Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara. Daerah penelitian ditetapkan secara purposive Hartanto, 2004 dengan pertimbangan bahwa di desa tersebut terdapat potensi karet yang diusahakan rakyat. Dari pra survei yang telah dilakukan, lokasi tersebut sangat representatif dari segi akses dan peluang untuk mendapatkan data yang diinginkan.

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani karet rakyat di desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasi. Adapun besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode Slovin. Menurut Slovin dalam pengantar metode penelitian Sevilla 1993, besarnya sampel dapat diperoleh dengan rumus: � = � 1 + �� 2 Dimana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Galat penduga 10 Universitas Sumatera Utara Menurut ketua ppl desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat jumlah populasi petani karet rakyat di daerah penelitian adalah sebanyak 103 Orang. Maka didapat besar sampel penelitian sebagai berikut : N n = N d 2 + 1 103 n = 103 0,1 2 + 1 = 50 Orang

3.3 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani karet melalui wawancara dengan berpedoman pada kuisioner, dimana sampel memberikan jawaban berdasarkan pilihan yang tersedia atau mengisi langsung dalam kuisioner. Selain itu, peneliti juga melakukan pengamatan langsung terhadap objek studi. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain gambaran lokasi umum lokasi penelitian, data demografi, data luas areal, produksi, produktivitas, harga karet di provinsi Sumatera Utara, dan data jumlah populasi petani karet. Data sekunder diperolah dari instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Perkebunan, Kantor Kepala Desa, buku literatur serta media internet yang sesuai dengan penelitian. Universitas Sumatera Utara 3.4.Metode Analisis Data Untuk masalah 1 dijelaskan secara deskriptif sesuai dengan keadaan yang ada di daerah penelitian. Untuk masalah 2 menurut Soekartawi 2002 mengenai besar pendapatan petani karet rakyat digunakan rumus : Pd = TR-TC dimana: Pd = pendapatan TR = Total Revenue total penerimaan TC = Total Cost total biaya Untuk masalah 3 mengetahui skala usaha minimum perkebunan karet rakyat, digunakan metode analisis skala ekonomi dengan menggunakan pendekatan analisis Minimum Efficient Scale MES, yaitu metode yang menentukan tingkat output yang memberikan kemungkinan biaya rata-rata terendah melalui kurva Long Run Average Cost LRAC. Dalam kurun waktu tertentu kurva SRAC berubah sesuai dengan perubahan skala unit usaha, maka kurva biaya jangka panjang LRAC dapat diturunkan dengan menggambar sebuah kurva amplop pada setiap kurva biaya rata-rata ja ngka pendek SRAC. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Kurva LRAC Dengan interpretasi: a. Jika kurva LRAC menurun, berarti skala usaha memperoleh economic of scale. b. Jika kurva LRAC berada pada bagian terendah, berarti skala usaha mencapai minimum efficient scale MES.

c. Jika kurva LRAC mengalami kenaikan, berarti skala usaha mengalami

diseconomies of scale.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional