (82,89%) menyatakan memanfaatkan bahan pustaka tercetak (buku) di perpustakaan dengan cara meminjam, 4 responden (5,26%) menyatakan membaca di tempat sebagai cara memanfaatkan bahan pustaka tercetak (buku) di perpustakaan sedangkan 2 responden (2,63%) menyatakan memanfaatkan bahan pustaka tercetak (buku) di perpustakaan dengan cara mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku, dan 7 responden (9,22%) menyatakan Fotocopy sesuai kebutuhan sebagai cara memanfaatkan bahan pustaka tercetak (buku) di perpustakaan
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menyatakan memanfaatkan bahan pustaka tercetak (buku) di perpustakaan dengan cara meminjam. Mahasiswa dapat melakukan peminjaman secara
(34)
langsung melalui meja sirkulasi untuk mendapatkan buku yang diinginkan. Dengan melakukan peminjaman, maka responden dapat memiliki waktu yang lama/banyak untuk membaca buku yang dipinjam. Selain itu bahan tercetak (buku) tersebut juga dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi ke meja sirkulasi.
4.2 Pemanfaatan Bahan Elektronik
4.2.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Elektronik
Frekuensi pemanfaatan bahan elektronik pada penelitian ini adalah kekerapan mahasiswa dalam memanfaatkan bahan elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Untuk mengetahui frekuensi pemanfaatan bahan elektronik dapat dilihat dari jawaban responden terhadap pertanyaan tentang frekuensi pemanfaatan bahan elektronik yang terdapat dalam kuesioner penelitian.
4.2.1.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Elektronik dalam Satu Minggu
Tanggapan responden mengenai frekuensi pemanfaatan bahan elektronik dalam satu minggu adalah berapa kali mahasiswa memanfaatkan bahan elektronik dalam satu minggu. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
(35)
Tabel 4.13 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Elektronik dalam Satu Minggu
Pertanyaan Pilihan
Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Berapa kali dalam
seminggu Saudara memanfaatkan bahan
elektronik?
> 4 kali 24 31,58%
3-4 kali 22 28,95%
1-2 kali 16 21,05%
< 1 kali 14 18,42%
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa 24 responden (31,58%) menyatakan memanfaatkan bahan elektronik sebanyak > 4 kali dalam satu minggu, 22 responden (28,95%) menyatakan memanfaatkan bahan elektronik sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu, 16 responden (21,05%) menyatakan memanfaatkan bahan elektronik sebanyak 1-2 kali dalam satu minggu, dan 14 responden (18,42%) menyatakan memanfaatkan bahan elektronik sebanyak < 1 kali dalam satu minggu.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memanfaatkan bahan elektronik sebanyak > 4 kali dalam satu minggu. Mahasiswa membutuhkan informasi setiap harinya dalam pengerjaan tugas dan mendukung pengetahuan yang diberikan oleh dosen sehingga mahasiswa memanfaatkan bahan elektronik yang dapat diakses dari internet sebanyak > 4 kali dalam satu minggu. Hal ini dikarenakan informasi yang dikemas dalam bentuk elektronik dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
(36)
4.2.1.2 Waktu yang Digunakan Untuk Menemukan Bahan Elektronik di Internet
Tanggapan responden mengenai waktu yang digunakan untuk menemukan bahan elektronik adalah berapa lama waktu yang digunakan oleh mahasiswa untuk menemukan bahan elektronik di internet. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Waktu yang Digunakan Untuk Menemukan Bahan Elektronik di Internet
Pertanyaan Pilihan
Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Berapa lama waktu
yang Saudara gunakan untuk menemukan bahan elektronik di
internet?
< 1 jam 45 59,20%
1-2 jam 21 27,63%
3-4 jam 7 9,22%
> 4 jam 3 3.95%
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 45 responden (59,20%) menyatakan membutuhkan waktu < 1 jam untuk menemukan bahan elektronik di internet, 21 responden (27,63%) menyatakan membutuhkan waktu 1-2 jam untuk menemukan bahan elektronik di internet, 7 responden (9,22%) menyatakan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk menemukan bahan elektronik di internet, dan 3 responden responden (3,95%) menyatakan membutuhkan waktu > 4 jam untuk menemukan bahan elektronik di internet.
(37)
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara membutuhkan waktu < 1 jam untuk menemukan bahan elektronik di internet. Dalam internet, informasi yang kita butuhkan dapat kita temukan. Internet menyediakan berbagai jenis informasi seirimg dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Mahasiswa PSIP membutuhkan waktu < 1 jam untuk menemukan bahan elektronik yang dibutuhkan di internet. Hal ini dikarenakan, dengan memasukkan kata kunci ke dalam internet, maka semua dokumen yang berkaitan dengan kata kunci akan terpanggil. Selain itu, dalam perkuliahan di PSIP, sudah diberi materi kuliah tentang penelusuran online, sehingga memudahkan mahasiswa untuk menemukan informasi dalam bentuk elektronik dengan cepat.
4.2.1.3 Pemanfaatan Bahan Elektronik dalam Proses Belajar Mengajar Bahan elektronik yang tersedia di internet yang dapat diakses secara online dapat dimanfaatkan oleh para pengguna sehingga kebutuhan informasi pengguna dapat terpenuhi. Adapun data yang diperoleh dari para responden mengenai tingkat pemanfaatan bahan elektronik dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini:
(38)
Tabel 4.15 Pemanfaatan Bahan Elektronik dalam Proses Belajar Mengajar
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah Saudara
memanfaatkan bahan elektronik dalam
proses belajar mengajar?
Selalu 26 34,21%
Sering 34 44,74%
Kadang-kadang 16 21,05%
Tidak pernah - -
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 26 responden (34,21%) menyatakan selalu memanfaatkan bahan elektronik dalam proses belajar mengajar, 34 responden (44,74%) menyatakan sering memanfaatkan bahan elektronik dalam proses belajar mengajar, 16 responden (21,05%) menyatakan kadang-kadang memanfaatkan bahan elektronik dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sering memanfaatkan bahan elektronik dalam proses belajar mengajar. Hal ini terbukti dengan terdapat sebanyak 34 responden (44,74%) menyatakan sering memanfaatkan bahan elektronik dalam proses belajar mengajar. Setiap harinya mahasiswa membutuhkan informasi dalam kegiatan belajar dan pengerjaan tugas yang diberikan oleh dosen. Selain itu mahasiswa juga membutuhkan informasi dalam menambah pengetahuan tentang berbagi bidang. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berasal dari bahan elektronik yang terdapat dalam internet yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Ini lah
(39)
4.2.1.4 Jumlah Bahan Elektronik yang Dimanfaatkan dalam Satu Minggu Tanggapan responden mengenai jumlah bahan elektronik yang dimanfaatkan dalam satu minggu adalah berapa banyak bahan elektronikk yang dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam satu minggu. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16 Jumlah Bahan Elektronik yang Dimanfaatkan dalam Satu Minggu
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi
(F) Persentase (%) Berapa jumlah bahan
Elektronik yang Saudara manfaatkan dalam satu minggu?
> 4 bahan elektronik 19 25%
3-4 bahan elektronik 34 44,74%
1-2 bahan elektronik 16 21,05%
< 1 bahan elektronik 7 9,21%
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa, 19 responden (25%) menyatakan memanfaatkan sebanyak > 4 bahan elektronik dalam satu minggu, 34 responden (44,74%) menyatakan memanfaatkan sebanyak 3-4 bahan elektronik dalam satu minggu, 16 responden (21,05%) menyatakan memanfaatkan sebanyak 1-2 bahan elektronik dalam satu minggu, dan 7 responden (9,21%) menyatakan memanfaatkan < 1 bahan elektronik dalam satu minggu
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memanfaatkan bahan elektronik sebanyak 3-4 bahan elektronik dalam satu
(40)
minggu. Hal ini terbukti dengan terdapat sebanyak 34 responden (44,74%) menyatakan memanfaatkan sebanyak 3-4 bahan elektronik dalam satu minggu. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan belajar sehari-hari, mahasiswa meembutuhkan informasi dengan cepat dalam pengerjaan tugas sehingga mahasiswa lebih memilih memanfaatkan informasi yang dikemas dalam bentuk elektronik yang dapat diakses secara online di internet. Karena informasi yang berasal dari internet dapat ditemukan dengan cepat sehingga sangat membantu mahasiswa dalam pengerjaan tugasnya.
4.2.2 Tujuan Pemanfaatan Bahan Elektronik
4.2.2.1 Tujuan Utama Penggunaan Bahan Elektronik
Dalam memanfaatkan bahan elektronik yang tersedia di internet dan dapat diakses secara online, mahasiswa memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan utama menggunakan bahan elektronik yang dinyatakan oleh responden dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17 Tujuan Utama Penggunaan Bahan Elektronik
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F)
Persentase (%)
Apakah tujuan utama Saudara menggunakan bahan
elektronik?
Menyelesaikan tugas 33 43,42%
Perkuliahan 21 27,6
3%
Menambah wawasan 18 23,69%
Hiburan 4 5,26%
(41)
Dari tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 33 responden (43,42%) menggunakan elektronik untuk menyelesaikan tugas, 21 responden (27,63%) menggunakan bahan elektronik untuk perkuliahan, 18 responden (23,69%) menyatakan menggunakan bahan elektronik untuk menambah wawasan, dan 4 responden (5,26%) menyatakan menggunakan bahan elektronik untuk hiburan.
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang dikategorikan sebagai digital natives menggunakan bahan elektronik untuk menyelesaikan tugas dan untuk mendukung perkuliahan. Kemudian, sebagian kecil mahasiswa menggunakan bahan elektronik untuk menambah wawasan serta hiburan. Bahan elektronik yang tersedia di internet yang dapat diakses secara online menyediakan berbagai jenis informasi yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam memudahkan pengerjaan tugas. Sehingga bahan elektronik sangat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan oleh para dosen.
4.2.2.2 Kemutakhiran Bahan Elektronik
Kemutakhiran bahan elektronik yang tersedia di internet merupakan hal yang sangat penting mengingat semakin pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa sekarang ini. Kemutakhiran bahan elektronik yang tersedia saat ini dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:
(42)
Tabel 4.18 Kemutakhiran Bahan Elektronik
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah Saudara
setuju jika bahan elektronik dikatakan
mutakhir (up to date)?
Sangat setuju 23 30,26%
Setuju 42 55,26%
Kurang setuju 11 14,48%
Tidak setuju - -
Jumlah 76 100%
Data pada tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 23 responden (30,26%) menyatakan sangat setuju bahan elektronik yang tersedia di internet dikatakan mutakhir, sebanyak 42 responden (55,26%) menyatakan setuju bahan elektronik yang tersedia di internet dikatakan mutakhir, 11 responden (14,48%) menyatakan kurang setuju bahan elektronik yang tersedia di internet dikatakan mutakhir.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar dari mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menyatakan setuju bahan elektronik yang tersedia di internet dikatakan mutakhir (up to date). Dalam bahan elektronik yang diakses secara online di internet, mahasiswa merasakan bahwa informasi yang terdapat di intenet mutakhir (up to date). Hal ini dikarenakan seiring dengan perkembangan pengetahuan yang sangat pesat, menuntut internet selalu memberikan informasi yang terbaru (up to date) sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para penvcari informasi.
(43)
Bahan elektronik yang tersedia di internet yang dapat di akses secara online di internet bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Untuk mengetahui apakah pemanfaatan bahan elektronik sudah memenuhi kebutuhan pengguna dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.19 Pemanfaatan Bahan Elektronik dengan Kebutuhan Pengguna Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah pemanfaatan
bahan elektronik sudah memenuhi kebutuhan
informasi Saudara?
Memenuhi 49 64,47%
Sebagian saja 26 34,21%
Tidak memenuhi - -
Tidak menentu 1 1,32%
Jumlah 76 100%
Pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden (64,47%) menyatakan pemanfaatan bahan elektronik sudah memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan yaitu 49 responden. Dan hampir setengah responden (34,21%) menyatakan pemanfaatan bahan elektronik sebagian saja memenuhi kebutuhan informasi yaitu 26 responden. Kemudian, responden yang menyatakan pemanfaatan bahan tercetak (buku) tidak menentu memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan sebanyak 1 responden (1,32%).
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sudah terpenuhi kebutuhan informasinya dengan memanfaatkan bahan elektronik. Hal ini dikarenakan bahan elektronik yang tersedia mutakhir (up to date) sesuai
(44)
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga dengan hadirya informasi yang dikemas dalam bentuk elektronik dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa.
4.2.3 Kemampuan Pengguna
4.2.3.1 Kemampuan Pengguna Menemukan Informasi dalam Bentuk Elektronik
Setiap pengguna memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang beragam dalam menemukan informasi dalam bentuk elektronik. Kemampuan pengguna berhubungan erat dengan tingkat keberhasilannya dalam menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui kemampuan pengguna dalam menemukan informasi dalam bentuk elektronik dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini:
Tabel 4.20 Kemampuan Pengguna Menemukan Informasi dalam Bentuk Elektronik
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F)
Persentase (%) Apakah Saudara sudah
mengetahui cara menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran informasi dalam bentuk elektronik?
Sudah mengetahui 31 40,79%
Cukup mengetahui 37 48,69%
Kurang mengetahui 8 10,52%
Tidak mengetahui - -
(45)
Dari tabel 4.20 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 31 responden (440,79%) menyatakan sudah mengetahui cara untuk menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran informasi dalam bentuk elektronik, 37 responden (48,69%) menyatakan cukup mengetahui cara untuk menemukan informasi dalam bentuk elektronik dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan, sedangkan 8 responden (10,52%) menyatakan kurang mengetahui cara untuk menemukan informasi dalam bentuk elektronik dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan.
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara cukup mengetahui cara untuk menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan efisien juga relevan dengan kebutuhan dalam penelusuran informasi dalam bentuk elektronik. Masih banyak mahaiswa yang belum mengerti sepenuhnya cara menemukan informasi dengan cepat, tepat. Dan efisien. Hal ini dikarenakan mahasiswa PSIP angkatan 2013 dan 2014 yang belum mendapat materi kuliah tentang penelusuran online sehingga mahasiswa belum sepenuhnya mengerti cara menemukan informasi dengan cepat, tepat, efisien dan juga relevan.
4.2.3.2 Titik Akses dalam Penelusuran Bahan Elektronik
Untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, titik akses yang digunakan oleh pengguna dalam penelusuran bahan elektronik berbeda-beda.
(46)
Untuk mengetahui titik akses yang digunakan oleh pengguna dalam penelusuran bahan elektronik dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut ini:
Tabel 4.21 Titik Akses dalam Penelusuran Bahan Elektronik Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apa titik akses
yang Saudara gunakan dalam
penelusuran bahan elektronik?
Judul 24 31,58%
Pengarang 4 5,26%
Subyek/kata kunci 28 36,84%
Semua titik akses 20 26,32%
Jumlah 76 100%
Pada tabel 4.21 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 24 responden (31,58%) menggunakan judul sebagai titik akses dalam penelusuran bahan elektronik, reponden yang menggunakan pengarang sebagai titik aksses dalam penelusuran bahan elektronik sebanyak 4 responden (5,26%), 28 responden (36,84%) menggunakan subyek/kata kunci sebagai titik akses dalam penelusuran bahan elektronik, reponden yang menggunakan semua titik akses sebagai titik akses dalam penelusuran bahan elektronik sebanyak 20 responden (26,32%).
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menggunakan subyek/kata kunci sebagai titik akses dalam penelusuran bahan elektronik. Hal ini diikarenakan dengan mengetikkan atau memasukkan kata kunci pada kotak mesin pencari, maka bahan elektronik yang berhubungan
(47)
dengan kata kunci akan secara otomatis terpanggil. Dengan demikian mahasiswa dapat memilih atau membuka informasi yang dianggap relevan dengan kebutuhan.
4.2.3.3 Kesulitan Penelusuran Bahan Elektronik
Tanggapan responden mengenai kesuliatan penelusuran bahan elektronik adalah kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam penelusuran bahan elektronik. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut ini:
Tabel 4.22 Kesulitan Penelusuran Bahan Elektronik
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Pernahkah Saudara
mengalami kesulitan dalam penelusuran
bahan elektronik?
Selalu 1 1,32%
Pernah 37 48,68%
Kadang-kadang 35 46,05%
Tidak pernah 3 3,95%
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.22 di atas dapat diketahui bahwa 1 responden (1,32%) menyatakan selalu mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan elektronik, sebanyak 37 responden (48,68%) menyatakan pernah mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan telektronik, sedangkan responden yang menyatakan kadang-kadang mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan elektronik sebanyak 35 responden (46,05%) dan 3 responden (3,95%) menyatakan tidak pernah mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan elektronik.
(48)
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengah mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara pernah mengalami kesulitan dalam penelusuran bahan elektronik. Kesulitan yang dialami oleh setiap pengguna dalam menemukan bahan elektronik berbeda-beda. Untuk mengetahui berbagai kesulitan apa saja yang dialami oleh pengguna dalam menemukan bahan elektronik dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut ini:
Tabel 4.23 Kesulitan yang Dialami Dalam Menemukan Bahan Elektronik Pertanyaan Jenis kesulitan Frekuensi (F)
Kesulitan apakah yang sering Saudara alami dalam
menemukan bahan elektronik?
Akses internet yang lambat 10 Bahan Elektronik tidak
tersedia dalam full text 9 Bahasa yang tersedia dalam
bahan elektronik 5
Kesulitan dalam
menentukan kata kunci 8 Informasi yang di dapat
tidak sesuai dengan keinginan
4
Sumber informasi yang
tidak terpercaya 11
Informasi yang berbayar 7 Informasi yang tidak sesuai
dengan kata kunci 5
Banyaknya dokumen yang
terpanggil 3
Tidak ditemukannya hasil
(49)
Tidak pernah mengalami
kesulitan 3
Tidak ada jawaban 5
Jumlah 76
Dari tabel 4.23 di atas dapat diketahui kesulitan yang dialami responden dalam menemukan bahan elektronik. Adapun kesulitan yang dialami responden adalah sebanyak 10 responden menyatakan kesulitan yang dialami dalam menemukan bahan tercetak adalah akses internet yang lama, 9 responden menyatakan bahan elektronik tidak tersedia dalam full text, 5 responden menyatakan bahasa yang tersedia dalam bahan elektronik, 8 responden menyatakan kesulitan dalam menentukan kata kunci, 4 responden menyatakan informasi yang di dapat tidak sesuai dengan keinginan, 11 responden menyatakan sumber informasi yang tidak terpercaya, 7 responden menyatakan informasi yang berbayar, 5 responden menyatakan informasi yang tidak sesuai dengan kata kunci, 3 responden menyatakan banyaknya dokumen yang terpanggil, 6 responden menyatakan tidak ditemukannya hasil terhadap subyek yang dicari, 3 responden menyatakan tidak pernah mengalami kesulitan, dan 5 responden tidak memberikan jawaban terhadap pertanyaan kesulitan yang dialami dalam menemukan bahan elektronik. Adapun kesulitan yang paling banyak dialami responden dalam menemukan bahan elektronik yaitu sumber informasi bahan elektronik yang tersedia di internet yang dapat diakses secara online tidak terpercaya. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya informasi yang tersedia
(50)
dalam bentuk blog yang terdapat di internet yang informasinya tidak sepenuhnya dapat dipercaya.
4.2.4 Cara Pemanfaatan
4.2.4.1 Cara Pemanfaatan Bahan Elektronik
Dalam memanfaatkan bahan elektronik, terdapat beberapa cara yang digunakan oleh mahasiswa. Untuk mengetahui cara pemanfaatan bahan elektronik yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut ini:
Tabel 4.24 Cara Pemanfaatan Bahan Elektronik
Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Tindakan apa yang
Saudara lakukan terhadap hasil penelusuran bahan
elektronik?
Men-download 59 77,63%
Mencetak 2 2,63%
Membaca di layar 15 19,74%
Lain-lain - -
Jumlah 76 100%
Dari tabel 4.24 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 59 responden (77,63%) menyatakan men-download adalah tindakan yang dilakukan terhadap hasil penelusuran bahan elektronik, 2 responden (2,63%) menyatakan tindakan yang dilakukan terhadap hasil penelusuran bahan elektronik adalah mencetak, sedangkan 15 responden (19,74%) menyatakan membaca dilayar adalah tindakan
(51)
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menyatakan tindakan yang dilakukan terhadap hasil penelusuran bahan elektronik adalah dengan cara men-download. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa apabila menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan informasinya. Setelah melakukan pengunduhan terhadap informasi yang dibutuhkan, kemudian informasi dapat disimpan kedalam media penyimpanan seperti flash disk, hard disk, dan lainnya. Dengan melakukan download, Mahasiswa dapat melihat ulang rekaman informasi yang telah disimpan dalam media penyimpanan tersebut kapan pun dibutuhkan.
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian diatas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sering memanfaatkan bahan elektronik dalam kegiatan belajarnya tetapi mahasiswa PSIP masih tetap memanfaatkan bahan tercetak (buku). Namun, waktu yang dibutuhkan dalam menemukan, responden lebih mudah menemukan bahan tercetak dari pada bahan elektronik. Dari segi jumlah pemanfaatan, responden lebih banyak memanfaatkan bahan elektronik dari pada bahan tercetak (buku). Bahan elektronik dianggap lebih mutakhir (up to date) dari pada bahan tercetak. Dan bahan elektronik lebih memenuhi kebutuhan informasi responden dari pada bahan tercetak (buku). Namun dalam proses penemuan, responden lebih mudah menemukan bahan tercetak (buku) dari pada bahan elektronik. Sedangkan untuk Cara pemanfaatan bahan tercetak (buku) yang dilakukan oleh responden yaitu
(52)
dengan cara meminjam. Hal ini dikarenakan dengan melakukan peminjaman maka responden memiliki waktu yang banyak untuk membaca buku yang dipinjam. Sedangkan cara pemanfaatan bahan elektronik adalah dengan cara men-download. Karena dengan men-download, informasi tersebut dapat disimpan ke dalam media penyimpanan sehingga responden dapat melihat ulang rekaman informasi yang telah disimpan ke dalam media penyimpanan kapan pun dibutuhkan oleh responden.
Untuk lebih memudahkan melihat perbandingan pemanfaatan bahan tercetak dan elektronik dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:
Frekuensi Pemanfaatan Waktu yang Digunakan untuk Menemukan Pemanfaatan Dalam Proses Belajar Mengajar Jumlah Bahan yg Dimanfaatka n Tujuan Pemanfaatan (Kemutakhir an Bahan) Pemanfaatan dengan Kebutuhan Kemampuan Menemukan Kesulitan Menemukan
Bahan Tercetak 13 46 13 3 8 15 51 2
Bahan Elektronik 24 45 26 19 23 49 31 3
0 10 20 30 40 50 60 51 31 15 8 3 13 46 13 24 45 26 19 23 49
(53)
Dalam memanfaatkan bahan tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan dan bahan elektronik yang tersedia di internet dan dapat diakses secara online, mahasiswa memiliki tujuan tertentu. Untuk memudahkan melihat perbandingan tujuan utama pengguna dalam penggunaan bahan tercetak (buku) dengan elektronik, dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.2 Perbandingan Tujuan Utama Penggunaan Bahan Tercetak dan Elektronik
Dengan melihat gambar di atas dapat diketahui tujuan utama responden menggunakan bahan tercetak adalah untuk menyelesaikan tugas, sama halnya dengan bahan elektronik. Bahan pustaka tercetak (buku) yang tersedia di perpustakaan digunakan mahasiswa dalam membantu pengerjaan tugas yang
Menyelesaikan
Tugas Perkuliahan
Menambah
wawasan Hiburan
Bahan Tercetak 40 18 17 1
Bahan Elektronik 33 21 18 4
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
33 40
21 18
17
4 1
(54)
diberikan oleh dosen. Sama halnya berbagai informasi yang tersedia di internet yang dapat diakses secara online sangat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan berbagai tugas.
Dalam menemukan bahan tercetak (buku) dan elektronik yang dibutuhkan, mahasiswa menggunakan titik akses yang berbeda yang memudahkan mereka untuk menemukan informasi yang relevan. Untuk melihat titik akses yang digunakan oleh responden dalam memudahkan menemukan informasi dalam bentuk tercetak (buku) dan elektronik, dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.3 Perbandingan Titik Akses dalam Menemukan Bahan Tercetak dan Elektronik
Judul Pengarang Subyek/Kata kunci
Semua titik akses
Bahan Tercetak 37 5 14 20
Bahan Elektronik 24 4 28 20
0 5 10 15 20 25 30 35 40
24 37
5
14
20
4
(55)
Dengan melihat gambar di atas. dapat diketahui bahwa titik akses yang digunakan dalam menemukan bahan tercetak (buku) responden menggunakan titik akses judul. Hal ini dikarenakan dengan mengetikkan judul pada OPAC, responden dapat lansung menemukan nomor klasifikasi buku yang diinginkan. Sedangkan dalam penelusuran bahan elektronik, responden menggunakan subyek/kata kunci sebagai titik akses untuk menemukan bahan dalam bentuk elektronik yang diinginkan. Dengan memasukkan subyek/kata kunci kata mesin pencari, maka secara otomatis bahan elektronik yang berhubungan dengan subyek/kata kunci terpanggil.
Dalam memanfaatkan bahan tercetak dan elektronik, terdapat beberapa cara yang digunakan oleh mahasiswa. Untuk lebih memudahkan melihat jawaban responden mengenai cara pemanfaatan bahan tercetak (buku) yang digunakan oleh mahasiswa dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini:
Gambar 4.4 Cara Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku)
Meminjam Membaca di tempat
Mencatat
informasi Fotocopy
Bahan Tercetak 63 4 2 7
-10 0 10 20 30 40 50 60 70
63
2
7 4
(56)
Berdasarkan hal di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa program S1, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memanfaatkan bahan pustaka tercetak (buku) di perpustakaan dengan cara meminjam. Mahasiswa dapat melakukan peminjaman secara langsung melalui meja sirkulasi untuk mendapatkan buku yang diinginkan. Dengan melakukan peminjaman, maka responden dapat memiliki waktu yang lama/banyak untuk membaca buku yang dipinjam. Selain itu bahan tercetak (buku) tersebut juga dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi ke meja sirkulasi.
Dalam memanfaatkan bahan elektronik, responden memiliki cara yang berbeda. Untuk lebih memudahkan melihat jawaban responden mengenai cara pemanfaatan bahan elektronik yang digunakan oleh mahasiswa dapat dilihat pada gambar 4.5 di bawah ini:
Gambar 4.5 Cara Pemanfaatan Bahan Elektronik
Men-download Mencetak
Membaca di
layar Lain-lain
Bahan Elektronik 59 2 15 0
0 10 20 30 40 50 60 70
59
15
0 2
(1)
membantu saya, meluangkan waktu, memberi masukan dan saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Bapak Ishak, S.S., M.Hum sebagai pembimbing II yang telah banyak membantu, memberikan saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos, M.P selaku penguji I yang telah
memberikan saran serta arahan yang lebih baik dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum selaku penguji II yang telah memberikan arahan dan masukan yang lebih baik lagi dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Seluruh Dosen dan Staf pengajar di Program Studi Ilmu Perpustakaan.
Terima kasih yang tulus penulis sampaikan atas jasa-jasa yang telah diberikan selama perkuliahan.
8. Bang Yudi Purnomo yang telah membantu segala sesuatu yang berhubungan dengan proses administrasi perkuliahan penulis.
9. Adik-adik stambuk 2012-2014 yang banyak membantu mengisi kuesioner yang dibutuhkan penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
10.Sahabat-sahabat Ilmu Perpustakaan 2011, terkhusus buat Magek, Yuni, Tina, Mona, Itin, Winnie, Friska, Yohanna, Feba, Chindi, Suetha dan seluruh teman angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. 11.Hasian Nico Simpati Sinaga, terimakasih atas semua semangat dan
dukungannya.
12.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut membantu kelancaran penyelasaian skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Juli 2015
Penulis
Yesy ATarihoran
(2)
DAFTAR ISI
ABSTRAK…….. ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI….. ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Bahan Pustaka ... 7
2.1.1 Jenis Bahan Pustaka ... 8
2.1.1.1 Bahan Tercetak ... 9
2.1.1.2 Bahan Elektronik ... 11
2.1.2 Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 20
2.1.1.1 Pemanfaatan Bahan Tercetak ... 2Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2 Pemanfaatan Bahan Elektronik ... 30
2.2 Digital Natives ... 34
2.2.1 Pengertian Digital Natives ... 34
2.2.2 Karakteristik Digital Natives... 36
2.3 Penelitian Terdahulu ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
3.1 Pendekatan dan Metode yang digunakan ... 41
3.2 Lokasi Penelitian ... 41
3.3 Populasi dan Sampel ... 41
3.3.1 Populasi ... 41
3.3.2 Sampel………..………...42
3.4 Jenis dan Sumber Data ... 44
3.5.1 Kuesioner ... 45
3.5.2 Kisi-Kisi Variabel Penelitian ... 45
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.7 Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1 Pemanfaatan Bahan Tercetak ... 48
(3)
4.1.1.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dalam Satu
Minggu ... 48
4.1.1.2 Waktu yang Digunakan Untuk Menemukan Bahan Tercetak (Buku) di Rak Perpustakaan... Error! Bookmark not defined.0 4.1.1.3 Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dalam Proses Belajar Mengajar ... Error! Bookmark not defined.1 4.1.1.4 Jumlah Bahan Tercetak (Buku) yang Dimanfaatkan dalam Satu Minggu ... 53
4.1.2 Tujuan Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) ... 54
4.1.2.1 Tujuan Utama Penggunaan Bahan Tercetak (Buku) ... 54
4.1.2.2 Kemutakhiran Bahan Tercetak (Buku) yang Tersedia di Perpustakaan ... 55
4.1.2.3 Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dengan Kebutuhan Pengguna ... 57
4.1.3 Kemampuan Pengguna... 58
4.1.3.1 Kemampuan Pengguna Menemukan Informasi dalam Bahan Tercetak (Buku) ... 58
4.1.3.2 Titik Akses dalam Penemuan Bahan Tercetak (Buku)………..60
4.1.3.3 Kesulitan Penelusuran Bahan Tercetak (Buku) ... 61
4.1.4 Cara Pemanfaatan... 64
4.1.4.1 Cara Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) ... 64
4.2 Pemanfaatan Bahan Elektronik ... 66
4.2.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Elektronik ... 66
4.2.1.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Elektronik dalam Satu Minggu . 66 4.2.1.2 Waktu yang Digunakan Untuk Menemukan Bahan Elektronik di Internet ... 68
4.2.1.3 Pemanfaatan Bahan Elektronik dalam Proses Belajar Mengajar ... 69
4.2.1.4 Jumlah Bahan Elektronik yang Dimanfaatkan dalam Satu Minggu ... 71
4.2.2 Tujuan Pemanfaatan Bahan Elektronik ... 72
4.2.2.1 Tujuan Utama Penggunaan Bahan Elektronik ... 72
4.2.2.2 Kemutakhiran Bahan Elektronik yang Tersedia di Perpustakaan ... 73
4.2.2.3 Pemanfaatan Bahan Elektronik dengan Kebutuhan Pengguna .. 74
4.2.3 Kemampuan Pengguna... 76
4.2.3.1 Kemampuan Pengguna Menemukan Informasi dalam Bahan Elektronik ... 76
4.2.3.2 Titik Akses dalam Penemuan Bahan Elektronik ... 77
4.2.3.3 Kesulitan Penelusuran Bahan Elektronik ... 79
4.2.4 Cara Pemanfaatan... 82
4.2.4.1 Cara Pemanfaatan Bahan Elektronik ... 82
(4)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
5.1 Kesimpulan… ... 90
5.2 Saran… ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 92
(5)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak ... 16
Tabel 3.1 Daftar Populasi ... 42
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... 44
Tabel 4.1 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dalam Satu Minggu ... 49
Tabel 4.2 Waktu yang Digunakan untuk Menemukan Bahan Tercetak (Buku) di Rak Perpustakaan ... 50
Tabel 4.3 Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dalam Proses Belajar Mengajar ... 52
Tabel 4.4 Jumlah Bahan Tercetak (Buku) yang Dimanfaatkan dalam Satu Minggu ... 53
Tabel 4.5 Tujuan Utama Penggunaan Bahan Tercetak (Buku)... 54
Tabel 4.6 Kemutakhiran Bahan Tercetak (Buku) yang Tersedia di Perpustakaan ... 56
Tabel 4.7 Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) dengan Kebutuhan Pengguna ... 57
Tabel 4.8 Kemampuan Pengguna Menemukan Informasi dalamBentuk Tercetak (Buku) ... 59
Tabel 4.9 Titik Akses dalam Penemuan Bahan Tercetak (Buku) ... 60
Tabel 4.10 Kesulitan Penelusuran Bahan Tercetak (Buku) ... 62
Tabel 4.11 Kesulitan yang Dialami dalam Penelusuran Bahan Tercetak (Buku) ... 63
Tabel 4.12 Cara Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) ... 65
Tabel 4.13 Frekuensi Pemanfaatan Bahan Elektronik dalam Satu Minggu ... 67
Tabel 4.14 Waktu yang Digunakan untuk Menemukan Bahan Elektronik di Internet ... 68
Tabel 4.15 Pemanfaatan Bahan Elektronik dalam Proses Belajar Mengajar ... 70
Tabel 4.16 Jumlah Bahan Elektronik yang Dimanfaatkan dalam Satu Minggu . 71 Tabel 4.17 Tujuan Utama Penggunaan Bahan Elektronik ... 72
Tabel 4.18 Kemutakhiran Bahan Elektronik yang Tersedia di Internet ... 74
Tabel 4.19 Pemanfaatan Bahan Elektronik dengan Kebutuhan Pengguna ... 75
Tabel 4.20 Kemampuan Pengguna Menemukan Informasi dalam Bentuk Elektronik ... 76
Tabel 4.21 Titik Akses dalam Penemuan Bahan Elektronik... 78
Tabel 4.22 Kesulitan Penelusuran Bahan Elektronik ... 79
Tabel 4.23 Kesulitan yang Dialami dalam Penelusuran Bahan Elektronik ... 80
(6)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik ... 84 Gambar 4.2 Perbandingan Tujuan Utama Penggunaan Bahan Tercetak
dan Elektronik ... 85 Gambar 4.3 Perbandingan Titik Akses dalam Menemukan Bahan Tercetak dan Elektronik ... 86 Gambar 4.4 Cara Pemanfaatan Bahan Tercetak (Buku) ... 87 Gambar 4.5 Cara Pemanfaatan Bahan Elektronik... 88