administrasi pembayaran, penyampaian keluhanpengaduan dari masyarakat serta penanganan tindak lanjutnya. Sosialisasi program Raskin dapat juga dilakukan
melalui media massa cetakdan elektronik, penyebaran pamflet, brosur, dan berbagai forum pertemuan sosial kemasyarakatan lainnya. Sosialisasi program
Raskin merupakan salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program Raskin yang dapat dilakukan melalui berbagai cara mana yang paling efektif dan
memungkinkan agar masyarakat umum dan khususnyamasyarakat miskin dapat mengetahui secara persis latar belakang, kebijakan,mekanisme, hak-hak dan
kewajibannya BULOG, 2012.
2.2 Landasan Teori
Respon
Responberasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan, atau tanggapanreaction. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga
dijelaskan definisi responadalah berupa tanggapan, reaksi, dan jawaban.
Respon bermula dari adanya suatu tindakanpengamatan yang menghasilkan suatu kesan sehingga
konsep responmanusia lebih banyak dikemukakan oleh bidang-bidang ilmu sosial yang melihat respon pada tindakan dan perilaku
individu, kelompok, atau masyarakat. Secara keseluruhan respon individu atau kelompok terhadap suatu situasi
fisik dan non fisik dapat dilihat dari tiga tingkatan, yaitu persepsi, sikap, dan tindakan. Simon dalam Wijaya 2007, membagi respon seseorang atau kelompok
terhadap program pembangunan mencakup tiga hal, yaitu: 1. Persepsi berupa tindakan penilaian dalam benak seseorang terhadap baik buruknya objek
berdasarkan faktor keuntungan dan kerugian yang akan diterima dari adanya
Universitas Sumatera Utara
objek tersebut. 2. Sikap berupa ucapan secara lisan atau pendapat untuk menerima atau menolak objek yang dipersiapkan. 3. Tindakan, melakukan kegiatan nyata
untuk peran serta atau tindakan terhadap suatu kegiatan yang terkait dengan objek tersebut. Munculnya ketiga respon di atas sangat dipengaruhi oleh beberapa hal,
yaitu kondisi status sosial ekonomi seseorang, tingkat pengetahuan tentang manfaat dan resiko yang diterima sebagai akibat t
enjadi kesadaranyang dapat dikembangkan pada masa sekarang atau pun menjadi antisipasi pada masa yang akan
datang. Jadi jelaslah bahwa pengamatan merupakan modal dasar dari respon, sedangkan modal dari pengamatan adalah alatindera yang meliputi penglihatan dan
penginderaan Anonimous
1
, 2012.
Skiner seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar.
B.F.Skinner dalam buku Djamarah 2002 melahirkan banyak sub-aliran, yaitu:
1. Pendekatan Kognitif Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental,
dimana individu organisme aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu
melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang. 2. Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud yang meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga
tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam
alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dikeluarkan. 3. Pendekatan Fenomenologi
Universitas Sumatera Utara
Pada pengamatan berlangsung perangsangan-perangsangan. Stimulus berarti rangsangan dan respon berarti tanggapan. Rangsangan diciptakan untuk
memunculkan tanggapan. Respon lambat-laun tertanam atau diperkuat melalui percobaan yang berulang-ulang.
Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya adalah
proses persepsi. Menurut Davidoff 1981 menyatakan bahwa dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman –
pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain.
Persepsi akan bersifat individual Walgito, 2005. Persepsi berupa tindakan penilaian dalam benak seseorang terhadap
baik buruknya objek berdasarkan faktor keuntungan dan kerugian yang akan diterima dari adanya objek tersebut
Anonimous
1
, 2012
.
Menurut Desiderato, 1976 dalam buku Psikologi komunikasi oleh Jalaluddin rahmat 1986 menyatakan bahwa Persepsi adalah pengalaman tentang
obyek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Hubungan fenomena lain yang terpenting dengan persepsi adalah atensi. Atensi adalah suatu proses penyeleksian input yang diproses dalam kaitan dengan
pengalaman. Oleh karena itu atensi ini menjadi bagian yang terpenting dalam
Universitas Sumatera Utara
proses persepsi. Sedangkan atensi itu banyak mendasarkan diri pada proses yang disebut filtering atau proses untuk menyaring informasi yang ada pada lingkungan
Adi, 2000. Hal-hal yang mempengaruhi atensi seseorang dapat dilihat dari faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi atensi adalah: 1. Motif dan kebutuhan.
2. Preparator set, yaitu kesiapan seseorang untuk berespon terhadap suatu input sensori tertentu tetapi tidak pada input yang lain.
3. Minat Interest. Faktor eksternal yang mempengaruhi atensi adalah:
1. Intensitas dan ukuran. Misalnya makin keras suatu bunyi maka akan semakin menarik perhatian seseorang.
2. Kontras dengan hal-hal baru. 3. Pengulangan.
4. Pergerakan Adi, 2000
Sikap
Sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif yang disertai adanya perasaan tertentu, dan
memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya Walgito, 2005.
Selain itu, dalam kajian sikap telah diketahui bahwa sikap tersebut dapat bersifat negatif dan dapat pula bersifat positif. Sikap negatif memunculkan
kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, ataupun tidak menyukai keberadaannya suatu objek. Sedang sikap positif memunculkan kecenderungan
Universitas Sumatera Utara
untuk menyenangi, mendekati, menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran objek tertentu Mueller, 1996.
Sikap berupa ucapan secara lisan atau pendapat untuk menerima atau menolak objek yang dipersiapkan
Anonimous
1
, 2012.
Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut: a. Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek. Tidak ada sikap yang tanpa
objek. Objek ini bisa berupa benda, orang, ideologi, nilai-nilai sosial, lembaga masyarakat dan sebagainya.
b. Sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalaman dan latihan.
c. Karena sikap dapat dipelajari, maka sikap dapat berubah-ubah, meskipun relatif sulit berubah.
d. Sikap tidak menghilang walau kebutuhan sudah dipenuhi. e. Sikap tidak hanya satu macam saja, melainkan sangat beragam sesuai dengan
objek yang menjadi pusat perhatiannya. f. Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan Adi, 2000.
Partisipasi
Secara umum pengertian partisipasi adalah adanya keterlibatan langsung suatu masyrakat dalam melakukan suatu kegiatan.
Menurut Bedjo 1996, yang dimaksudkan dengan partisipasi adalah: “Perilaku yang memberikan pemikiran terhadap sesuatu atau seseorang. Perilaku
merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang dari luar lingkungannya. Pengertian lain tentang
partisipasi juga dikemukakan oleh Slameto 1995 yang mengatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
partisipasi adalah: “Pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu obyek, dan juga meliputi banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang
sedang dilakukan” Anonimous
2
, 2012. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat secara aktif dan
terorganisasikan dalam seluruh tahapan pembangunan, sejak tahap sosialisai, persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pemahaman, pengendalian, evaluasi
sehingga pengembangan atau perluasannya. Pendekatan partisipasi bertumpu pada kekuatan masyarakat untuk secara aktif berperan serta dalam proses pembangunan
secara menyeluruh. Partisipasi atau keikutsertaan para pelaku dalam masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan ini akan membawa manfaat dan
menciptakan pertumbuhan ekonomi didaerah Suprapto, 2007.
2.3 Kerangka Pemikiran