8
2.2 Tinjauan Umum Proyek
2.2.1 Latar Belakang
Gambar 2.1 Ilustrasi Latar Belakang Proyek
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
9 Metropolitan Mebidang-Ro Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo, Segitiga
Ekonomi Regional Indonesia-Thailand-Singapura IMT-GT, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA sangat mempengaruhi pembangunan di Sumatera
Utara. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya lowongan kerja di Sumatera Utara khususnya di Metropolitan Mebidang-Ro. Para ekspatriat tersebut
membutuhkan tempat tinggal dan fasilitas pendukung untuk keberlangsungan kehidupan yang nyaman bagi mereka.
Sebuah fasilitas akademik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan para ekspatriat. Demi meningkatkan kualitas fasilitas di Indonesia
dibutuhkan suatu fasilitas pendidikan yang berkualitas dan memenuhi persyaratan sebagai Sekolah Internasional, yaitu sistem pendidikan yang berkualitas, tenaga
pengajar yang kompeten, dan fasilitas yang mendukung setiap kegiatan belajar mengajar.
2.2.2 Perkembangan Kota
Istilah Metropolitan Mebidangro Medan-Binjai-Deli Serdang dan Karo mulai diperkenalkan pada tahun 2008 setelah perubahan batas terkait masuknya
sebagian Kabupaten Karo. Sebelumnya hanya meliputi Medan-Binjai-Deli Serdang Metropolitan Mebidang. Medan merupakan Kota inti dalam sistem
Perkotaan Metropolitan ini. Perkembangan dan pertumbuhan kegiatan perkotaan akibat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk serta bertambahnya
fungsi Kota Medan menuntut infrastuktur dan ruang pembangunan yang lebih luas. Wilayah administrasi Kota medan sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan
penduduknya sehingga mulai terjadi interaksi komuting yang semakin meningkat sejak tahun 1980-an. Sejak itu pembangunan Kota Medan selalu didasarkan pada
pertimbangan pembangunan dalam sistem perkotaan Metropolitan terkait wilayah sekitar Kota Medan yaitu Binjai dan Deli Serdang.
Dulu wilayah Kabupaten Deli Serdang yang beribu kota kabupaten di Lubuk Pakam disebut Kabupaten Deli dan Serdang dan pemerintahannya
berpusat di Kota Medan. Wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang
Universitas Sumatera Utara
10 berbentuk kerajaan kesultanan yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan,
dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan. Berdasarkan PP No 7 Tahun 1984, ibu kota Kabupaten Deli Serdang dipindahkan ke Lubuk Pakam dengan
lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara tanggal 23 Desember 1986.
Munculnya proyek Mebidangro berdampak besar pada pembangunan Kabupaten Deli Serdang, terutama pengaruh pembangunan Bandara Internasional
Kuala Namu di Kecamatan Beringin. Sebelum pembangunan Bandara Internasional Kualanamu, lokasi pembangunan tersebut merupakan perkebunan
kelapa sawit milik PT PN II di Kualanamu bahkan jalan menuju bandara saat ini, dahulu hanya jalanan desa berupa jalan tanah yang berukuran sempit.
Bandara Internasional Kuala Namu akan menjadi pusat kota aerotropolis. Tidak hanya melayani penerbangan, tetapi Bandara ini juga menjadikan
sekitarnya menjadi kawasan bisnis dan rekreasi, mengintegrasikan bandara dengan kawasan di sekitar bandara dengan radius hingga 30 km dan dampak
ekonomi sampai 70 km. Dampak tersebut menjangkau lokasi perancangan di Kecamatan Beringin.
Pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu berdampak pada kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat, kebutuhan akademi untuk
meningkatkan sumber daya manusia, kebutuhan transportasi untuk menghasilkan kinerja yang cepat dan berkualitas, komersil, perkantoran, perumahan, dan lain
sebagainya untuk mendukung fungsi bandara dan fungsi lainnya.
2.2.3 Kebijakan Pembangunan