35
Gambar 2.18 Gedung Dorminotory dan Fasilitasnya
Sumber: www.BIHS.com
2.5 Elaborasi Tema: Arsitektur Eco-Tech
2.5.1 Pengertian
Tema Eco-Tech diartikan sebagai perpaduan arsitektur high technology dengan arsitektur sustainable.
Arsitektur High-Tech dapat diartikan sebagai ilmu dan seni dalam merancang bangunan bagi manusia dengan kekhususan spesialisasi di dalam
bidang pemanfaatan teknologi terkini baik untuk estetika, struktur, dan fungsinya untuk menjawab masalah perancangan. Bangunan high-tech sendiri harus lebih
mempresentasikan teknologinya daripada sekedar menggunakannya untuk hal efisiensi. Struktur dan utilitas yang ditonjolkan merupakan salah satu ciri dari
arsitektur high-tech. Arsitektur
sustainable berkelanjutan
adalah arsitektur
yang memberikan kenyamanan dan manfaat bagi pengguna, masyarakat sekitar, alam
dan aspek-aspek lainnya secara global. Proses arsitektur sustainable mulai dari proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan. Visi
Universitas Sumatera Utara
36 arsitektur berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
glass houses effect, juga mengandung maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi kualitas dibanding kuantitas ditinjau dari aspek fungsional,
lingkungan, kesehatan, kenyamanan, estetika dan nilai tambah.
2.5.2 Interpretasi Arsitektur Eco-Tech
Ciri-ciri arsitektur eco-tech : 1.
Memakai struktur pondasi 2.
Mempunyai bentuk yang mengekspresikan strukturnya 3.
Ruangan menyesuaikan dengan fungsi bangunan 4.
Orientasi bangunan mengarah pada lingkungan 5.
Menggunakan teknologi yang mempertimbangkan nilai-nilai ekologi 6.
Menggunakan sistem-sistem alami, selaras dengan iklim setempat, daur ulang, dan menggunakan potensi setempat
7. Material yang dipilih yang hemat energi dan dapat di daur ulang
8. Melalui pendekatan ekologi dan iklim setempat
9. Menyesuaikan dengan site dan lingkungan
10. Perancangan bentuk dan struktunya berdasarkan kebutuhan
11. Arsitektur Eco-tech harus mampu berhubungan dengan ekologi
2.5.3 Keterkaitan Tema dengan Judul