liv Seperti yang diungkapkan Haris Mudjiman 2008:37, motivasi
dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a Motivasi intrinsik, yaitu : motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b Motivasi ekstrinsik, yaitu : motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Pendapat mengenai klasifikasi motivasi ada bermacam-macam. Menurut Winkel 1996 – 113 motivasi belajar itu digolongkan menjadi dua
macam atas dasar asal rangsangannya yaitu: 1 Motivasi Ekstrinsik
2 Motivasi Intrinsik 1 Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstirnsik berfungsi karena adanya rangsangan dari luar, seperti misalnya orang yang belajar giat karena ingin mendapat hadiah
dari orang tua. Sadirman 2001 : 88 mengemukakan, ‘Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
rangsangan dari luar”. 2 Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik dapat berfungsi, walaupun tidak ada rangsangan dari luar. Hal seperti ini diungkapkan oleh Sardiman 2001 : 87, “Yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang melakukan sesuatu”.
Sebagai contoh siswa yang belajar karena ingin mendapat pengetahuan dan keterampilan, bukan karena pujian atau ganjaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
d. Fungsi Motivasi Belajar
lv Motivasi belajar sangat berperan dalam keberhasilan dalam pencapaian
suatu tujuan, maka hendaknya diusahakan rangsanagan agar dapat muncul bermacam-macam motivasi hingga membuahkan perilaku yang positif. Motivasi
untuk belajar merupakan daya penggerak dalam diri siswa, sehingga akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Motivasi dalam belajar sangat
diperlukan untuk meningkatkan prestasi siswa. Menurut S. Nasution 1996 : 79- 80 motivasi dapat berfungsi :
1 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2 Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah 2008:157 bahwa motivasi itu mempunyai tiga peranan atau fungsi bagi siswa, yaitu:
1 Motivasi sebagai pendorong perbuatan. 2 Motivasi sebagai penggerak perbuatan.
3 Motivasi sebagai pengarah perbuatan.
Ngalim Purwanto 2007:70-71 mengemukakan ada tiga peranan motivasi dalam belajar, yaitu:
1 Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motivasi itu berfungsi sebagai salah satu penggerak atau sebagai motor yang memberikan
energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. 2 Motivasi itu menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang
harus ditempuh.
3 Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya yaitu menentukan perbuatan- perbuatan mana yang harus dilakukan, akan serasi, guna mencapai tujuan
dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat dari tujuan itu.
Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha seseorang dalam pencapaian prestasi. Motivasi merupakan pendorong timbulnya perbuatan dan
mempengaruhi serta merubah kelakuan. Untuk mengembangkan motivasi yang baik pada diri anak hendaknya
membina pribadi anak didik agar dalam diri anak itu tumbul motif keinginan
lvi melaksanakan sesuatu yang mulia dan luhur. Selain itu dapat mengatur dan
menyediakan situasi-situasi baik lingkungan keluarga atau sekolah yang memungkinkan timbulnya saingan atau kompetisi yang sehat antar anak didik,
menimbulkan perasaan puas terhadap hasil-hasil dan prestasi yang dicapai. Janganlah anak mau belajar hanya karena takut dimarahi, dihukum, mendapat
angka merah atau takut tidak lulus ujian. Jika orang tua atau guru dapat memotivasi yang baik pada anak, maka
timbullah dorongan atau keinginan untuk belajar lebih baik. Anak dapat menyadari apa guna belajar dan apa tujuan yang hendak dicapai
e. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar