Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Tinjauan Pustaka

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa Kota Medan memiliki 21 kecamatan dengan jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat untuk periode Januari sampai dengan Mei tahun 2012 sebesar 79.136 KK. Angka tersebut menunjukkan bahwa pagu Raskin untuk Kota Medan cukup besar dimana tingkat kemiskinan di Kota Medan masih tinggi.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas dapat dirumuskan identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan program Raskin di daerah penelitian? 2. Bagaimana respon masyarakat penerima Raskin terhadapprogram beras bagi keluarga miskin Raskin ? 3. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi Respon masyarakat terhadap beras bagi keluarga miskin Raskin?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan program Raskin di daerah penelitian 2. Untuk menganalisis bagaimana respon masyarakat penerima Raskin terhadap program beras bagi keluarga miskin Raskin. 3. Untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi respon masyarakat terhadap peogram beras bagi masyarakat miskin Raskin. Universitas Sumatera Utara

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat penerima Raskin sehingga dapat diketahui bagaimana pelaksanaan Raskin di daerah penelitian dan respon masyarakat secara umum terhadap pelaksanaan program Raskin. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan, khususnya dalam peningkatan kesejahtraan rakyat terkait dalam program Raskin. 3. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi pihak yang membutuhkan khususnya kalangan akademis yang akan mengadakan penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam pembangunan nasional, sektor pertanian pangan menempati prioritas penting. Keadaan ini tercermin dari berbagai bentuk intervensi yang dilakukan pemerintah di sektor pangan terutama beras, seperti intervensi pengembangan teknologi pangan, ketahanan pangan maupun kebijaksanaan harga. Intervensi tersebut ditujukan untuk memecahkan masalah pangan nasional, yaitu penyediaan pangan yang tidak merata di seluruh tanah air serta terjangkauanya daya beli masyarakat Amang, 1993. Konsep ketahanan pangan yang tercantum dalam UU tersebut memberi penekanan pada akses setiap RT terhadap pangan yang cukup, bermutu, dan harganya terjangkau. Implikasi kebijakan dari konsep ini adalah bahwa pemerintah disatu pihak berkewajiban menjamin kecukupan pangan. Dalam arti jumlah dengan mutu yang baik serta stabilitas harga dan di pihak lain peningkatan pendapatan masyarakat khususnya dari golongan berpenghasilan rendah Tambunan, 2003. Secara umum dikatakan bahwa masalah pangan merupakan sebagian dari masalah kesejahteraan pribadi, keluarga dan masyarakat akibat adanya ketimpangan antara kebutuhan persediaan, permintaan pangan dan kesehatan. Permintaan pangan mempunyai kaitan erat dengan pendapatan, harga pangan dan non pangan, pendidikan rumah tangga, serta adat dan kebiasaan. Jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak saja dipengaruhi oleh produksi, Universitas Sumatera Utara ketersediaan pangan nasional atau ketersediaan pasar, tetapi juga dipengaruhi oleh daya jangkau ekonomi daya beli, kesukaan, pendidikan dan nilai sosial budaya yang berlaku di masyarakat Yulianti, 2011. Beras merupakan bahan pangan pokok sumber karbohidrat yang masih menjadi prioritas utama di berbagai wilayah Indonesia, sehingga beras merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai strategis, baik dari segi ekonomi, lingkungan hidup, sosial maupun politik Dermoredjo, 2003. Campur tangan pemerintah dalam ekonomi perberasan antara lain dilakukan melalui lembaga pangan yang bertugas melaksanakan kebijaksanaan pemerintah di bidang perberasan baik yang menyangkut aspek praproduksi, proses produksi, serta pasca produksi. Salah satu lembaga pangan yang diberi tugas pemerintah untuk menangani masalah pasca produksi, khususnya dalam bidang harga, pemasaran dan distribusi adalah Badan Urusan Logsitik Bulog. Bulog adalah lembaga pemerintah yang dibentuk pada tahun 1967 yang ditugaskan pemerintah untuk mengendalikan stabilitas harga dan penyediaan bahan pokok, terutama pada tingkat konsumen dan produsen Suryana, 2001. Program Raskin dianggap sebagai salah satu usaha pemerintah untuk mentransfer pendapatan kepada kelompok sasaran keluarga miskin. Salah satu bentuk transfer pendapatan adalah melalui komoditas beras yang dijual dengan harga bersubsidi kepada rumah tangga miskin, sehingga kebijaksanaan ini dapat memperkuat ketahanan pangan rumah tangga kelompok miskin dan dapat meningkatkan daya beli mereka Amang, 1999. Dewasa ini program beras untuk keluarga miskin Raskin adalah suatu programnasional yang bertujuan membantu rumah tangga miskin dalam Universitas Sumatera Utara memenuhikecukupan kebutuhan pangan dan mengurangi beban finansial melalui penyediaanberas bersubsidi.Selain itu tujuan Raskin jugamemberikan bantuan panganberas kepada keluarga miskin dalam rangka mengatasimasalah kekurangan gizi makro masyarakat guna memenuhi kebutuhan pangan pokoknya. Sasaran Raskin untuk tahun 2012 yaitu berkurangnya beban pengeluaran RTS berdasarkan data PPLS-11 BPS dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui pendistribusian bersubsidi sebanyak 180 kgRTStahun atau setara dengan 15 kgRTSbulan dengan harga tebus Rp.1600,00kg netto di titik distribusi. Rumah tangga sasaran penerima manfaat RTS-PM Raskin adalah rumah tangga miskin di desakelurahan yang berhak menerima Raskin dan terdaftar dalam daftar penerimaan manfaat DPM-1 yang ditetapkan oleh kepala desalurah sebagai hasil musyawarah desakelurahan dan disahkan oleh camat sesuai hasil pendapatan PPLS-11 BPS tahun 2011 BULOG, 2012. Indikator keberhasilan pelaksanaan program Raskin menurut pedoman umum Raskin adalah tepat sasaran penerima manfaat, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administarasi dan tepat kualitas. Tepat sasaran artinya Raskin diberikan hanya pada rumah tangga sasaran penerima manfaat yang merupakan hasil musyawarah desakelurahan yang terdaftar dalam daftar penerima manfaat DPM-1, tepat jumlah artinya jumlah beras Raskin yang merupakan hak rumah tangga sasaran penerima manfaat adalah sebanyak 15 kgRTSbulan. Tepat harga artinya harga beras Raskin adalah Rp. 1600,00 kg netto di titik distribusi. Tepat waktu artinya pelaksanaan distribusi beras Rumah Tangga Sasaran penerima manfaat sesuai dengan rencana distribusi. Tepat administasi artinya terpenuhinya persyaratan administrasi secara benar dan tepat waktu. Tepat kualitas artinya Universitas Sumatera Utara terpenuhinya persyaratan kualitas beras sesuai dengan kualitas beras BULOG Hastuti, 2012. Prinsip perencanaan dan pelaksanaan program Raskin pada dasarnyamengacu kepada transparasi, akuntabilitas, dan partisipatif TAP. Transparasi, yangmaknanya membuka akses informasi kepada lintas pelaku Raskin terutama masyarakat penerima Raskin, yang harus tahu memahami dan mengerti adanyakegiatan Raskin serta memiliki kebebasan dalam melakukan pengendalian secaramandiri. Partisipasi, yang maknanya mendorong masyarakat berperan secara aktifdalam setiap tahapan Raskin, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan pelaksanaandan pengendalian. Akuntabilitas, yang maknanya mengingatkan bahwa setiappengelolahan kegiatan Raskin harus dapat dipertanggung jawabkan kepadamasyarakat setempat maupun kepada semua pihak yang berkompeten sesuai denganperaturan dan ketentuan yang berlaku atau yang telah disepakati BULOG. 2012. Program Raskin memiliki ciri spesifik yaitu : 1. Tidak disalurkan melalui pasar umum, tetapi penjualan langsung kepadapenerima manfaat bersubsidi. 2. Jumlah beras yang disediakan tidak tergantung pada permintaan pasar, tetapiberdasarkan kepada penerimaan jumlah keluarga penerima manfaat. 3. Tidak ditujukan dalam upaya stabilisasi harga pasar, tetapi untuk membantupemenuhan kebutuhan beras keluarga yang menjadi sasaran penerimanmanfaat Raskin. 4. Pelaksanaan Raskin melibatkan berbagai instansi sehingga untuk mempelancar operasinya perlu adanya petunjuk pelaksanaan. Universitas Sumatera Utara Program Raskin ditujukan kepada keluarga miskin dan rawan denganmempertimbangkan kemampuan uang pemerintah. Penerima manfaat yaitu keluargamiskin di DesaKelurahan yang berhak menerima beras Raskin, yang menjadipenerima manfaat dari program ini adalah : a. Keluarga Pra Sejahtera KPS alasan ekonomi yaitu keluarga yang belum dapatmemenuhi indikator KPS yang telah ditetapkan oleh BKKBN, dengan bobotpengkategorian lebih ditekankan pada alasan ekonomi indikator keluargaprasejatera alasan ekonomi yaitu : 1. Pada umumnya anggota keluarga belum mampu makan dua kali sehari 2. Anggota keluarga belum memiliki pakaian yang berbeda untukdirumah, bekerja, sekolah dan berpergian. 3. Bagian lantai yang terluas dari tanah. b. Keluarga Sejahtera I KS I alasan ekonomi yaitu keluarga yang belum memenuhi indikator KS I yang ditetapkan oleh BKKBN, dengan bobotpengkategorian lebih ditekankan pada alasan ekonomi, indikatornya adalah 1. Paling kurang seminggu sekali keluarga makan dagingtelurikan. 2. Setahun terakhir anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stelpakaian baru. 3. Luas lantai rumah paling kurang 8 m untuk tiap penghunijiwa. Penentuan pagu dan alokasi Raskin dimulai dari kuantum pagu Raskin Nasional ditetapkan berdasarkan besarnya subsidipangan Raskin yang disediakan Pemerintahan dalam APBN.Gubernur selaku penanggung jawab tim koordinasi program Raskinprovinsi, mengalokasikan kuantum pagu Raskin Universitas Sumatera Utara kepada masing-masingKabupatenKota dengan mengacu pada data kemiskinan BPS yangditetapkan dalam keputusan Gubernur.Berdasarkan pagu Raskin KabupatenKota, tim koordinasi program Raskinkepada masing-masing Kecamatan dan DesaKelurahan dengan mengacupada RTM dan BPS dengan mempertimbangkan kondisi objektif daerahyang ditetapkan dalam keputusan BupatiWalikota.Tim Raskin Provinsi dapat mengusulkan kepada Gubernur untukmerelokasi pagu Raskin ke KabupatenKota yang dinilai tidak dapatmendistribusikan program Raskin sesuai dengan ketentuan yang telahditetapkan. Data dasar penentuan RTM sasaran adalah hasil pendataan sosial ekonomi BPS. Prioritas penerima manfaat Raskin adalah untuk seluruh RTM dengankategori sangat miskin, miskin dan untuk sebagai RTM dengan kategorihampir miskin. Penurunan RTM sasaran kategori hampir miskin ditentukansesuai dengan objektif di lapangan dan ditetapkan berdasarkanmusyawarah DesaKelurahan setempat. Identitas RTM penerima manfaat program Raskin, harus sesuai dengandaftar nama dan alamat RTM yang telah ditetapkan BPS KabupatenKota. Musyawarah DesaKelurahan adalah forum komunikasi di tingkatDesaKelurahan yang dipimpin kepada DesaLurah, dihadiri oleh perangkatDesaKelurahan, LSM, RT, RW, tokoh masyarakat dan tokoh agama untukmendapatkan kesempatan tentang : • Daftar nama RTM penerima manfaat. • Jadwal, waktu dan tempat distribusi. • Besaran biaya distribusi dari titik distribusi kepada RTM penerimamanfaat. Universitas Sumatera Utara Musyawarah DesaKelurahan dilaksanakan secara periodik minimal 1 satutahun sekali dan di selenggarakan sebelum beras program Raskin didistribusikan.Hasil musyawarah DesaKelurahan dituangkan dalam berita acaramusyawarah DesaKelurahan yang ditanda tangani kepala DesaLurah, BadanPermusyawaratan Desa BPD dan diketahui oleh Camat setempat, dengan melampirkan daftar nama-nama rumah tangga penerima manfaat DPM-1 dan daftar hadir peserta musyawarah. Daftar nama-nama RTM hasil musyawarah DesaKelurahan ditempel dalampapan pengumuman DesaKelurahan dan dilaporkan secara berjenjang ketingkat Kecamatan, KabupatenKota dan Provinsi.Daftar rumah tangga miskinsasaran penerima manfaat DPM-1 dijadikandasar sebagai penerbitan Surat Permintaan Alokasi SPA olehBupatiWalikota kepada perum BULOG melalui Sub Divre setempat. Mekanisme distribusi Raskin dimulai dengan BupatiWalikota mengajukan Surat Permohonan Alokasi SPA kepada SubDivisi Regional Perum BULOG berdasarkan alokasi pagu Raskin dan rumah tangga sasaran penerima manfaat di masing-masing kecamatandesakelurahan.SPA yang tidak dapat dilayani sebagian atau seluruhnya dalam jangka waktutiga bulan, maka pagu dapat direlokasikan ke daerah lain denganmenerbitkan SPA baru yang menunjuk pada SPA yang tidak dapat dilayani.Berdasarkan SPA, Sub Divre menerbitkan SPPBDO beras untuk masing – masing kecamatankelurahandesa kepada pelaksana Raskin. Apabila terdapat tunggakan Harga Penjualan Beras HPB pada periode sebelumnya maka penerbitan SPPBDO periode berikutnya ditangguhkan sampai adapelunasan.Berdasarkan SPPBDO pelaksanaan Raskin mengambil Universitas Sumatera Utara beras di gudang penyimpanan perum BULOG, mengangkut dan menyerahkan beras Raskin kepada pelaksana distribusi di titik distribusi. Kualitas beras yang diserahkan sesuai dengan standar kualitas BULOG. Beras yang tidak memenuhi standartkualitas maka beras dikembalikan kepada pelaksana Raskin untuk ditukardiganti. Serah terima beras Raskin dari pelaksana Raskin kepada pelaksana distribusi dititik distribusi dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima BAST yangmerupakan pengalihan tanggung jawab.Pelaksanaan distribusi menyerahkan Raskin kepada Rumah Tangga MiskinRTM. Mekanisme distribusi secara terperinci diatur dalam pedoman teknis Raskin kabupatenkota disesuaikan dengan kondisi objektif masing-masing daerah. Penyerahan beras di titik distribusi dituangkan dalam Berita Acara SerahTerima BAST yang ditandatangani oleh Satkel Sub Divre sebagai pihakyang menerima beras. BAST tersebut diketahui dan ditandatangani olehKepala DesaLurahCamat atau pejabat yang mewakiliditunjuk. Universitas Sumatera Utara PaguProvinsi Gubernur PaguKab-Kota BupatiWalikota SPA Perum Bulog DivreSubdivreKansilog SPPBDO Gudang Satgas Raskin Titik Distribusi Pelaksana Distribusi Beras KETUA TIM RASKIN NASIONAL Kemenko Bid Kesra Pokja Warung desa Pokmas Mekanisme distribusi Raskin dapat dilihat dalam gambar berikut ini: Gambar 1. Alur Mekanisme Distribusi Raskin Universitas Sumatera Utara Biaya operasional Raskin disediakan untuk memenuhi kebutuhan biaya yangberkaitan dengam pelaksanaan Raskin sampai dengan titik distribusi menjadiperum BULOG.Pengeluaran biaya operasional Raskin dilakukan secara efisien.Biaya Raskin terdiri dari biaya umum dan biaya operasional, termasuk pajak.Biaya umum antara lain digunakan untuk pembuatan brosur, poster dan lainnya. Biaya operasional terdiri dari biaya distribusi dan biaya pendukung. Biayadistribusi meliputi biaya angkutan, pengemasan bila diperlukan, susut,cadangan resiko uang palsu. Biaya pendukung antara lain meliputiadministrasi yakni yang berhubungan dengan penyelenggaraan administrasiseperti ATK, materai, biaya transfer dan lain-lain. Biaya pendukungselanjutnya pembuatan laporan, honor, biaya koordinasi dan biaya rapat, biayasosialisasi, monitoring dan evaluasi yang tidak dibiayai dari APBN. Ongkos dari titik distribusi sampai ke penerima manfaat dialokasikan dariAPBD setempat atau swadaya masyarakat.Pengeluaran biaya operasional Raskin harus dipertanggung jawabkan dengan dilengkapi bukti-bukti pengeluaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku danrealisasi biaya operasional Raskin dilaporkan ke Divre Perum BULOG. Pembayaran Harga Penjualan Beras HPB Raskin dari rumah tangga sasaranpenerima manfaat kepada pelaksana distribusi dilakukan secara tunai Rp1.600,00kg netto.Uang HPB tersebut langsung diserahkan kepala satker Raskin Sub Divre dandibuat tanda terima pembayaran kuitansi atau TT HPB Raskin rangkap 3tiga. Selanjutnya oleh Satker Raskin ditransfer ke rekeningmilik Sub Divre di bank pemerintahan yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara Apabila uang HPB disetorkan langsung oleh pelaksana distribusi ke rekeningHPB Raskin milik perum BULOG Sub Divre, maka bukti setor asli harusdiserahkan oleh pelaksana distribusi kepada Satker Raskin Sub Divre untukkemudian diganti dengan tanda terima pembayarankuitansi atau model TTHPB Raskin rangkap 3 tiga oleh pelaksana Raskin. Pelaksana Raskin berkewajiban melakukan konfirmasi bukti setoran tersebut kepada bank yang bersangkutan. Tanda terima pembayaran tersebut dinyatakan sah oleh Bankyang bersangkutan. BupatiWalikota selaku penanggungjawab program Raskin berkewajiban menyediakan dana talangan untuk RTM yang tidak memiliki kemampuanuntuk membayar tunai atau pelaksana distribusi yang belum menyetor HPBpada bulan bersangkutan.Pembiayaan distribusi Raskin berasal dari gudang perum Bulog sampai dititik distribusi menjadi beban perum BULOG sedangkan dari titik distribusisampai RTM sasaran penerima menjadi beban BupatiWalikota. Sosialisai program Raskin bertujuan untuk menyebarluaskan informasimengenai program Raskin kepada RTM sasaran penerima manfaat, masyarakat danpelaksana program di tingkat Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan danDesaKelurahan. Sosialisasi program Raskin dilakukan oleh Tim Program Raskin tingkat Pusat, Provinsi, KabupatenKota, DesaKelurahan secara berjenjang dan dapatmengikutsertakan pihak lain bilamana diperlukan. Materi program Raskin yang disosialisasikan meliputi kebijakan program dan pelaksanaan teknis tentang penetapan RTM sasaran penerima manfaat,mekanisme distribusi, tugas dan fungsi serta tanggung jawab masing-masingpelaksana program dan juga kewajiban RTM sasaran penerima manfaat, mekanismedan Universitas Sumatera Utara administrasi pembayaran, penyampaian keluhanpengaduan dari masyarakat serta penanganan tindak lanjutnya. Sosialisasi program Raskin dapat juga dilakukan melalui media massa cetakdan elektronik, penyebaran pamflet, brosur, dan berbagai forum pertemuan sosial kemasyarakatan lainnya. Sosialisasi program Raskin merupakan salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program Raskin yang dapat dilakukan melalui berbagai cara mana yang paling efektif dan memungkinkan agar masyarakat umum dan khususnyamasyarakat miskin dapat mengetahui secara persis latar belakang, kebijakan,mekanisme, hak-hak dan kewajibannya BULOG, 2012.

2.2 Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Nias Barat

5 117 182

Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Kisaran Baru Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan

3 116 161

Respon Masyarakat Terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan

1 49 128

Respon Masyarakat Terhadap Program Beras bagi Keluarga Miskin Di Kelurahan Dataran Tinggi Binjai Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai. (Terdiri dari 6 Bab, 106 halaman, 48 Tabel, 29 Kepustakaan).

2 78 122

Respon Masyarakat Terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin Di Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

3 37 118

Implementasi Program Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin) Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli

41 306 114

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYALURAN BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN

2 29 18

II. Karakteristik Jawaban Responden I. Gambaran Umum Pelaksanaan Program Raskin di Kelurahan Kwala - Respon Masyarakat terhadap Program Beras Bagi Keluarga Miskin (RASKIN)

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Respon Masyarakat terhadap Program Beras Bagi Keluarga Miskin (RASKIN)

2 9 20

Respon Masyarakat terhadap Program Beras Bagi Keluarga Miskin (RASKIN)

0 0 13