Dampak Penggunaan Public Domain Sebagai Suatu Merek Pada Kasus Kopitiam

kata kopitiam sendiri merupakan milik umum dan bersifat deskriptif sehingga siapapun boleh menggunakannya. 75

D. Dampak Penggunaan Public Domain Sebagai Suatu Merek Pada Kasus Kopitiam

Penggunaan kata Kopitiam pada merek yang dimiliki oleh Abdul Alek Soelistyo telah menimbulkan keresahan kepada para pengusaha kopitiam. Pasalnya ketika Mahkamah Agung memutuskan bahwa merek KOPITIAM tidak melanggar pasal 5 huruf c Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 maka secara otomatis putusan ini membuat Abdul Alek Soelistyo sebagai pemegang hak eksklusif dari kata Kopitiam. Hal ini membuat Abdul Alek Soelistyo dapat memonopoli pasar kopitiam dan menyingkirkan para pesaingnya yang menggunakan unsur kata kopitiam di dalam merek mereka. Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, monopoli adalah penguasaan atas produksi danatau pemasaran barang danatau atas penggunaan jasa tertentu oleh suatu pelaku usaha atau suatu kelompok usaha. Dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1999, persaingan tidak sehat adalah persaingan antara pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi danatau pemasaran barang danatau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha. 75 “Asosiasi Pengusaha Ajukan Gugatan Pembatalan 3 Merek Kopitiam”, sebagaimana dimuat dalam http:www.bisnis.comarticlesasosiasi-pengusaha-ajukan-gugatan-pembatalan-3- merek-kopitiam , yang diakses pada tanggal 5 Februari 2016, pukul 17:00 wib. Universitas Sumatera Utara Terhadap kasus Kopitiam ini maka dengan jelas terlihat akan terjadi persaingan usaha tidak sehat karena Abdul Alek Soelistyo dapat menguasai pasar kopitiam tanpa takut akan adanya persaingan dari seseorang atau badan hukum lain karena penggunaan public domain yang diterapkan pada mereknya membuat konsumen dapat langsung merasa familiar ataupun akrab terhadap merek miliknya. Keberadaan merek KOPITIAM dapat memicu terjadinya praktik monopoli yang mana hal ini dengan jelas dilarang oleh hukum anti monopoli. Keberadaan merek KOPITIAM dianggap dapat menjadi sangat kuat yang membuatnya dapat mengontrol harga dan praktik-praktik dalam pasar Kopitiam. Dalam dunia perdagangan masalah persaingan sebenarnya merupakan sesuatu yang biasawajar, persaingan yang timbul tidak selalu menimbulkan hal positif 76 Diakuinya merek KOPITIAM yang menggunakan public domain juga dapatmenimbulkan ketidakadilan kepada para pengusaha yang lain karena merek yang menggunakan public domain dianggap dapat memperoleh keuntungan di atas keuntungan normal karena sifatnya yang akrab di telinga konsumen. dikarenakan dilakukan dengan perbuatan curang atau tidak jujur. Pada kasus merek KOPITIAM ini dapat dikatakan bahwa Abdu l Alek Soelistyo telah melakukan perbuatan curang, yakni mendaftarkan merek yang tidak memenuh i persyaratan. 76 Hal positif yang dapat diperoleh dari persaingan usaha adalah membuat masing-masing perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas atau mutu dari barang yang dihasilkannya, sehingga menimbulkan kepercayaan masyarakat pada produk yang dihasilkan, meningkatkan pelayanan yang baik dan cepat kepada konsumen. Universitas Sumatera Utara Keberadaan merek KOPITIAM juga dikhawatirkan akan membuat masyarakat kehilangan hak untuk menggunakan kata Kopitiam atas nama hukum. Keberadaan merek KOPITIAM sendiri akan membuat para pelaku usaha yang lain menggunakan merek yang berasal dari public domain sebagai merek usahanya. Jika hal ini terjadi maka akan tercipta persaingan tidak sehat antar para pelaku usaha dan pelaku usaha yang tidak menggunakan unsur public domain di dalam mereknya akan kesulitan dalam melakukan usaha. Keberadaan merek KOPITIAM sendiri dianggap dapat memiliki posisi dominan yang sebenarnya kegiatan ini dilarang didalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1991. Dalam Undang-Undang ini menyebutkan posisi dominan merupakan suatu keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitannya dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan, penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan dan permintaan barang atau jasa tertentu. Kegiatan posisi dominan yang dimaksud adalah menghambat pesaing untuk bisa masuk pasar. Hal ini terlihat dimana Abdul Alek Soelistyo selaku pemilik merek KOPITIAM berusaha menyingkirkan para pesaingnya dengan cara mendaftarkan merek KOPITIAM yang mana sesungguhnya kata Kopitiam sendiri sebenarnya merupakan kata yang telah menjadi public domain. Universitas Sumatera Utara 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penggunaan public domain sebagai suatu merek bertentangan dengan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. Hal ini disebabkan karena penggunaan merek yang berasal dari kepemilikan umum membuat masyarakat tidak dapat menggunakan hak atas kata umum tersebut dan membuat para pengusaha yang menghasilkan produk atau jasa serupa mengalami kesulitan dalam melakukan usaha. 2. Meskipun merek KOPITIAM merupakan public domain namun majelis hakim tetap memenangkan Abdul Alek Soelistyo sebagai pemegang sah merek KOPITIAM. Penggunaan public domain pada kasus Kopitiam berdasarkan putusan hakim dibenarkan dengan beberapa alasan antara lain: a. Kata Kopitiam yang digunakan oleh Abdul Alek Soelistyo bukan merupakan kata umum. Hal ini disebabkan karena kata Kopitiam tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari sehingga kata Kopitiam tidak dapat dianggap sebagai milik umum. Karena kata Kopitiam bukan milik umum, maka kata Kopitiam tidak memenuhi unsur yang terdapat dalam Pasal 5 huruf c jo. Pasal 5 huruf d Undang-Undang No. 15 tahun 2001. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Akibat Hukum Penggunaan Merek Dagang Yang Memiliki Persamaan Nama Dengan Merek Dagang Yang Sudah Terdaftar Ditinjau Dari UU No.15 Tahun 2001 (Studi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara)

2 64 130

Analisis Hukum Perdata Tentang Syarat Sah Kontrak Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

9 219 88

UU NO. 15 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik : Suatu Analisis

1 31 5

Kajian Tentang Pendaftaran Merek Dagang Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 Di Kota Medan

0 29 104

Tinjauan Yuridis Penggunaan Public Domain Sebagai Suatu Merek Dagang yang Sah Ditinjau Dari UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek (Studi Kasus Kopitiam)

0 0 9

Tinjauan Yuridis Penggunaan Public Domain Sebagai Suatu Merek Dagang yang Sah Ditinjau Dari UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek (Studi Kasus Kopitiam)

0 0 1

Tinjauan Yuridis Penggunaan Public Domain Sebagai Suatu Merek Dagang yang Sah Ditinjau Dari UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek (Studi Kasus Kopitiam)

0 0 13

Tinjauan Yuridis Penggunaan Public Domain Sebagai Suatu Merek Dagang yang Sah Ditinjau Dari UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek (Studi Kasus Kopitiam)

0 0 36

Tinjauan Yuridis Penggunaan Public Domain Sebagai Suatu Merek Dagang yang Sah Ditinjau Dari UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek (Studi Kasus Kopitiam)

0 0 3

BAB II KETENTUAN MEREK MENURUT UU NO. 15 TAHUN 2001 A. Pengertian Merek - Akibat Hukum Penggunaan Merek Dagang Yang Memiliki Persamaan Nama Dengan Merek Dagang Yang Sudah Terdaftar Ditinjau Dari UU No.15 Tahun 2001 (Studi Kantor Wilayah Kementerian Hukum

0 0 27