Refleksi Penelitian Metode Penelitian

1.6.2 Refleksi Penelitian

Pagi itu dengan mengendarai sepeda motor saya berangkat menuju warnet, sesamapainya disana tepat pukul sembilan pagi, dan saya hanya melihat tiga orang pelanggan warnet salah satunya merupakan anak SMP, tepat didepan warnet dimana saya berada saat itu terdapat sebuat sekolah. Awalnya saya tidak tahu apakah anak sekolah tersebut bolos sekolah atau sedang mengerjakan sesuatu yang merupakan tugas sekolahnya namun satu hal yang saya tahu ternyata dia sedang bermain game yang juga sering saya mainkan, lalu saya bertanya kepadanya “kok cepat kali kau pulang ? cabut kau kan ?” lalu dia menjawab ”gak ah bang, izin tadi aku pura-pura sakit, lagian malas aku belajar bang pingin naikkan pangkat PB Point Blank aku dulu”, tanpa ambil pusing saya biarkan anak itu bermain game online dan saya pun bermain game online DOTA. Tidak terasa waktu berlalu, hari semakin siang dan anak-anak sekolah pun mulai berdatangan ke warnet, suasana semakin ribut dengan teriakan anak-anak sekolah tersebut. Suasana warnet berubah seketika dengan suara game yang bertema peperangan membuat suasana warnet seperti medan perang, anak-anak tersebut terdiri dari anak SD, SMP dan anak SMA. Game online PB memang merupakan game yang paling laris atau paling sering dimainkan oleh banyak orang dengan segala tingkatan umur, karena game tersebut sangat mudah dimainkan. Tiba-tiba terdengar suara seorang mengatakan “woy lari woy ” dan Universitas Sumatera Utara seketika anak-anak sekolah tersebut lari berhamburan, ternyata penyebabnya adalah seorang guru sekolah tersebut datang ke warnet untuk memeriksa murid- muridnya, lalu guru tersebut berkata kepada operator warnet “jika ada anak kartika yang main disini masih pakai seragam sekolah tolong usir aja ya dek jangan dikasih main”. Ternyata pihak sekolah kartika tersebut tidak memperbolehkan anak muridnya berada di warnet pada jam sekolah dan tidak boleh menggunakan seragam sekolah saat berada di warnet. Beberapa hari kemudian ada kejadian menarik di warnet tepat saya bermain yaitu dhodhex net, saat itu pukul delapan malam saya bermain game online DOTA dengan anak-anak dhodhex crew yang saat itu terdiri dari gembel, zombie, makborez, dan saya sendiri kodok nama ini merupakan nama karakter yang kami gunakan didalam game online DOTA. Nama ini juga sering kami pakai sebagai nama panggilan ketika kami sedang ngumpul-ngumpul. Gembel merupakan seorang mahasiswa berprofesi sebagai operator warnet, Zombie merupakan seorang pemuda yang sudah berkeluarga dan berprofesi sebagai pengusaha, Makborez merupakan seorang pria yang sudah berumur 36 sudah memiliki 3 orang anak dan berprofesi sebagai pegawai di perusahaan listrik negara yang berada dekat dengan warnet tersebut, sedangkan saya Kodok merupakan mahasiswa yang senang bermain game online walaupun sambil melakukan penelitian buat skripsi. Selain kami ada beberapa nama lain yang merupakan anggota dhodhexcrew namun saat itu tidak berada di warnet yaitu Cuncret, Aan, Jontos, Gembul, Ridho, Ceking, Willy, Yudi, Ryan, Akbar, Ary, Johny dan Dewa. Universitas Sumatera Utara Kejadian dimulai saat kami memulai permainan game online DOTA, Gembel tiba-tiba memaki salah satu pemain DOTA yang 1 tim dengan kami, dalam permainan itu satu tim terdiri dari 5 orang sedangkan kami yang bermain DOTA di warnet itu hanya 4 orang jadi kami memilih teman 1 orang lagi secara random. Gembel memaki-memaki pemain tersebut dengan kata-kata yang kasar dan kami hanya paling tertawa ketika mereka saling memaki karena hal itu dinamakan bacot merupakan hal yang biasa dalam game DOTA, namun Gembel merasa tidak senang dan marah dia mau mengusir gamer tersebut dari tim kita namun gamer tersebut tidak mau meninggalkan permainan, Gembel pun marah lalu mencabut kabel router buat koneksi ke internet agar kami berempat dapat keluar dari server tanpa terkena sanksi, karena game online ini memiliki aturan tidak boleh meninggalkan server saat game berjalan terkecuali disconnect, dengan mencabut kabel router itu membuat kami disconnect dari game namun saat itu ketika mencabut kabel router si Gembel tidak sengaja menyetuh kabel saklar buat lampu sehingga membuat keaadaan menjadi gelap, Makborez pun memperbaiki saklar tersebut dan dia terkejut saat lampu hidup dia melihat anaknya yang masih balita duduk di salah satu kursi di warnet tersebut, seketika dia menggendong anaknya dan bergegas keluar mencari seseorang, tidak berapa lama dia kembali dan bertanya kepada kami “lae,siapa yang bawa anakku ini tadi kemari ?”lalu si Gembel menjawab ”tadi ada kuliat ibu-ibu bawa kain gendongan, Makborez”, lalu Makborez merasa kebingungan dan berkata ”mungkin bini aku,pulang lah aku duluan ya lae” sambil menggendong anaknya dia pun berangkat pulang kami pun Universitas Sumatera Utara tertawa terbahak-bahak, dalam pikiran saya “gila sampai bininya datang kewarnet gara-gara si Makborez gak pulang-pulang”. Banyak suka duka yang terjadi warnet kejadian-kejadian diatas merupakan beberapa kejadian yang terjadi di warnet, selain itu suka duka lainnya seperti makan, mandi, begadang sampai menginap di warnet, kehabisan uang terpaksa utang namun kalau lagi gak ada uang teman-teman warnet di lokasi penelitian saya pengertian, mereka kolektifan mengisi billing warnet saya agar saya dapat bermain bersama-sama mereka, begitu juga sebaliknya apabila mereka yang tidak memiliki uang. Di warnet saya mendapat teman baru, pengetahuan tentang teknologi serta informasi-informasi lainnya. Selain di warnet, para gamer dhodhexcrew juga sering ngumpul di warung kopi sekedar melepaskan lelah karena kebanyakan bermain game. Senang-senang, saling memaki, mengejek, menjahili, menipu dan menertawai merupakan hal yang lumrah dikalangan para gamers dan itu juga terjadi pada kami. Insomnia, malas belajar, malas kerja maunya di warnet terus merupakan hal yang biasa terjadi pada saat saya melakukan observasi partisipasi penelitian ini.

1.7 Analisis Data