lxxiv 6. Menggandakan angket sesuai dengan banyaknya anggota sampel.
7. Penyebaran angket, angket yang telah diperbanyak disebarkan kepada responden yang menjadi sampel penelitian untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan. 8. Penarikan angket, setelah memperoleh data-data yang diperlukan
kemudian angket-angket tersebut diambil kembali.
Kemudian angket yang dibuat oleh peneliti perlu diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga dapat valid dan terpercaya.
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya Saifudin Anwar, 1997; 5. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2002: 138, “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.Dari pengertian diatas , validitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dikatakan valid atau sahih
akan mempunyai tingkat validitas yang tinggi atau sebaliknya. Dan mampu mengukur apa yang dinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas angket peneliti menggunakan rumus korelasi prodact moment yang dikemukakan oleh Pearson seperti yang
dikutip oleh Suharsimi Arikuto 2002:138
r
xy
=
{ }
{ }
å å
å å
å å
å
- -
-
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara x dan y
X å
= jumlah skor butir angket variabel X
Y å
= jumlah skor butir angket variabel Y N = jumlah subyek uji coba
lxxv Jika r
xy hitung
³ r
xy tabel
maka instrumen dikatakan valid Jika r
xy hitung
£ r
xy tabel
maka instrumen dikatakan tidak valid Menurut Syaifuddin Azwar 1997: 10, validitas pada umumnya
dinyatakan secara empirik oleh suatu koefisien, yaitu koefisien validitas. Validitas dinyatakan oleh korelasi antara distribusi skor tes yang
bersangkutan dengan distribusi skor suatu kriteria yang relevan. Kriteria ini dapat berupa skor tes lain yang mempunyai fungs ukur yang sama dengan tes
yang bersangkutan dan dapat pula berupa ukuran-ukuran lain yang relevan, misalnya performansi pada suatu pekerjaan, hasil rating oleh pihak ketiga dan
semacamnya. Syaifuddin Azwar 1997: 10 menyatakan apabila skor pada tes diberi
lambang X dan skor pada kriterianya mempunyai lambang Y, maka koefisien korelasi antara tes an kriteria itu adalah
xy
r
. Simbol
xy
r
inilah yang digunakan untuk menyatakan tinggi rendahnya validitas suatu alat ukur. Koefisien
validitas hanya mempunyai makna jika mempunyai harga yang positif. Walaupun semakin tinggi mendekati angka 1,0 berarti suatu tes semakin valid
hasil ukurnya, namun dalam kenyataannya suatu koefisien validitas tidak akan pernah mencapai angka maksimal atau medekati angka 1,0.
2. Uji Reliabilitas