xxxiv Siswa merupakan individual yang memiliki keunikan, mempunyai
suatu perbedaan satu sama lain. Setiap siswa pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan siswa lainnya. Sehingga dengan adanya perbedaan
tersebut akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar yang berbeda pula.
d. Pilar Belajar
Pilar belajar merupakan suatu hal penting dalam pendidikan, seperti yang diungkapkan Komisi pendidikan untuk abad XXI Unesco 1996: 85 dalam
Aunurahman 2009:6, Melihat bahwa hakikat pendidikan sesungguhnya adalah
belajar learning. Pendidikan bertumpu pada 4 pilar yaitu : “Learning to know, Learning to do, Learning to live together, Learning to live, Learning to be”.
Di bawah ini penulis akan menjelaskan satu-persatu pilar pendidikan yaitu, sebagai berikut:
1. Learning to know Belajar Mengetahui Dalam hal ini berupaya memahami instrumen-instrumen pengetahuan
baik sebagai alat maupun sebagai tujuan. Sebagai alat pengetahuan tersebut diharapkan akan memberikan kemampuan setiap orang untuk memahami
berbagai aspek lingkungan agar mereka dapat hidup dengan harkat dan martabatnya dalam rangka mengembangkan keterampilan kerja dan
komunikasi dengan berbagai pihak yang diperlukan. Sebagai tujuan maka pengetahuan tersebut akan bermanfaat dalam rangka meningkatkan
pemahaman, pengetahuan, serta penemuan dikehidupanya. 2. Learning to do Belajar berkarya
Dalam hal ini lebih ditekankan pada bagaimana mengajarkan anak- anak untuk mempraktikkan segala sesuatu yang telah dipelajarinya dan dapat
mengadaptasikan pengetahuan-pengetahuan yang telah diperolehnya tersebut dengan pekerjaan-pekerjaan dimasa depan. Memperhatikan secara cermat
kemajuan serta perubahan yang terjadi, maka pendidikan tidak cukup hanya dipandang sebagai transmisi atau melaksanakan tugas-tugas rutin akan tetapi
harus mengarah pada pemberian kemampuan untuk berbuat menjangkau
xxxv kebutuhan-kebutuhan dinamis masa mendatang, karena lapangan kerja
masyarakat mendatang akan sangat bergantung pada kemampuan untuk mengubah kemajuan dalam pengetahuan yang melahirkan usaha atau pekerja-
pekerja baru. 3. Learning to live together, Learning to live Belajar hidup besama
Dalam kehidupan global di mana perbedaan kultur,geografis, dan etnik membangun pluralisme, maka masyarakat harus menyikapinya dengan
kearifan, hal ini akan terwujud jika kita mampu memahami orang lain. Semua itu dapat dilakukan dengan cara melatih dan membimbing peserta didik agar
mereka dapat menciptakan hubungan melalui komunikasi yang baik menjauhi prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain, serta memnjauhi dan
menghindari terjadinya perselisihan dan konflik. 4. Lerning to be Belajar berkembang secara utuh
Dalam hal ini merujuk kepada pengembangan potensi insani secara maksimal. Setiap manusia memerlukan kesempatan untuk mengaktualisasikan
dirinya, dengan kebebasan yang lebih besar, dan kearifan melakukan pilihan- pilihan yang terpadu dengan rasa tanggung jawab yang kuat. Dengan learning
to be, berarti seseorang mengenal jatidiri,serta kemampuan dan kelemahannya, dan dengan kompetensi yang dikuasainya membangun pribadi yang utuh
secara terus-menerus.
e. Tujuan Belajar