Studi Banding Arsitektur: Bandung International High School
31 1,5 m
2
dengan kapasitas tiap ruang maksimal 36 orang untuk SD dan 40 orang untuk SMP dan SMA. Ruang belajar teori untuk SD berukuran 63 m
2
7 x 9 m dan untuk SMP dan SMA berukuran 72 m
2
8 x 9 m. Untuk ruang belajar praktik terutama praktik lab IPA dan ruang kesenian tari umumnya menggunakan rasio
1: 2 - 3.5 m
2
. Penggunaan ruang praktik disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar 12, 13, ΒΌ. 15, 16, 18, atau 110 dengan menggunakan sistem kelas
berjalan Depdiknas, 2003. Kebutuhan perabot pendidikan umumnya wadah atau tempat peralatan
ditempatkan pada tiap-tiap jenis ruang yang digunakan sesuai dengan jenis aktivitas dalam tiap-tiap ruang tersebut. Untuk jumlah dan ukuran perabot yang
dibutuhkan pada tiap-tiap ruang umumnya ditentukan oleh jumlah pemakainya, sifat penggunaan tunggalganda, sifat perabot bergeraktidak bergerak, dan
jumlah serta ukuran peralatan pendidikan yang disimpan dalam perabot. Di samping itu, ukuran perabot juga haruslah disesuaikan dengan kelayakan
antropometri dan ergonomis pemakainya Depdiknas, 2003. Kebutuhan minimal untuk lahan bagi kepentingan sekolah dapat
dikelompokkan menjadi kebutuhan lahan untuk ruangbangunan, infrastruktur bangunan, lahan untuk perindangantaman sekolah, serta lahan untuk tempat
bermain, tempat upacara, dan lapangan olahraga yang keberadaannya dapat disatukan. Kebutuhan lahan untuk bangunan disesuaikan dengan jumlah luas
ruang bangunan yang dibutuhkan setelah memperhitungkan rasio pengguna, jumlah pemakai, jumlah perabot tiap ruang, dan model umum ukuran bangunan.
Kebutuhan luas infrastruktur bangunan sebesar 20 dari luas ruang bangunan dibagi koefisien dasar bangunan Depdiknas, 2003. Kebutuhan minimal lapangan
olahragatempat bermainlapangan upacara dapat menggunakan pedoman luas satu lapangan olahraga yang paling luas dibutuhkan lapangan sepak bolabasket
atau menggunakan standar rasio tempat upacaratempat bermain dengan rasio minimal 1 : 1,5 m
2
. Kebutuhan lahan untuk perindangan sekolahtaman sekolah minimal sebesar 25 dari luas lahan lainnya.